PENDAMPINGAN PENCEGAHAN STUNTING MASYARAKAT DI DESA KADUGENEP DENGAN MEDIA EDUKASI
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v4i4.19968Keywords:
Pendampingan Stunting, Masyarakat, Media EdukasiAbstract
Deformitas pada anak merupakan masalah besar karena berhubungan dengan peningkatan angka kesakitan dan kematian. Menurut WHO, stunting dianggap terjadi pada usia kurang dari -2 tahun yang merupakan standar rata-rata kurva pertumbuhan anak WHO (Fikawati, Sandra, 2017). Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030 adalah mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai tujuan internasional tahun 2025 yaitu mengurangi stunting dan wasting pada anak balita serta memenuhi kebutuhan gizi remaja, ibu hamil dan menyusui serta lansia (RI, 2015). Secara nasional, pada tahun 2018, stunting di Indonesia sebesar 30,8%. Sedangkan Provinsi Banten memiliki 8,54% (44.127 bayi) dari 516.696 bayi pada tahun 2018. 19,55% (14.963 anak balita) di Kabupaten Serang. Pada Bulan Penurunan Berat Badan Anak Agustus 2018, sebanyak 483 (6,28%) dari 7.692 bayi di Puskesmas Petir mengalami penurunan berat badan. Dan pada tahun 2020, prevalensi stunting di Desa Kadugenep menempati urutan pertama dengan angka 107 bayi dari 619 bayi (Petir, 2022). Salah satu faktor yang berhubungan dengan stunting adalah kurangnya informasi atau sumber informasi, sehingga peran tenaga kesehatan harus diperkuat untuk mencegah kejadian stunting. Caranya adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu yang memiliki bayi usia 0-59 bulan untuk meningkatkan kesadaran pencegahan stunting.References
Astuti, H., Universitas, F., Unggul, E., Universitas, F., & Jaya, B. (2018). Penggunaan poster sebagai media komunikasi kesehatan.
Fikawati, Sandra, A. S. A. V. (2017). Gizi Anak dan Remaja. Depok
INGR, S. (2013). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Izwardy, D. (2020). Studi Status Gizi Balita. Balitbangkes Kemenkes RI, (2020), 40.
Martorell, R., & Zongrone, A. (2012). Intergenerational influences on child growth and undernutrition. Paediatric and Perinatal Epidemiology, 26, 302–314. https://doi.org/10.1111/j.1365-3016.2012.01298.x
Petir, P. (2022). Profil Puskesmas Petir. Serang
Rahmanindar, et al. (2021). Peningkatan Pengetahuan Tentang Persiapan Pranikah
RI, K. K. (2015). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta
Satriawan, E. (2018). Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 20182024 (National Strategy for Accelerating Stunting Prevention 2018-2024). Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia. http://tnp2k.go.id/filemanager/files/Rakornis2018/Sesi1_01_RakorStuntin gTNP2K_Stranas_22Nov2018.pdf
Sebagai Upaya Kehamilan Sehat Untuk Mencegah Stunting. Journal Of Social Responsibility Projects by Higher Education Forum, 2(2), 83–86. https://doi.org/10.47065/jrespro.v2i2.973
T. N. P. P. K. (2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting) (Cetakan Pe).
Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T, et al. (2012). Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusi
Van, T. (2021). Sociocultural and economic determinants of stunting and thinness among adolescent boys and girls in Nepal. Journal of Biosocial Science, 53(4), 531–556. https://doi.org/10.1017/S0021932020000358
World Health Organization, (WHO). (2015). No Title. www.who.int
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Tati Masliati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.