PENGEMBANGAN POTENSI WISATA DESA PARPAREAN II SEBAGAI DESA BINAAN MELALUI KEGIATAN LITERASI DAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI BAHASA INGGRIS
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v4i2.12702Keywords:
Potensi Wisata, Komunikasi Bahasa Inggris, LiterasiAbstract
Wisatawan asing tidak perlu ragu dan takut tersesat karena masyarakat setempat dapat diandalkan sebagai guide yang akan membantu wisatawan menikmati destinasi wisata disini menekankan pada kebutuhan bahasa Inggris sebagai fokus kajian karena dikaitkan dengan sisi bidang ilmu peneliti yang mencoba melihat pariwisata dari kacamata bahasa yaitu bagaimana bahasa dapat membantu daerah dalam mengembangkan potensi wisatanya menuju internasional. Melalui pengabdian masyarakat ini, diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam menyelenggarakan program masyarakat berbasis pariwisata misalnya kegiatan literasi atau pendampingan bahasa Inggris di desa Parparean II, disinipun memerlukan kemampuan bahasa Inggris sebagai alat penopang dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat melalui penguatan pariwisata dan juga mengkaji peluang bahasa Inggris bagi masyarakat. Permasalahan terkait dengan pengembangan potensi wisata melalui kegiatan literasi dan kemampuan berkomunikasi bahasa Inggris utuk masyarakat maka menjadi sangat penting dan urgen untuk ditindaklanjuti sebagai tindakan aksi (action taken). Maka dari itu rumusan solusi yang disepakati tim yaitu menyelenggarakan komunikasi (bahasa Inggris) dengan model fun and communicative learning dengan rumusan target luaran yaitu peserta mampu melakukan interaksi langsung dengan wisatawan asing dilandasi dengan kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa asing (bahasa Inggris). Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana yakni kemampuan memahami dan menghasilkan teks lisan atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa yaitu mendengar (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Jika wisatawan asing tersebut merasa senang dan mempunyai kesan yang menyenangkan tentang Indonesia, tanpa kita sadari merekapun akan mempromosikan negara kita di tempat tinggalnya. Kegiatan pengabdian ini tercapai 90% Hal inilah yang mendorong para penulis untuk melakukan kegiatan peningkatan literasi dan komunikasi bahasa Inggris di desa Parparean II, Kecamatan Porsea, Kabupaten TobaReferences
Adisasmita, Rahardjo. 2010. Peningkatan Literasi. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Cohen Elizabeth G. 1986. Designing Groupwork: Strategies for the Heterogeneous Classroom. N.Y. London: Teachers College, Columbia Universty.
Emmer, Edmun T. 1993. Classroom Management for Secondary and Elementary Teachers. Second Edition. Englewood Cliffs, New Jersey.
Marpaung, H. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta. https://media.neliti.com/media/publications/72622-ID-peningkatan-kemampuan-berbahasa-inggris.pdf
Gadu Primus. 2018, Implementasi model pembelajaran bahasa Inggris “The Newest International System. Jurnal Media Bina Ilmiah. ISSN. 2615-3505. http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI
Hariyanto dan Waluyo.2011. English Conversation Complete Edition. Mahirsindo Utama
Taufik Suadiyanto. English For Lombok Tourism.2014. Genius. Mataram Udoyono Bambang.2010. English For Tourism. Andi Offset. Yogyakarta
uhi, Ali H., 2011, Desa : Analisis Permasalahan, Potensi dan Pengembangan, Insitut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), JatinangorUniversity
Navarro, Mercedez Marzo and Iglesias, Marta Pedraja,2009, Wine tourism development from the perspective of the potential tourist in Spain, International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol.21 Issue:7, pp.816 835, https://doi.org/10.1108/09596110910985304
Widyabhakti Jurnal Ilmiah Populer, 1 (3), 72-77 Widawati,I.A.P. 2022. Mozaik Pariwisata Berbasis Kerakyatan (Vol.1). Bali: Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Bali
Hadinoto, K, (2010), Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata melalui kegiatan Literasi. Universitas Indonesia Press, Edisi Revisi: Jakarta.
Kusmayadi, dan E. Sugiarto, (2000), Metodelogi Penelitian dalam Bidang Literasi, PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Suharyanto, A. (2017). Meningkatkan Berpikir Kritis Mahasiswa Pada Objek Pariwisata Dengan Menggunakan Pendekatan Langsung Ke Subjek Penelitian, Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas TadulakoTahun 2017: 308-311.
Sujali, (2009), Geografi Pariwisata dan Kepariwisataan terhadap Literasi: Edisi Revisi 1. Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Suwantoro (1997). Dasar Dasar Pariwisata. Andi. Yogyakarta.
Wall, (2009), Tourism: Economic, Physical and Social Infact. Logman. London and New York.
Yoeti, H.O.A, (2007), Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Pradya Paramita: Jakarta.
Slavin, R.E. (2005). Cooperative learning: theory, research, and practice.London: Allyn and Bacon. Literacy is a fundamental human right and the foundation for lifelong learning
Joyce, Bruce dan Weil, Marsha. (1996). Models of Teaching. Boston: Allyn and Bacon National Literacy Forum (2014). four ways to do in building literacy.
Alberta (2009). the meaning of literacy is not just the ability to read and write
Inskeep, E. 1991. Tourism Planning, and Integrated and Sustainable Development Approach. New York: Van Nostrand Reinhold.
Dewi, M. H. U., Fandeli, C. & Baiquni, M. 2013. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa Wisata. Kawistara. Volume 3 No. 2. Halaman 117
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Nurliani Siregar, Swasty Lumbanraja , Plora Fitri Manalu, Anderi Putri Mungkur, Ester Simbolon, Ruth Seltrysa Simbolon, Carolina Celine Siagian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.