PENGEMBANGAN IKM BATIK DI KOTA SURAKARTA MELALUI PENGUATAN AKSES PASAR: SENTRA IKM SEMANGGI

Authors

  • Dora Kusumastuti Universitas Slamet Riyadi Surakarta
  • Achmad Choerudin Universitas Tunas Pembangunan

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v6i1.41162

Keywords:

Akses Pasar, Batik, Digital Marketing, IKM

Abstract

Perkembangan teknologi yang maju akan menjadikan IKM Batik tertinggal dalam hal daya saing pasar dan inovasi, apabila masih banyak pelaku yang belum memahami akan pentingnya akses pasar melalui digital marketing. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan peluang akses pasar bagi pelaku IKM batik di Kota Surakarta melalui pemetaan hasil produksi IKM batik. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan. Teknik dalam kegiatan ini berupa mapping pelaku IKM batik, pelatihan dan pembinaan IKM Batik. Hasil analisis yang didapatkan, Kota Surakarta memiliki dua sentra batik yaitu Sentra Kampung Batik Kauman dan Sentra Kampung Batik Laweyan. Kedua sentra tersebut memiliki potensi tinggi terhadap produknya karena memiliki ciri khas tersendiri mulai dari motif, bahan, sejarah sampai pada penggunaan bahan pewarna alam. Akan tetapi, masih banyak pelaku IKM Batik yang kurang pemahamannya akan pentingnya akses pasar, dilakukannya pelatihan dan pendampingan: pelatihan digital marketing; pelatihan legalitas Perusahaan (IKM); pelatihan IKM untuk akses pasar; pelatihan/sosialisasi akses pembiayaan; dan pelatihan pengunaan batik pewarna alam bagi pelaku IKM di Kota Surakarta.

References

Assauri, S., 2013. Strategic Management: Sustainable Competitive. Jakarta: Rajawali Pers.

Budiarto, R. & dkk, 2015. Pengembangan IKM: Antara Konseptual dan Pengalaman Praktis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Elida, Tety & Ari Raharjo. 2019. Pemasaran Digital. Bogor. PT Penerbit IPB Press.

Elistia, 2018. Modul Manajemen Koperasi dan UKM (Definisi Kriteria, Konsep IKM, Permasalahan IKM). Jakarta: Universitas Esa Unggul.

Hasbiyyah, S., 2018. Strategi Pengembangan IKM Pada Dinas Tenaga Kerja, Koperasi Dan UKM Kabupaten Banyumas. Skripsi, pp. 73-39.

Hati, S. W. & Irawati, R., 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Mikro Kecil Menengah (IKM) di Kota Batam. Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung, p. 546.

Jerry, R. W. & dkk, 2019. Konsep Kewirausahaan dan IKM. Sulawesi Utara: Yayasan Makaria Waya.

Purba, G. M., 2018. Peran Pemerintah Daerah Dalam Memberdayakan IKM di Kota Semarang (Studi Kasus Kampung Batik Kota Semarang). Journal of Politic and Government Studies, Vol. 7, No. 04.

Puspitasari, M. N., 2015. Strategi Pemerintah Dalam Pengembangan IKM Produk Carica di Kabupaten Wonosobo Melalui Pendekatan OVOP, p. 12.

Putra, T. G., 2015. Peran Pemerintah Daerah Dan Partisipasi Pelaku Usaha Dalam Pengembangan. Kebijakan dan Manajemen Publik Volume 3, Nomor 1, p. 4.

R. Putra, L. & dkk, 2018. Strategi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (IKM) Ekonomi Kreatif Kerajinan Kulit Di Kabupaten Magetan (Studi Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Magetan). p. 971.

Rangkuti, F., 2016. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rio F, W. & Susilawati, 2016. Strategi dan Kebijakan Pengembangan IKM. Bandung: PT Refika Aditama.

Smart Woman. 2017. Digital Marketing. Europe: Eramus.

Tambunan, T., 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu Penting. Jakarta: LP3ES.

Downloads

Published

2025-01-08

How to Cite

Kusumastuti, D., & Choerudin, A. (2025). PENGEMBANGAN IKM BATIK DI KOTA SURAKARTA MELALUI PENGUATAN AKSES PASAR: SENTRA IKM SEMANGGI. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 6(1), 316–323. https://doi.org/10.31004/cdj.v6i1.41162

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.