SOSIALISASI LITERASI DIGITAL UNTUK MENJADI PEMILIH CERDAS DAN TIDAK TERPENGARUH BERITA HOAX
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v5i2.26637Keywords:
Sosialisasi; Literasi Digital; Hoax; Media DigitalAbstract
Istilah “literasi digital” menggambarkan pemahaman dan kemahiran seseorang terhadap media digital, termasuk jaringan internet, alat komunikasi, dan lainnya. Literasi digital diperlukan karena berita mengenai hoax saat ini menyebar dengan cepat di berbagai saluran media digital. Kemunculan berita hoaks di media digital akan memberikan dampak negatif jika masyarakat tidak mampu melawannya. Oleh karena itu, dalam masyarakat post-truth saat ini, masyarakat harus memiliki literasi digital yang kuat agar terhindar dari menerima berita palsu. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi masyarakat agar mempunyai literasi digital yang baik dan bijak dalam menggunakan media digital khususnya menjelang pemilu, sehingga terhindar dari penerimaan berita hoax dan tidak menyebarkannya ke orang lain. Kegiatan pengabdian dilaksanakan melalui sosialisasi literasi digital di Dusun Bumi Sari. Hal ini bertujuan agar masyarakat yang tinggal di wilayah Dusun Bumi Sari Dauh Puri Klod, Denpasar Barat, dapat lebih memahami literasi digital melalui kegiatan pengabdian ini. Hasil dari sosialisasi ini menunjukkan bahwa para peserta cukup antusias dengan materi yang disampaikan karena dapat menambah wawasan dan pengetahuan mereka terkait pentingnya literasi digital guna cerdas dalam memilih pemimpin Bangsa dalam Pemilu 2024.References
Annas, F. B., Petranto, H. N., & Pramayoga, A. A. (2019). Opini publik dalam polarisasi politik di media sosial. Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi Dan Pembangunan), 20(2), 111–122. https://doi.org/https://doi.org/10.31346/jpikom.v20i2.2006
Anshori, A., & Izharsyah, J. R. (2023). Dampak Literasi Politik dan Pemilu 2024 Bagi Pemilih Pemula terhadap Pengendalian Informasi Hoax. Jurnal Audiens, 4(1), 86–97. https://doi.org/https://doi.org/10.18196/jas.v4i1.8
Arifin, N. F., & Fuad, A. J. (2020). Dampak post-truth di media sosial. Intelektual: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman, 10(3), 376–378. https://doi.org/https://doi.org/10.33367/ji.v10i3.1430
Heryanto, G. G. (2019). Panggung Komunikasi Politik. IRCiSoD.
Naufal, H. A. (2021). Literasi digital. Perspektif, 1(2), 195–202. https://doi.org/https://doi.org/10.53947/perspekt.v1i2.32
Newman, S. (2019). Post-truth and the crisis of the political. Soft Power, 6(2), 90–108. https://doi.org/https://doi.org/10.14718/SoftPower.2019.6.2.6
Rahmawati, R. (2021). Literasi Digital dalam Menghadapi Hoaks Menjelang Pemilu kepada Generasi Millenial. BERDIKARI, 4(1). https://doi.org/https://doi.org/10.52447/berdikari.v4i1.4960
Sigalingging, O. P. S. (2023). PENCEGAHAN HOAKS MENJELANG PEMILU 2024. JPM-UNITA (JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT), 2(1), 28–34. Retrieved from https://jpm.usxiitapanuli.ac.id/index.php/jurnal/article/view/17
Tchakounté, F., Calvin, K. A., Ari, A. A. A., & Mbogne, D. J. F. (2022). A smart contract logic to reduce hoax propagation across social media. Journal of King Saud University-Computer and Information Sciences, 34(6), 3070–3078. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jksuci.2020.09.001
Zakirah, D. M. A. (2020). Pengaruh hoax di media sosial terhadap preferensi sosial politik remaja di Surabaya. Mediakita, 4(1), 36–37. https://doi.org/https://doi.org/10.30762/mediakita.v4i1.2446
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Kadek Sri Suartini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.