BENTUK DAN MAKNA IDIOM DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA ALBUM “TENTANG POLITIK”

Authors

  • Fatmawaty A Nursan universitas pahawan
  • Sayama Malabar Universitas Negeri Gorontalo
  • Zulkipli Zulkipli Universitas Negeri Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i4.42336

Keywords:

Bentuk, Makna, Idiom, Lirik Lagu

Abstract

Sangat menantang bagi pembaca untuk memahami tujuan atau isi informasi ketika idiom digunakan dalam sebuah teks. Hal ini terjadi karena idiom membutuhkan pemahaman yang luas tentang bentuk makna di mana mereka digunakan. Bentuk dan makna kata-kata untuk sebuah lagu karya Iwan Fals dari album "Tentang Politik" menjadi subjek penelitian ini. Studi ini menggunakan metodologi deskriptif dan menggabungkan penelitian kualitatif. Lagu Iwan Fals dari album "Tentang Poitik" berfungsi sebagai sumber data penelitian tentang bentuk dan makna idiom. Teknik membaca, merekam, dan mendengarkan digunakan untuk mengumpulkan data. Setelah pengumpulan, data diperiksa dengan mengidentifikasi, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Bentuk idiom dalam lirik lagu   Iwan Fals, ada 4 (empat) bentuk, yakni leksemik, yang terbagi atas 4 sifat yakni sifat verba (idiom kata kerja), contohnya kata “Suara yang keluar dari dalam goa”, bersifat nomina (idiom kata benda), contohnya kata “uang adalah bahasa kalbu”, idiom bersifat adverbial (idiom  kata sifat), contohnya kata “Menyerang dalam gelap”, idiom bersifat adverbial (idiom kata keterangan), contohnya “Lihatlah wajah Ibu Pertiwi”, idiom frasa, contohnya “Tak pandang bulu”, idiom beku, contohnya “Menjadi manusia setengah Dewa”, dan peribahasa, contohnya “seperti jamur di musim hujan”. Serta (2) 10 makna idiom yang terkandung dalam lirik lagu Iwan Fals pada album “tentang politik”, yakni makna leksikal, gramatikal, referensial, nonreferensial, denotatif, konotatif, konseptual, asosiatif, kata, dan istilah

References

Algensindo. Subroto, Edi. 2011. Pengantar study Semantik dan Pragmatik. Surakarta: Cakrawala Media

Aminuddin. 2015. Semantik (pengantar study tentang makna). Bandung: Sinar baru

Aminudin,2011. Semantik : Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru

Badudu, J. S. 1975. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Bandung: T.B Bandung

Baryadi, I. P. (2013). Idiom Yang Berunsur Kata Kerja Dalam Bahasa Indonesia.Sintesis,71(1), 46-62.

Chaer,Abdul. 1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Bambang Yudi. Kristal-kristal ilmu Bahasa. Surabaya: Airlangga UniversityPrees. Chaer. Abdul, 2005. Pesona Bahasa. Jakarta: Rinerka Cipta.

Darmawati, U. 2019. SEMANTIK Menguak Makna Kata. Bandung: Pakar Jaya

Ediani, Ferida. 1994. “Pembukaan Idiom Bahasa Inggris”. Skripsi, Fakultas Sastra Unsrat. Gusti, I. G. C. Bentuk Idiom Dalam Majalah Pers Mahasiswa Di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Nuansa Indonesia,23(1),13-24).

Habibie, W. (2021). Proses Morfologi Kata Main: Afiksasi, Reduplikasi, dan Komposisi. Jurnal Skripsi Mahasiswa.

Ibrahim Andi, Darmawati, dkk. 2018. Metode penelitian.cet. 1: Gunadarma Ilmu.

Kesuma, Trimatyoso Jati. 2007. Pengantar Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks.

Krisdalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Langi, I. S. (2016). Idiom Dalam Film The Godfather. Jurnal Elektronik. Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulang, 3(3).

Santosa, Puji. 2015. Metodologi Penelitian Sastra (Paradigma, Proposal, Pelaporan, dan Penerapan). Depok: Azzagrafik.

Downloads

Published

2024-12-29

How to Cite

Nursan, F. A., Malabar, S., & Zulkipli, Z. (2024). BENTUK DAN MAKNA IDIOM DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA ALBUM “TENTANG POLITIK”. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran, 7(4), 19134–19142. https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i4.42336

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.