HUBUNGAN TINGKAT ADVERSITY QUOTIENT DENGAN SIKAP MENGHADAPI MASA DEPAN REMAJA DI JORONG KUBANG DUO KECAMATAN CANDUANG
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v6i3.18685Keywords:
Adversity Quotient, Sikap menghadapi masa depan, RemajaAbstract
Penelitian ini dilatar belakangi adalah remaja masih sulit untuk mengendalikan kesulitan yang sedang dia hadapi dan bagaimana cara merespon kesulitan dengan hal-hal yang positif. Kemudian remaja memandang dirinya penyebab dari sebuah masalah Seperti cenderung menunjukkan perasaan bersalah yang tidak seharusnya atas kejadian-kejadian buruk yang terjadi. Malahan mereka memandang diri mereka sendiri sebagai penyebab tunggal masalah dan sebagian besar remaja sering mengeluh dan menyerah. Daya tahan remaja rendah karena remaja sering men cap dirinya tidak mampu dalam berbagai hal tanpa melakukan sebuah usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan seberapa besar tingkat adversity quotient dengan sikap menghadapi masa depan remaja di Jorong Kubang Duo Koto Panjang Kecamatan Canduang, Tipe studi ini menggunakan penelitian jumlah dengan metode korelasional. Penelitian ini dilakukan dengan uji hipotesis diantaranya uji korelasi parametrik pearson product momen (mencari arah dan kekuatan hubungan), melakukan pengujian koefisien determinasi (R2) untuk mengukur sejauh mana variabel independen berkontribusi terhadap variabel dependen. Hasil penelitian dari uji korelasi Pearson Product Moment diperoleh rhitung (0,306) > rtabel (0,2542) serta nilai signifikansi 0,046 ? dari 0,05(signifikan), adapun nilai pearson correlationnya adalah 0,306 berada pada rentang interval koefisien korelasi (r) (0,20 - 0,399) yaitu lemah, artinya Ho ditolah Ha diterima. Untuk persentase Pengaruh faktor independen (X) pada faktor terikat (Y) sekitar 9%, sementara 91% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Peneliti berharap kepada remaja agar dapat bersikap cerdas dalam memutuskan masa depan yang lebih baik dengan cara dengan mengembangkan adversity. Semakin tinggi adversity quotient maka kita mampu mengarahkan masa depan menjadi lebih baik.References
Al-Qur’an surah Ali Imran Ayat 139
Arikunto, Suharsimi. (2013). Manajemen peleitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Budi Santosa. (2016). Wawasan Problematika Konseling. Bukittinggi.
Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Risdakarya Offset.
Haerani & Daulay, Nurussakinah. (2020). Dinamika Perkembangan Remaja Problematika dan Solusi. Jakarta: Kencana.
Krisnahari, Michael Yogi. 2017. skripsi: Hubungan Adversity Quotient Dengan Orientasi Masa depan Remaja di Panti Asuhan. Universitas Negeri Semarang.
Kustanti, Erin Ratna. (2006). Hubungan Antara Tingkat Adversity Quotient Dengan Sikap Menghadapi Masa Depan Remaja Yang Tinggal Di Panti Asuhan Yayasan Wawhid Hasyim Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
Narlan, Abdul dan Juniar, Dicky Tri. (2018). Statisitik Dalam Penjas Aplikasi Praktis Dalam Penelitian Pendidikan Jasmani. Yogyakarta. CV Budi Utama.
Pangarso, JE Siswo. (2017). Jurus Jitu Mendampingi Belajar Anak Di Usia Emas. Jakarta: PT Elex Media Kompotindo.
Puriani, Risma Anita & Dewi, Ratna Sari. (2020). Konsep Adversity & Problem Solving Skill Teori Dan Konsep. Palembang: Bening Media Publis.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Supinah. (2022). Ketahanan Emosi Kemampuan Yang Harus Dimiliki. Lombok Tengah: Pusat Pengembang Pendidikan Dan Penelitian Indonesia.
Syawaluddin, Halida & dkk. 2022. Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Stres Mahasiswa Dalam Menyusun Skripsi Di Fakultas Usuluddin, Adab Dan Dakwah IAIN Bukittinggi. IAIN Bukittinggi, Jurnal pendidikan dan konseling.
Umar, Husein. (2011). Metode penelitian untuk Kripsi dan Tesisi Bisnis. jakarta: PT Grafindo Persada.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Sri Rahma Dewi, Afrinaldi Afrinaldi, Linda Yarni, Hidayani Syam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.