KEMATANGAN EMOSI WANITA USIA 18-29 TAHUN YANG SUDAH MENIKAH

Authors

  • Tiara Yuletha Fitri Universitas Tarumanagara
  • Linda Wati Universitas Tarumanagara

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i1.23640

Keywords:

Kematangan Emosi, Wanita, Emerging Adulthood, Menikah.

Abstract

Rentang usia 18-29 tahun bagi wanita dinilai sebagai rentang usia produktif. Pada rentang usia ini, wanita yang telah melangsungkan pernikahan ada yang telah mempunyai kematangan emosi dan ada pula yang belum mencapai kematangan emosi. Kematangan emosi merupakan keadaan di mana respon emosional seseorang dianggap sesuai dan normal untuk kriteria seseorang dewasa di masyarakat tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kematangan emosi pada wanita usia emerging adulthoo). Partisipan penelitian ini adalah 200 wanita berusia 18 hingga 29 tahun yang sudah menikah minimal 1 tahun. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Penyebaran data penelitian ini menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pada usia 22 tahun memiliki kematangan emosi yang tinggi, lalu pada usia 23 tahun memiliki kematangan emosi yang rendah, pada usia 24-25 memiliki kematangan emosi yang tinggi, pada usia 26-31 memiliki kematangan emosi yang rendah, pada usia 33-34 memiliki kematangan emosi yang tinggi, dan pada usia 35 tahun memiliki kematangan emosi yang rendah.

References

Cacioppo, J. T., Cacioppo, S., Gonzaga, G. C., Ogburn, E. L., & VanderWeele, T. J. (2013). Marital satisfaction and break-ups differ across on-line and off-line meeting venues. Proceedings of the National Academy of Sciences, 110(25), 10135–10140.

Cherlin, A. J. (2010). Demographic trends in the United States: A review of research in the 2000s. Journal of Marriage and Family, 72(3), 403–419.

Donnellan, M. B., Larsen-Rife, D., & Conger, R. D. (2005). Personality, family history, and competence in early adult romantic relationships. Journal of Personality and Social Psychology, 88(3), 562.

Ferguson, M. L. (2016). Vulnerability by Marriage: Okin’s Radical Feminist Critique of Structural Gender Inequality. Hypatia, 31(3), 687–703.

Harknett, K., & Kuperberg, A. (2011). Education, labor markets and the retreat from marriage. Social Forces, 90(1), 41–63.

Herlany, S. (2022). Psikologi Perempuan Dewasa Awal Pasca Perceraian. Sakina: Journal of Family Studies, 6(2).

Kamp Dush, C. M., & Taylor, M. G. (2012). Trajectories of marital conflict across the life course: Predictors and interactions with marital happiness trajectories. Journal of Family Issues, 33(3), 341–368.

Khairani, R., & Putri, D. E. (2009). Perbedaan Kematangan Emosi Pada Pria dan Wanita Yang Menikah Muda.

Kiecolt-Glaser, J. K., & Newton, T. L. (2001). Marriage and health: his and hers. Psychological Bulletin, 127(4), 472.

Lammers, J., Stoker, J. I., & Stapel, D. A. (2009). Differentiating social and personal power: Opposite effects on stereotyping, but parallel effects on behavioral approach tendencies. Psychological Science, 20(12), 1543–1548.

Lavner, J. A., Karney, B. R., & Bradbury, T. N. (2016). “Newlywed couples’’ longitudinal trajectory of sexual satisfaction.".” Journal of Marriage and Family.

Novia, S. T. (2022). Gambaran Kepuasan Pernikahan pada Pasangan yang Menikah di Usia Remaja Akhir. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 12508–12514.

Raj, A., Saggurti, N., Balaiah, D., & Silverman, J. G. (2009). Prevalence of child marriage and its effect on fertility and fertility-control outcomes of young women in India: a cross-sectional, observational study. The Lancet, 373(9678), 1883–1889.

Rhoades, G. K., Stanley, S. M., & Markman, H. J. (2009). Couples’ reasons for cohabitation: Associations with individual well-being and relationship quality. Journal of Family Issues, 30(2), 233–258.

Sorce, P., Perotti, V., & Widrick, S. (2005). Attitude and age differences in online buying. International Journal of Retail and Distribution Management, 33(2), 122–132. https://doi.org/10.1108/09590550510581458

Stinnet, N., Walter, J., & Kaye. (1984). Relationship in marriage and the family. New York: Macmillan Publishing Company

Teachman, J. (2003). Premarital sex, premarital cohabitation, and the risk of subsequent marital dissolution among women. Journal of Marriage and Family, 65(2), 444–455.

Whisman, M. A., & Uebelacker, L. A. (2009). Prospective associations between marital discord and depressive symptoms in middle-aged and older adults. Psychology and Aging, 24(1), 184.

Downloads

Published

2024-01-17

How to Cite

Fitri, T. Y. ., & Wati, L. . (2024). KEMATANGAN EMOSI WANITA USIA 18-29 TAHUN YANG SUDAH MENIKAH . Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(1), 703–707. https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i1.23640

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.