TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DI RUMAH SAKIT TOTO KABILA

Authors

  • Gebrila Patricia Rauf Universitas Negeri Gorontalo
  • Dakia N. Djou Universitas Negeri Gorontalo
  • Asna Ntelu Universitas Negeri Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i1.42670

Keywords:

Tindak Tutur, Direktif, Komunikasi Terapeutik

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna tindak tutur direktif dalam komunikasi terapeutik oleh perawat di Rumah Sakit Toto Kabila. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data dari perawat di rumah sakit tersebut. Teknik pengumpulan data meliputi observasi,pencatatan, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis melalui transkripsi, pengkategorian, pengkodean, dan deskripsi untuk memahami bagaimana tindak tutur direktif digunakan dalam komunikasi terapeutik, serta peran dan maknanya dalam meningkatkan kualitas interaksi perawat dan pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat bentuk tindak tutur direktif dalam komunikasi terapeutik, yaitu meminta (10 data), memerintah (8 data), menasihati (10 data), dan merekomendasikan (10 data). Makna tindak tutur direktif dalam komunikasi terapeutik di Rumah Sakit Toto Kabila tidak hanya sebagai instruksi teknis, tetapi juga mencakup aspek empati, motivasi, dan peningkatan hubungan antara perawat dan pasien. Fungsi tindak tutur direktif ini meliputi pemberian instruksi, memastikan kepatuhan, mencegah komplikasi, mendorong komunikasi, mengelola ekspektasi, menenangkan pasien, memberikan edukasi, mendorong pelaporan gejala, memastikan persiapan yang tepat, memberikan jaminan, mendorong perawatan mandiri, memastikan keselamatan pasca prosedur, mengelola kondisi kronis, dan mendorong kepatuhan terhadap rejimen pengobatan.

References

Abdul Chaer dan Leonie Agustina. (2010). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab. (2004). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Jakarta: Prenada Media.

Ajar Galih Pratiwi. (2017). Hubungan Komunikasi Terapeutik Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Dengan Motivasi Kesembuhan Pada Pasien Rawat Inap Di Rsud Kota Madiun. Skripsi, 111.

Alfaris, L., Hamisa, W., Berliani, A. P., & Fitriyana, R. P. (2024). Analisis Perlokusi Komunikasi Terapeutik pada Mahasiswa Perawat Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Kepada Pasien Kajian Pragmatik. Jurnal Smart Society ADPERTISI, 3(1), 37-42.

Arikunto S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bawden, R., Clavel, C., & Landragin, F. (2015). Towards the generation of dialogue acts in socio-affective ecas: a corpus-based prosodic analysis. Language Resources and Evaluation, 50(4), 821-838.

Chairul, A. (2018). Fungsi Tindak Tutur Direktif Perawat Terhadap Pasien di Ruang Fisio Terapi Rsu Haji Medan–Sumatra Utara. Medan Makna, 16(1), 20-34.

G. Leech. (2011). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.

Geoffrey Leech. (2003). Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Downloads

Published

2025-02-13

How to Cite

Rauf, G. P., Djou, D. N., & Ntelu, A. (2025). TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DI RUMAH SAKIT TOTO KABILA. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran, 8(1), 2475–2484. https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i1.42670

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.