KEMALASAN SOSIAL (SOCIAL LOAFING): FAKTOR-FAKTOR APA YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MELAKUKANNYA?
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i1.24171Keywords:
Faktor Kemalasan Sosial, Kemalasan Sosial, Kemalasan Sosial Pada Kelompok.Abstract
Kemalasan sosial merupakan salah satu aspek yang membuat bekerja dalam kelompok menjadi kurang efektif. Kemalasan sosial dapat menghambat potensi yang dimiliki oleh mahasiswa itu sendiri karena tidak akan mampu menyadari potensi yang ada dalam dirinya dan terbiasa mengandalkan kemampuan orang lain. Sehingga muncul pertanyaan yang mendasar pada penelitian yaitu apa saja yang memengaruhi kemalasan sosial pada mahasiswa. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi kemalasan sosial pada mahasiswa. Metode yang digunakan yaitu kajian literatur. Artikel penelitian yang direview pada kajian literatur berkisar tahun 2015-2022 yang ditelusuri melalui online research data base. Hasil dari penelusuran menunjukkan bahwa kemalasan sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor. Terdapat faktor intrinsik yang memengaruhi kemalasan sosial mahasiswa meliputi adversity quotient, peran gender, motivasi berprestasi, jenis kelamin, big five personality, kemampuan komunikasi interpersonal, harga diri, efikasi diri, locus of control internal, dan kepercayaan diri. Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi kohesivitas kelompok.References
Ajzen, I. (2005). Attitude, Personality and Behavior 2nd edition. England: McGraw-Hill.
Anggareini, F. & Alfian, I.N. (2015). Hubungan kohesivitas dan social loafing dalam pengerjaan tugas berkelompok pada mahasiswa psikologi universitas airlangga. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial,4, 81-87.
Anggoro, H., Lusiani, N., Ula, I. I., & Irmayanti, N. (2022). HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN SOCIAL LOAFING PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA. Jurnal Psikologi: Media Ilmiah Psikologi, 20(01).
Fitriana, H., & Saloom, G. (2018). Prediktor social loafing dalam konteks pengerjaan tugas kelompok pada mahasiswa. Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, Vol. 3(No. 1), hal. 13-22. https://doi.org/10.20473/jpkm.v3i12018.13-22
George, J.M. (1992). Extrinsic And Intrinsic Origins of Perceived Social Loafing in Organizations. The Academy of Management Journal, 35(1): 191-202.
Hall, D., & Buzwell, S. (2012). The problem of free-riding in group projects: Looking beyond social loafing as reason for non-contribution. Active Learning in Higher Education, 14(1), 37-49.
Harahap, R. A., & Rusli, D. (2019). Pengaruh Faktor Kepribadian terhadap Social Loafing pada Mahasiswa. Jurnal Riset Psikologi, 2019(3).
Junaidi, A. (2020). Panduan penyusunan kurikulum pendidikan tinggi di era industri 4.0 untuk mendukung merdeka belajar-kampus merdeka.
Karau, S. J., & William, K. D. (2013). The effect of group cohesiveness on social loafing and social compensation. Personality and Social Psychology Bulletin, 25(11), 1342-1354.
Karau, S.J., & Williams, K.D. (1993). Social Loafing: A Meta Analytic Review and Theoretical integration. Journal of Personality and Social Psychology, 65 (4), 681-706.
Kerr, N.L. (1983). Motivation losses in small groups: A social dilemma analysis. Journal of Personality and Social Psychology, 45(4), 819-828.
Krisnasari, E. S. D., & Purnomo, J. T. (2017). Hubungan kohesivitas dengan kemalasan sosial pada mahasiwa. Jurnal Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim, 13(1), 13-21.
Lauster, N., & Tester, F. (2010). Culture as a problem in linking material inequality to health: On residential crowding in the Arctic. Health & Place, 16(3), 523–530.
Legowo, V. A., Yuwono, S., & Rustam, A. (2009). Correlation between self efficacy and perception of leadership transformasional style with job participation on the employees. Jurnal Psikohumanika, 2(1), 22-32.
Marzali, A. (2016). Menulis kajian literatur. Jurnal Etnografi Indonesia.
