POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MEMBANGUN HARMONISASI HUBUNGAN ANTAR SANTRI PUTRI DI PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH, JAMBI
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i1.23901Keywords:
Pola Komunikasi, Hambatan Komunikasi, Harmonisasi Hubungan.Abstract
Adanya pemahaman mengenai dengan adanya perbedaan budaya maka hal tersebut akan mudah menghadirkan persoalan Dimana hal tersebut harus diminimalisir dengan saling menghargai keragaman budaya yanag ada di dunia. Karna itu, penelitian ini diarahkan untuk memahami pola komunikasi antarbudaya dalam membangun harmonisasi hubungan di antara santri putri pondok pesantren Al-Hidayah, Jambi. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus dalam memudahkan proses menganalisis data serta memahami fenomena-fenomena yang ada dari perspektif partisipan yang diajak untuk wawancara, diobservasi serta diminta untuk memberikan data pendapat pemikiran serta persepsinya. Pola komunikasi yang digunakan oleh santri putri ialah komunikasi intrapribadi, yaitu komunikasi dengan diri sendiri, Dimana hal tersebut terjadi melalui proses berfikir yang dilakukan individu sebelum menyampaikan pesan komunikasi. Komunikasi antarpribadi juga dilakukan di saat situasi seperti ingin bercerita kepada teman dekat atau curhat, serta komunikasi kelompok, biasa terjadi saat ekstrakulikuler yang diikuti oleh Sebagian santri. Kemudian adanya perbedaan budaya maka menyebabkan komunikasi yang ada di antar santri putri pondok pesantren Al-Hidayah jambi tidak berjalan dengan baik. Beberapa santri putri megalami culture shock dengan adanya perbedaan budaya terutama dalam segi Bahasa, intonasi, bahkan perbedaan budaya dalam menjalankan kehidupan sahari-hari, hal tersebut biasa dialami oleh santri putri yang berasal dari luar kota Jambi bahkan luar pulau Sumatra. Dengan adanya perbedaan tersebut cara santri putri untuk mencapai hubungan yang harmonis iala dengan menumbuhkan sikap saling terbuka satu sama lain, serta meningkatkan sikap saling menghormati budaya individu lain, dengan cara intens melakukan komunikasi agar lebih banyak mengerti satu sama lain.References
Alo, L. (1994). Perspektif Teoritis Komunikasi Antarpribadi. Bandung. PT. Aditya Bakti.
Arianto, A. (2015). “Menuju Persahabatan” Melalui Komunikasi Antarpribadi Mahasiswa Beda Etnis (Studi Kasus Di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tadulako). KRITIS: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, 219–230.
Blake, R. H., & Haroldsen, E. O. (2005). Taksonomi Konsep Komunikasi, alihbahasa Hasan Bahanan. Surabaya: Penerbit Payrus.
Daryanto, R. M. (2016). Teori komunikasi. Yogyakarta: Gava Media.
Hafied Cangara, H. (2007). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Huda, M. N., & Purwowidodo, A. (2013). Komunikasi Pendidikan. Teoridanaplikasi Komunikasi Dalampembelajaran”. Jakarta: TulungAgung.
Liliweri, A. (2020). Dasar-dasar komunikasi antar budaya.
Notoatmodjo, S. (2005). Teori dan aplikasi promosi kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Saebani, B. A. (2016). Komunikasi Antarbudaya: Mengubah Persepsi dan Sikap dalam Meningkatkan Kreativitas Manusia. Bandung: CV Pustaka Setia.
Utomo Sukendar, M. (2017). Psikologi Komunikasi Teori Dan Praktik. Yogyakarta: Deepublish Grup Penerbit CV Budi Utama.
West Richard, L. H. T. (2014). introducing communication theory McGraw-Hill Education,.
Yin, R. K. (2008). Studi kasus: Desain & metode.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nazhifah Alfaini, Erman Anom
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.