SISTEM INFORMASI DAN PELAYANAN KASUS EMERGENCY DAN SIAGA BENCANA DI KAMPUS PASCA PANDEMI COVID-19 TAHUN 2022

Authors

  • Jasmin Ambas Universitas Negeri Makassar
  • Fatmawati Annisa Syamsuddi Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i1.41467

Keywords:

Adanya System Pelayanan Kasus Emergency

Abstract

Universitas adalah merupakan institusi Pendidikan yang cukup padat dan mempunyai aktifitas rutin setiap hari oleh dosen, karyawan universitas dan mahasiswa, sehingga mempunyai resiko korban jiwa dan cedera bila terjadi bencana, seperti  gempa bumi kebakaran pohon tumbang, kecelakaan di kampus, pingsan, serangan jantung dan lain-lain yang sangat mungkin terjadi terutama universitas yang memiliki kampus bertingkat lebih dari 2 lantai.  Selain itu kampus juga dapat menjadi media penularan penyakit terutama kampuas yang berada ditengah-tengah pemukiman masyarakat umum, sehingga mempuyai potensi menjadi episentrum penularan penyakit seperti covid-19 dan penyakit lain yang dapat menularsecara langsung karena penularan dapat berasal dari mahasiswa, dosen, karyawan dan masyarakat umum disekitar kampus. Pengkajian dan analisis ini bertujuan  merumuskan dan merancang pemecahan masalah adanya resiko penularan penyakit, kecelekaan maupun serangan jantung yang dapat terjadi sewaktu-waktu terutama pada para gurubesar dan tenaga dosen lainnya yang rata-rata berusia di atas 50 tahun dan mempunyai resiko serangan jantung, Agar dapat merumuskan system pelayan emergensi yang terjadi di kampus untuk dapat mengurangi resiko yang lebih berat. Pedoman sistem informasi dan pelayanan kasus emergency termasuk kasus covid-19, serangan jantung dan akibat penyakit  lainnya yang sewaktu-waktu dapat terjadi dilingkungan kampus setiapperguruan tinggi terutama jika terjadi bencana gempa ataupun kebakaran  pada jam-jamperkuliahan dan kegiatan akademik lainnya sedang berlangsung. Metode pengkajian dan analisis digunakan pendekatan kualitatif melalui pendalaman teori emergensi yang dikonfirmasi pada berbagai kasus emergensi  termasuk kasus covid-19, kondisi objektif kehidupan kampus berdasarkan prinsif pasien safety,  dimana kasus emergensi  dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja, dalam gedung maupun diluar Gedung kampus, terutama serangan penyakit acut (jantung, strok, kecelakaan dan bencana lainnya) termasuk kasus covid-19 terutama covid-19 varian baru yang konon virulensinya  lebih berbahaya, lebih cepat dan mematikan tanpa adanya tanda dan gejala, sehingga membutuhkan pelayanan bersifat emergensi agar tidak menimbulkan korban, kecacatan  bahkan kematian. Hasil penelitian, sampai saat ini  di kampus-kampus   Universitas Negeri maupun Suwasta 98% belum mempunyai sistem informasi dan mekanisme pelayanan jika sewaktu-waktu terjadi kasus emergency bahkan civitas akademika relative tidak memikirkan resiko-resiko yang mungkit terjadi.  Model rumusan  rancangan sistem informasi dan pelayanan kasus emergency di lingkungan kampus peril dilakukan secara terorganisasi dan dikelola secara professional. Hal ini dimulai dari, 1) Pembentukan dan penataan manajemen unit pengelola system informasi pelayanan bencana dan kasus emergensi yang terjadi di kampus, 2) Penyusunan  program sistem informasi bencana dan kasus emergency yang terjadi di kampus, 3) Punyusunan Standar Operasional Prosedur sistem pelayanan bencana dan kasus emergency, 4) Penyiapan sumber daya manusia pengelola dan sarana prasarana pelayanan system informasi dan pelayanan kasus emergensi.

References

Amani, R., & Sharifii, N. (2012). Cardiovascular Disease Risk Factors. The Cardiovascular System Physiology, Diagnostics and Clinical Implications, 279–310. https://doi.org/10.3109/9781420047981-16

Baransyah, L., Rohman, M. S., & Suharsono, T. (2014). Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Gagal Jantung pada Pasien Infark Miokard Akut di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang. Majalah Kesehatan FKUB, 1(4), 209–213.

Bianto, M. A., Kusrini, & Sudarmawan. (2019). Perancangan Sistem Klasifikasi Penyakit Jantung Mengunakan Naïve Bayes. Citec Journal, 6(1), 75–83. https://doi.org/10.24076/citec.2019v6i1.231

Centers for Disease Control and Prevention. Stroke Risk [Internet]. 2017 [cited 2022 Jan 14]. Available from: https:/ /www.cdc.gov/stroke/risk_factors.htm

Direktorat P2PTM Kemenkes RI. Pedoman Pengendalian Stroke Tahun 2013 [Internet]. 2016 [cited 2022 Jan 12]. Available from: http://p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-ptm/ pedoman-pengendalian-stroke

Direktorat P2PTM Kemenkes RI. Germas Cegah Stroke [Internet]. 2017 [cited 2022 Jan 11]. Available from: http:// p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/germas-cegah-stroke

Ghani, L., Susilawati, , & Novriani, H. (2016). Faktor Risiko Dominan Penyakit Jantung Koroner di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, 44(3), 153–164. https://doi.org/10.22435/bpk.v44i3.5436.153-164

Kurniawan, D., Ibrahim, K., & Prawesti, A. (2015). Pengalaman Pasien Mengalami Serangan Jantung Pertama Kali yang dirawat di Ruang CICU. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 3(2), 67–76. https://doi.org/10.24198/jkp.v3n2.2

Lakhsmi, B. S., & Herianto, F. (2018). Komunikasi Informasi Edukasi Penyakit Jantung Pada Remaja Obesitas. Jurnal SOLMA, 7(1), 50–57. https://doi.org/10.29405/solma.v7i1.665

PERKI. (2015). Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut. In Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Ketiga).

Downloads

Published

2025-01-05

How to Cite

Ambas, J., & Syamsuddi, F. A. (2025). SISTEM INFORMASI DAN PELAYANAN KASUS EMERGENCY DAN SIAGA BENCANA DI KAMPUS PASCA PANDEMI COVID-19 TAHUN 2022. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 8(1), 480–488. https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i1.41467

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.