Moeliono, L. (2012). Self efficacy pada seorang perempuan mantan pecandu napza – Sebuah studi kasus. Jurnal Ilmiah Psikologi, 1(1), 1-13.
Myers, D. G. (2012). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Narotama, I. B. I., & Rustika, I. M. (2019). Peran harga diri dan efikasi diri terhadap social loafing pada mahasiswa preklinik program studi sarjana kedokteran dan profesi dokter fakultas kedokteran universitas udayana. Jurnal Psikologi Udayana, 6(3), 1281–1292.
Piezon, S. L., & Ferree, W. D. (2008). Perceptions of social loafing in online learning groups: A study of public university and US Naval War College students. International Review of Research in Open and Distributed Learning, 9(2), 1-17.
Pratama, K. D., & Aulia, F. (2020). Faktor-faktor yang Berperan dalam Kemalasan sosial (Social loafing): Sebuah Kajian Literatur. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(2), 1460-1468.
Pratama, P. Y. S., & Wulanyani, N. M. S. (2018). Pengaruh kuantitas, kemampuan komunikasi interpersonal, dan perilaku altruisme anggota kelompok terhadap social loafing dalam proses diskusi kelompok di fakultas kedokteran universitas udayana. Jurnal Psikologi Udayana, 5(01), 197.
Purwanalisia, W. (2020). Hubungan Locus Of Control Dengan Social Loafing Mahasiswa UNP pada Tugas Kelompok. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(3), 3536-3543.
Putri, G. A., Iswinarti, I., & Istiqomah, I. (2020). Harga Diri dan Kemalasan Sosial pada Mahasiswa LSO (Lembaga Semi Otonom) Self Esteem and Social Loafing on LSO (Lembaga Semi Otonom) Students. Jumal Psikogenesis, 8(2).
Rosito, A. C. (2018). Eksplorasi tipe kepribadian big five personality traits dan pengaruhnya terhadap prestasi akademik. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol, 4(2).
Sarwono, S.W. (2005). Psikologi Sosial Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Pustaka.
Stoltz, P. G. (2000). Adversity Quotient Mengubah Hambatan menjadi Peluang. Jakarta: PT Grasindo.
Sumantri, M. A., & Pratiwi, I. (2020). Locus of control: Upaya untuk menurunkan social loafing. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 8(1), 8-18.
Sutanto, S., & Simanjuntak, E. (2015). Intensi social loafing pada tugas kelompok ditinjau dari adversity quotient pada mahasiswa. EXPERIENTIA: Jurnal Psikologi Indonesia, 3(1), 33-46.
Tan, H. H., & Tan, M.-L. (2008). Organizational citizenship behavior and social loafing: the role of personality, motives, and contextual factors. Journal of Psychology: Interdisciplinary and Applied, 142(1), 89–108. doi: 10.3200/JRLP.142.1.89-112.
Taylor, S.E., Peplau, L.A., dan Sears, D.O. (2009). Psikologi Sosial. Edisi Kedua Belas. Alih Bahasa: Tri Wibowo, B.S. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Teng, C. C., & Luo, Y. P. (2014). Effects of perceived social loafing, social interdependence, and group affective tone on students’ group learning performance. Asia-Pacific Education Researcher, 24(1), 259–269. https://doi.org/10.1007/s40299-014-0177-2.
Tsaw, D., Murphy, S., & Detgen, J. (2011). Social loafing and culture: Does gender matter. International Review of Business Research Papers, 7(3), 1-8.
Weimer, M. (2002). Learner- centered Teaching: Five Key Changes to Practice. San Francisco: ossey- Bass.
Wildanto, E. (2016). Social Loafing pada Anggota Organisasi Mahasiswa. Naskah Publikasi, 1-15.
Zahra, Y., Eliana, R., Budiman, Z., & Ferry, N. (2015). Peran jender dan social loafing tendency terhadap prestasi akademik dalam konteks pembelajaran kooperatif. Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi, 10(1), 1–9.
Zainuddin, K., & Fakhri, N. (2017). Social loafing dan peran gender pada mahasiswa. Jurnal Psikologi TALENTA, 3(1), 7.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ni Luh Made Ida Hening Sinarsih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.