TRADISI I SEREHEN KU GURU: SEBUAH PEDAGOGI ISLAMI
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v6i4.22443Keywords:
Tradisi, I Serahen Ku Guru, Pedagogi.Abstract
Penelitian ini merupakan kajian lapangan, yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan serta nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam tradisi I Serahen Ku Guru. Sebagai tradisi yang semakin lama semakin ditinggalkan masyarakatnya tentu akan menjadi sebuah ancaman terhadap pelestarian dari adat budaya Gayo yang pada faktanya mengandung banyak nilai nilai penting yang patut untuk diteruskan. Termasuk pada tradisi I Serahen Ku Guru yang memberikan nilai-nilai pendidikan pada ritualnya. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data. Sedangkan subjek penelitiannya adalah masyarakat gayo, dan objek penelitiannya tradisi I Serahen Ku Guru. Tekhnik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan tokoh adat gayo yang berkompeten. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis menggunakan reduksi data, display data dan verifikasi. Maka dari data tersebut diperoleh kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah pada penelitian ini. Pelaksanaan tradisi I Serahen Ku Guru dilakukan dengan 2 cara yakni langsung antara orang tua dengan guru dan dilakukan dengan cara kolektif antara orang tua dengan lembaga sekolah. Pada pelaksanaannya juga terdapat beberapa benda yang dibawa sebagai bekal dalam proses pembelajaran anak didik. Antara lain dedingin, celala, bebesi, batang teguh, jarum sara, oros senare opat kal, pulut putih, pulut putih, tenaruh kurik kampung, we senanta dan buah pinang. Pada tradisi ini juga mengandung nilai-nilai pendidikan, antara lain nilai pendidikan agama, nilai pendidikan akhlak, dan nilai pendidikan moral.References
Arfiansyah, (2020). Islam dan Budaya Masyarakat Gayo, Provinsi Aceh: Kajian Sejarah dan Sosial, Jurnal Sosiologi Agama Indonesia, Volume 1, Nomor 1.
Akhmad Baihaqi, (2018). Adab Peserta Didik terhadap Guru dalam Tinjauan Hadits (Analisis Sanad dan Matan), Jurnal Tarbiyatuna, Volume 9, Nomor 1.
Agus Imam Kharomen, (2019) “Kedudukan Anak dan Relasinya dengan Orang Tua Perspektif Al-Qur’an (Perspektif Tafsir Tematik), Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan”, Volume 7, Nomor 2.
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, (2007). Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Abdul Kadir, dkk., (2012). Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta: Penerbit Kharisma.
Fathul Jannah dalam Robiatul Awwaliyah dan Hasan Baharun, (2018). Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional (Telaah Epistemologi terhadap Problematika Pendidikan Islam), Jurnal DIDAKTIKA, Volume 19, Nomor 1.
Hakim Aman Pinan dalam Jamhir, (2017). “Nilai-nilai Adat Gayo Bersandarkan Hukum Islam sebagai Pedoman dalam Menyelesaikan Kasus Hukum pada Masyarakat Gayo”, Jurnal Justisia, Volume 2, Nomor 1.
Melalatoa, M. J. (n.d.). Kebudayaan Gayo. Balai Pustaka.
Majlis Adat Gayo Sosialisasikan Munyerah ni Anak Ku Tengku Guru, https://lintasgayo.co/2020/07/24/majlis-adat-gayo-sosialisasikan-munyerah-ni-anak-ku-tengku-guru/, diakses pada tanggal 6 Desember 2023
Nursisto. (2008). Membumikan Pembelajaran Agama Islam. AdiCita.
Paulo Freire. (1984). Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan, terj. Alois A. Nugroho. Gramedia.
Siti Mustaghfiroh, Taufid Hidayat Nazar, dan Badarudin Safe’i. (2021). Etika Keutamaan Dalam Akhlak Tasawuf Abdul Qodir Al-Jailani: Relevansinya Dengan Pengembangan Karakter Manusia. 23–37. https://doi.org/10.33852/JURNALNU.V5I1.241
Sukiman. (2015). Pengaruh Modernisasi Terhadap Pendidikan Anak Dalam Masyarakat Suku Gayo. 17, 282–285.
Syukri,(2006). Sarakopat: Sistem Pemerinahan Tanah Gayo, Cet. I.,Jakarta Selatan: Hijri Pustaka Utama.
Sulaiman Saat, (2018). Kedudukan Anak dalam Al-Qur’an (Suatu Pendekatan Pendidikan Islam), Jurnal Inspiratif Pendidikan, Volume VII, Nomor .
Sudarwan Danim, (2013). Perkembangan Peserta Didik, Bandung: Alfabeta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ismawati Saragih MA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.