PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH UNTUK PERUBAHAN LUAS HUTAN MANGROVE DAN KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI DESA NISOMBALIA, KABUPATEN MAROS
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i4.34367Keywords:
Mangrove, Citra Landsat, NDVI, MarosAbstract
Perkembangan teknologi penginderaan jauh baik dari resolusi spasial dan temporal mampu digunakan mendeteksi keberadaan hutan mangrove baik dari luasan dan pola sebaran mangrove. Semakin rusaknya kondisi mangrove, maka data dan informasi mengenai kondisi mangrove di berbagai kawasan di Indonesia perlu dikaji untuk keperluan pengelolaan mangrove yang berkelanjutan, sehingga fungsi ekologisnya dapat tetap terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan luas, kerapatan vegetasi serta jenis vegetasi hutan mangrove di Desa Nisombalia Kab. Maros. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder citra digital Landsat 7 ETM+ dan Landsat 8-LDCM. Tahap identifikasi mangrove dilakukan dengan menggunakan komposit band RGB 234, kemudian analisis kerapatan vegetasi mangrove dengan menggunakan formula NDVI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan luasan mangrove dari tahun 2010-2021 di Desa Nisombalia, Maros. Luas lahan mangrove pada tahun 2010 sebesar 109,13 ha, tahun 2015 sebesar 119,45 ha dan tahun 2021 sebesar 114,47 ha. Hasil analisis kerapatan mangrove menunjukkan bahwa mangrove di Desa Nisombalia, Maros tahun 2010 kategori sedang sebesar 38.12%, tahun 2015 kategori sedang sebesar 37.47 dan tahun 2021 kategori sedang sebesar 41.19%. Komposisi jenis mangrove yang ditemukan di Desa Nisombalia, Maros yaitu Sonneratia alba, Rhizophora mucronate, Avicennia alba, Bruguiera cylindrical dan Aegiceras corcinulatum.References
Arief, A. (200)3. Hutan Mangrove, Fungsi dan Manfaatnya. Yogyakarta: Kanisius.
Badan Standarisasi Nasional (BSN). (2010). Klasifikasi Penutup Lahan. Jakarta: SNI 7645 : 2010
Bengen, D.G. (2000). Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan-Institut Pertanian Bogor.
Faizal, A. dan Amran, M.A. (2005). Model Transformasi Indeks Vegetasi yang Efektif Untuk Prediksi Kerapatan Mangrove Rhizophora mucronata. Prosiding PIT MAPIN XIV ITS, Surabaya, 14-15 September 2005
Giri, C.P., Ochieng, E., Tieszen, L.L., Zhu, Z., Singh, A., Loveland, T. dan Duke, N. (2011). Status and Distribution of Mangrove Forests of The World Using Earth Observation Satellite Data. Glob. Ecol. Biogeogr., 20(1), 154-159.
Jaya, I N S. (2010). Analisi Citra Digital: Perspektif Penginderaan Jauh untuk Pengelolaan Sumberdaya Alam. Bogor: Institut Pertanian Bogor
LAPAN. (2015). Pedoman Pengolahan Data Penginderaan Jauh Landsat 8. Jakarta: PUSFATJA.
Noor, YR, Khazali, M. & Suyadiputra, I.N.N. (2006). Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia.Bogor.
Opa, E.T. (2010). Analisis Perubahan Luas Lahan Mangrove di Kabupaten Pohuwato Propinsi Gorontalo Dengan Menggunakan Citra Landsat. J. Perik. Kel. Tro., 6(2): 79-82.
Rustiadi, (2001). Dinamika Spasial Perubahan Penggunaan Lahan dan Faktor Faktor penyebabnya di Kabupaten Serang Provinsi Banten. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor
Senoaji, G. (2011). Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Hutan Lindung Bukit Daun di Bengkulu. Sosiohumaniora, 13(1), 1–17.
Setiawan, H., & Larasati, D. A. (2016). Kontribusi ekosistem mangrove dalam mendukung pembangunan wilayah pesisir dan pulau kecil; Studi kasus di Pulau Tanakeke Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. In Prosiding Seminar Nasional Mengawal Pelaksanaan SDGs (pp. 153–162). Surabaya: Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya.
Siti H., D., (2018). Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Mendeteksi Perubahan Kawasan Mangrove Di Pantai Indah Kapuk (PIK) Tahun 2000-2016. Skripsi. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Anaz Illyanti Meilya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.