KEARIFAN LOKAL DALAM BUKU CERITA RAKYAT DAERAH SUMATERA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i4.39557Keywords:
Mempermalukan Tubuh, Persepsi, PerilakuAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kearifan lokal dalam buku Cerita Rakyat Raerah Sumatera Barat. Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan konsep kearifan lokal melalui pendekatan folklor sastra lisan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca keseluruhan isi buku Cerita Rakyat Daerah Sumatra Barat. Data pada penelitian ini berbentuk kata dan kalimat dalam buku Cerita Rakyat Daerah Sumatra Barat, Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Menurut Sugiono (2016:1), dalam penelitian kualitatif pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan. Oleh karena itu, analisis data yang dilakukan bersifat induktif, berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan, dan kemudian dapat dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif, analisis data bertujuan untuk membangun hipotesis.References
Agus Purwanto, Erwan dan Dyah Ratih Sulistyastuti (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Untuk Administrasi Publik, Dan Masalahmasalah Sosial. Metode Penelitian Kuantitatif, Untuk Administrasi Publik, Dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta: Gaya Media
Ardana dalam Apriyanto, 2008. Hubungan Kearifan Lokal Masyarakat Adat dengan Pelestarian Lingkungan Hidup. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Ahmad, H. A. (2010). Kearifan Lokal sebagai landasan pembangunan Bangsa. Harmoni Jurnal Multikultural & Multireligius, 34(5).
Andeskha, H. (2018) Kearifan Lokal Masyarakat Minangkabau Dalam Ungkapan Kepercayaan Rakyat. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, 22-28
Aliciss Prayola, C. (2018) Analisis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Adat Pernikahan Masyarakat Suku Pasemah. Skripsi, Universitas Sriwijaya.
Chairul, A. (2019). Kearifan Lokal dalam Tradisi Mancoliak Anak Pada Masyarakat Adat Silungkang . Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 175- 176.
Danandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Esterberg, K. G. (2002). Qualitative methods in social research (Nomor 300.18 E8).
Kemendiknas.2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.
Miles, M. B. & Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
Moleong, Lexy, J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mawar, M. (2020) Cerita Rakyat Melayu Sumatera Utara Berupa Mitos dan Legenda dalam Membentuk kearifan Lokal Masyarakat. Jurnal Rumpun Persuratan Melayu, 1-12
Maulida, R. (2017) Kearifan Lokal Gusjigang Sebagai sumber Penamaan Nilai-Nilai Karakter Dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam XII di MAN 2 Kudus. Skripsi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Nasution. (1998). Metode penelitian naturalistik kuatalitatif. Bandung: Tarsito
Ratna (2011: 94, 95). Pengertian kearifan lokal.Eprints UMM. http://eprints.umm.ac.id/35955/3/jiptummpp-gdlirawansatr-48429-3-babiip-f.pdf
Sibarani, R. (2012). Kearifan lokal Hakikat, Peran, dan Metode Tradsi Lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.
Sibarani Robert, (2012), Kearifan Lokal, Hakikat,Peran, dan Metode Tradisi Lisan: Asosiasi Tradisi Lisan
Samani, Muchlas dan Hariyanto, M.S. 2013. Konsep Dan Model Pendidikan Karakter. Jakarta: Rosda Karya.
Sugiyono, D. (2016). Metode penelitian pendidikan kuantitatif , kualitatif dan R&D / Sugiyono. In Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Asrifa Fadilla
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.