MAKNA RITUS BELO TEKAN PADA MASYARAKAT SUKU LEWAR DUNGAN TANA AI DALAM TERANG ESKATOLOGI KRISTEN DAN RELEVANSINYA UNTUK KARYA PASTORAL GEREJA KATOLIK DI PAROKI BOGANATAR-KEUSKUPAN MAUMERE

Authors

  • Yulius Candra Kasiwali Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero
  • Puplius Meinrad Buru Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero
  • Paulus Pati Lewar Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero
  • Maximus Manu Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero
  • Maria Mingkol STP-IPI Malang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i2.46089

Keywords:

Eskatologi, Ritus Belo Tekan, Masyarakat Dungan, Paroki Boganatar, Dan Karya Pastoral

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) memahami makna ritus Belo Tekan pada Masyarakat Suku Lewar Dungan Tana Ai dalam Terang Eskatologi Kristen, (2) menganalisis, mengkaji, dan membandingkan makna ritus Belo Tekan pada Masyarakat Suku Lewar Dungan Tana Ai dalam Terang Eskatologi Kristen, (3) meningkatkan pengetahuan para pelayan pastoral tentang makna ritus Belo Tekan pada Masyarakat Suku Lewar Dungan Tana Ai dalam Terang Eskatologi Kristen dan relevansinya untuk karya Pastoral Gereja Katolik di Paroki Boganatar-Keuskupan Maumere. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Objek yang diteliti adalah Makna Ritus Belo Tekan pada Masyarakat Suku Lewar Dungan Tana Ai dalam Terang Eskatologi Kristen dan Relevansinya untuk Karya Pastoral Gereja Katolik di Paroki Boganatar-Keuskupan Maumere. Sumber data primer yang diperoleh dari penelitian melibatkan beberapa narasumber wawancara yang memiliki pengetahuan tentang ritus Belo Tekan pada Masyarakat Dungan Tana Ai. Sumber data sekunder diperoleh dari kajian terhadap penelitian-penelitian terdahulu, khususnya Makna Eskatologis di Balik Ritus Gren Mahe pada Masyarakat Dungan Tana Ai. Berdasarkan penelitian ini penulis menyimpulkan tiga hal pokok berikut. Pertama, ritus Belo Tekan sesungguhnya memiliki makna eskatologi sebagaimana dikonsepkan dalam ajaran Gereja Katolik. Makna ritus Belo Tekan dapat dicermati dengan melihat unsur-unsur eskatologi Katolik seperti kematian, kebangkitan, pengadilan terakhir, api penyucian, neraka, dan surga. Kedua, paralelisasi dan perbandingan setiap unsur dalam makna ritus Belo Tekan dengan konsep seputar Eskatologi Kristen mempunyai titik temu di mana keduanya sama-sama meyakini bahwa ada kehidupan setelah kematian di dunia ini. Akan tetapi ketika berbicara tentang ungkapan atau ritus, di situlah letak perbedaannya. Perbedaan ini tidak membuat pandangan Gereja begitu mendominasi apabila menghilangkan tradisi budaya lokal tetapi malah membuat iman Katolik berakar pada kebudayaan masyarakat suku Lewar Dungan Tana Ai. Ketiga, sejak masuknya Gereja Katolik di Dungan, pemahaman masyarakat tentang ritus Belo Tekan perlahan-lahan diubah. Gereja dan seluruh pelayan pastoral membangun dialog pastoral sehingga Gereja melalui sejumlah pendekatan pastoral mengajak umat meningkatkan iman dengan melihat makna terdalam di balik ritus Belo Tekan. Dengan demikian, makna ritus Belo Tekan menghantar iman masyarakat Dungan untuk percaya terhadap konsep dan pandangan eskatologi Kristen.

References

Ara, Alvonsus. “Budaya-Budaya yang Berpengaruh Terhadap Teologi Kristen”. Jurnal Logos Filsafat dan Teologi,12:1. Januari 2015.

Bennett, Oliver. “The Manufacture of Hope: religion, eschatology and the culture of optimism”. International Journal of Cultural Policy, 17:2. Maret 2011.

Buru, Puplius Meinard. “Berteologi dalam Konteks Indonesia yang Multikultural”. Jurnal Ledalero, 19:1. Ledalero: Juli, 2020.

Healy, Nicholas J. Jr. “The Eucharist as the From of Christian Life”. Communio journal international catholic Review, 39:4. Winter 2012.

Kappler, Anton. “Sejarah Paroki St. Yohanes Pemandi, Boganatar” dalam artikel-artikel Keuskupan Maumere dari Dekat. Maumere: Percetakan Offset Ledalero, 2009.

Karman, Yonky. “Eskatologi dalam Menimbang Ulang Apokalips Kitab Daniel”. Jurnal Diskursus Filsafat dan Teologi Dryiarkara, 13:1. April 2014.

Kasiwali, Yulius Candra, Yohanes Hans Monteiro, dan Maria Mingkol. “Makna Ekaristi di Balik Ritus Belo Tekan pada Masyarakat Dungan Tana Ai”. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6:4. Riau: Mei 2023.

Ma, Julie. “Eschatology and Mission: Living the ‘Last Days’ Today”. Jurnal Transformation, 26: 3. Kalamazoo: Western Michigan University, Juli 2009.

Ola, Bonefasius Boro Bin. “Surga: Dari Pengalaman Dekat Kematian dan Ajaran Kristiani”. Jurnal Media Filsafat dan Teologi, 4:2. Juli 2005.

Ronda, Daniel. “Doktrin tentang Surga: Relevansinya bagi Tugas Misi Sedunia”. Jurnal Jaffray Jurnal Teologi dan Pastoral, 12:2. Makassar: Oktober 2014.

Ujan, Bernard Boli. “Memahami Makna Perayaan Ekaristi”. Jurnal Ledalero, 4:1. Ledalero, Juni 2005.

Downloads

Published

2025-05-20

How to Cite

Kasiwali, Y. C., Buru, P. M., Lewar, P. P., Manu, M., & Mingkol, M. (2025). MAKNA RITUS BELO TEKAN PADA MASYARAKAT SUKU LEWAR DUNGAN TANA AI DALAM TERANG ESKATOLOGI KRISTEN DAN RELEVANSINYA UNTUK KARYA PASTORAL GEREJA KATOLIK DI PAROKI BOGANATAR-KEUSKUPAN MAUMERE. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran, 8(2), 5258–5267. https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i2.46089

Similar Articles

<< < 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.