ALL EYES ON PAPUA: POTRET KETIDAKADILAN, KRISIS IDENTITAS, DAN DISINTEGRASI DI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Authors

  • Jenia Silitonga Universitas Negeri Medan
  • Lestari Br Tohang Universitas Negeri Medan
  • Rio Manuel Matthew Siregar Universitas Negeri Medan
  • Sarah Agustin Siahaan Universitas Negeri Medan
  • Stela Tri Yuni Purba Universitas Negeri Medan
  • Valentina Rentauli Br Siringo Ringo Universitas Negeri Medan
  • Yuliana Simatupang Universitas Negeri Medan
  • Taufiq Ramadhan Universitas Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i2.45720

Keywords:

Papua, Ketidakadilan, Krisis Identitas, Disintegrasi, PPkn

Abstract

Kampanye “All Eyes on Papua” yang mencuat di media sosial sejak pertengahan tahun 2023 mencerminkan ketidakadilan dan diskriminasi yang masih terjadi di dalam kehidupan berbangsa, khususnya terhadap masyarakat Papua. Kasus ini menunjukkan bahwa tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam alinea IV UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan penerapan nilai-nilai Pancasila belum dilaksanakan secara optimal dalam menjamin kesatuan dan persatuan bangsa di tengah keberagaman yang ada. Studi ini membahas ketidakadilan sosial-politik, krisis identitas, dan potensi disintegrasi yang dialami masyarakat Papua melalui studi kasus “All Eyes on Papua”. Gerakan ini menjadi simbol perlawanan atas marginalisasi yang terus berlangsung dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Penelitian ini bertujuan menganalisis ketidakadilan, krisis identitas, dan ancaman disintegrasi di Papua yang melemahkan rasa “memiliki” terhadap negara serta partisipasi warga Papua dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif-deskriptif melalui kajian pustaka dan studi kasus untuk menelaah keterkaitan antara persoalan Papua dengan nilai-nilai Pendidikan Kewarganegaraan sebagai upaya pencegahan disintegrasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa penyelesaian masalah Papua harus berbasis pada keadilan, pengakuan budaya, dan pendidikan kewarganegaraan yang inklusif. Kesimpulannya, nilai-nilai Pancasila perlu terus diperkuat dan diwujudkan dalam perilaku sosial untuk menjamin keadilan dan menjaga persatuan dalam masyarakat Indonesia yang beragam.

References

Amnesty International. (2018). Indonesia: Don’t bother, just let him die – Killing with impunity in Papua.

Anugerah, B. (2019). Papua: Mengurai Konflik dan Merumuskan Solusi. Jurnal Lemhannas RI, 7(4), 51-65.

Arifin, Prof. Dr., S.H., M.Pd. & Nur’arif, M. I. (2024). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Membangun Karakter Bangsa. Yogyakarta: Deepublish.

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. (2023). *Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Papua, 2023*. Diakses dari https://papua.bps.go.id/id/statistics-table/2/NDQjMg==/jumlah-penduduk-miskin-menurut-kabupaten-kota.html

Defi, A. M. (2021, 19 Mei). Ketidakadilan sebagai masalah sosial. Sosiopedia. URL: https://sosiopedia.com/ketidakadilan-sebagai-masalah-sosial/

Dewi, A. N. B. (2024). Viralnya Kampanye “All Eyes on Papua” Terindikasi FoMO. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(5), 6411–6422.

Djo, D. B. G. (2019). Ambivalensi Tindakan Represif Negara Atas konflik Papua. Masyarakat Indonesia, 45(1), 19-32.

Haridian, M. R., Nurcahyono, O. H., & Pranawa, S. (2019). Strategi Adaptasi Mahasiswa Asal Papua di Universitas Sebelas Maret. Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development, 1(2), 152-159.

Hasan, H., & Nugroho, Z. (2022). Menuju Papua Damai dengan Pendekatan Pembangunan Inklusif. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 56-66.

Hasibuan, J. (2022). Distingsi Pengelolaan Konflik Papua Yang Tidak Pernah Selesai. Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial, 6(1), 69-84.

Jamal, O., & Timisela, M. (2024). Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sebagai Tiang Hak Asasi Manusia di Papua. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 1(2).

Komnas HAM. (2022 & 2023). Laporan Tahunan Pelanggaran HAM di Papua dan oleh Aparat Negara.

Kuswanto. (2023). Identitas Nasional di Era Globalisasi. Malang: Inara Publisher.

Lopulalan, J. E. (2018). Jati diri orang asli papua dalam pusaran otonomi khusus di Provinsi Papua Barat. SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 15(1), 37-49.

Mambraku, N. S. (2016). Penyelesaian Konflik di Tanah Papua dalam Perspektif Politik. Kajian, 20(2), 75-85.

Moko, R., & Mokoginta, M. (2019). Perspektif Disintegrasi Bagi Mahasiswa Papua Di Gorontalo. POLITICO: Jurnal Ilmu Politik, 8(2).

Ramadhanas, F. (2024). Aksi Kolektif di Dunia Digital: #AllEyesOnPapua dan Perjuangan Masyarakat Adat Suku Awyu dan Moi atas Hutan Adat. Governance: Jurnal Ilmiah Kajian Politik Lokal dan Pembangunan, 11(2).

Rawls, J. (1971). A theory of justice. Harvard University Press.

Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/40688/uu-no-39-tahun-1999.

Rumkabu, E. (2022). Analisa Dampak Pembangunan terhadap Identitas dan Resistansi Papua. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 39-55.

Sari, M., & Sundawa, D. (2025). Disintegrasi Nasional Dalam Perspektif Filsafat Pancasila. CIVICUS: Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 13(1), 35-43.

Sudira, I. N. (2022). Resolusi Konflik sebagai Jalan Perdamaian Di Tanah Papua. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 82-95.

Suryawan, I. N. (2015). Identitas yang Terpecah dan Peluang Transformasi Sosial Budaya di Tanah Papua. Kawalu, 2(1), 16-41.

Tajfel, H., Turner, J. C., Austin, W. G., & Worchel, S. (1979). An integrative theory of intergroup conflict. Organizational identity: A reader, 56(65), 9780203505984-16.

UU RI No. 21 Tahun 2001. Undang-Undang Republik Indonesia tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.

Wabiser, Y. D., & Meteray, B. (2021). Keefektifan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kurikulum MBKM di Kota Jayapura. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 1(2), 99–103.

Widjojo, M. S., Elizabeth, A., Al Rahab, A., Pamungkas, C., & Dewi, R. (2010). Papua road map: Negotiating the past, improving the present, and securing the future. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Wulandari, A. T., Panggabean, S. A., Mubarok, F., & Antoni, H. (2025). Efektivitas Pendidikan Pancasila Bagi Generasi Z Dalam Mencegah Disintegrasi Sosial Di Era Digitalisasi. Journal of Student Research, 3(1), 206-216.

Downloads

Published

2025-05-14

How to Cite

Silitonga, J., Tohang, L. B., Siregar, R. M. M., Siahaan, S. A., Purba, S. T. Y., Ringo, V. R. B. S., … Ramadhan, T. (2025). ALL EYES ON PAPUA: POTRET KETIDAKADILAN, KRISIS IDENTITAS, DAN DISINTEGRASI DI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA . Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran, 8(2), 5099–5113. https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i2.45720

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)