ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UMUR KAWIN PERTAMA DAN FERTILITAS DI KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i4.32727Keywords:
Fertilitas, Umur Kawin Pertama, Tingkat Pendidikan, Status Ketenagakerjaan, Latar Belakang Sosial Ekonomi Orang Tua, Budaya Patriarki.Abstract
Riset yang diadakan pada kesempatan ini memiliki tujuan menganalisis: pengaruh yang muncul secara langsung dari tingkat pendidikan, status ketenagakerjaan, latar belakang sosial ekonomi orang tua dan juga budaya patriarki pada umur kawin pertama dan fertilitas yang ada di kawasan Kecamatan Kintamani; pengaruh yang muncul secara tanpa langsung dari tingkat pendidikan, status ketenagakerjaan, latar belakang sosial ekonomi orang tua dan budaya patriarki pada fertilitas yang ada di kawasan Kecamatan Kintamani dengan cara menggunakan umur kawin pertama. Banyaknya data jumlah sampel yang dipakai oleh pihak peneliti dalam riset ini ialah 120 Pasangan Usia Subur (PUS) perempuan, dengan memakai metode pengambilan sampel yang bernama purposive sampling. Metode yang dipilih guna memudahkan melakukan pengumpulan data ialah memakai metode observasi non partisipasi, didukung oleh data wawancara dengan secara terstruktur serta juga adanya mengadakan wawancara secara mendalam. Data yang sudah berhasil terkumpul, maka dilanjutkan untuk diolah dengan memakai teknik analisis data yaitu path analysis. Hasil dari melakukan serangkaian riset ini menunjukkan hasil bahwa tingkat pendidikan dan juga latar belakang sosial ekonomi orang tua menghasilkan pengaruh yang tampak positif serta arah signifikan pada umur kawin pertama. Budaya patriarki memunculkan hasil yang berpengaruh tampak negatif serta arah signifikan pada umur kawin pertama. Tingkat pendidikan dan juga latar belakang sosial ekonomi orang tua memunculkan hasil yang berpengaruh tampak negatif serta arah signifikan pada fertilitas. Budaya patriarki menghasilkan pengaruh yang tampak positif serta arah signifikan pada fertilitas. Umur kawin pertama memunculkan hasil yang berpengaruh tampak negatif serta arah signifikan pada fertilitas. Umur kawin pertama berhasil memediasi pengaruh tingkat pendidikan, status ketenagakerjaan, latar belakang ekonomi orang tua dan juga budaya patriarki pada fertilitas.References
Adhikari, R. (2010). Demographic, socio-economic, and cultural factors affecting fertility differentials in Nepal. BMC Pregnancy and Childbirth, 10, 1–11. https://doi.org/10.1186/1471-2393-10-19
Apriwana, C. (2019). Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Tingkat Fertilitas di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Efficient: Indonesian Journal of Development Economics, 2(3), 598–605.
Badan Pusat Statistik Bali. (2021). Hasil Sensus Penduduk 2020 Provinsi Bali. Www.Bali.Bps.Go.Id, 08, 1–13.
Becker, Gary S. (1960). An Economic Analysis of Fertility. Dalam National Bureau of Economic Research (ed). Demographic and Economic Change in Developed Countries. Culumbia University Press.
Cahyani, dan Sunarko. (2013). Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Pendapatan Bersih Orang Tua Terhadap Usia Kawin Pertama di Kecamatan Tersono Kabupaten Batang. Jurnal Universitas Negeri Semarang.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bangli. (2023). Buku Data Agregat Semester II Tahun 2022.
Febryanti, L. (2018). Kontribusi Faktor Pendidikan Terhadap Usia Perkawinan Pertama Perempuan di Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian, 12 (1), 39-51.
Fushshilat, S. R., & Nurwati, N. (2021). Pemberdayaan Perempuan: Efektivitas Dalam Penurunan Fertilitas. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial HUMANITAS, 3(II), 17–32.
Hidayat, M., Rangkuty, D. M., & Syafitri, B. (2022). Determination of Fertility Rate between Districts/Cities in Riau Province. International Journal of Research and Review, 9(1), 714–721.
Isrokiyah, I. (2017). Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Perkawinan Usia Dini Remaja Putri Di Desa Tlogopucang Dan Desa Caruban Kecamatan Kandangan Kabupaten Tema nggung. Geo Educasia-S1, 2(7), 853-859
Israpil, I. (2017). Budaya Patriarki dan Kekerasan Terhadap Perempuan (Sejarah dan Perkembangannya). Pusaka, 5(2), 141–150.
Jayakusuma, I Made Wisnu., & Sudibia, I Ketut. (2022). Pengaruh Status Migrasi, Pekerjaan, Pendidikan, Dan Latar Belakang Ekonomi Terhadap Ukp Dan Fertilitas Perempuan Usia Subur. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 11(05), 510-523.
Kurniawati, L., Nurrochmah, S., & Katmawanti, S. (2016). Hubungan antara tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan tingkat pendapatan dengan usia perkawinan pertama perempuan di Kelurahan Kotalama Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Preventia: The Indonesian journal of Public Health, I (2), hal. 210-219.
Maharani, N. K. E., & Sudibia, I. K. (2023). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Budaya Patriarki dan Pendapatan Keluarga terhadap Pemakaian Kontrasepsi dan Fertilitas di Kabupaten Bangli
Mantra, I.B. (2003). Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Maqvirah, M., & Ratna, R. (2020). Effect Of Family Income, Education Level And First Married Age On Fertility In Lhokseumawe City (Case Study in Mns. Mesjid Muara Dua District, Lhokseumawe City). Journal of Malikussaleh Public Economics. 1(1), pp. 1-6
Pradnyanita, P. A. & Sudibia, I. K. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas Penduduk Di Kalangan Migran Di Kota Denpasar. Buletin Studi Ekonomi, 27(02), 233-249.
Prayogi, I Wayan Agus., & Sudibia, I Ketut. (2022). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Usia Kawin Pertama. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 11(09), 1025–1039.
Yusuf, H. W. (2020). Determinan Fertilitas: Studi Kasus di Nusa Tenggara Barat. Indonesian Journal of Social Sciences and Humanities, 1 (4), hal. 227-241.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Liestia Nur Afifah, I Ketut Sudibia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.