PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN “TEACHING FACTORY” UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LULUSAN PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA DI SMK

Yunus  Karyanto; Rina Asmaul

doi:10.31004/jrpp.v6i1.17554

Authors

Yunus Karyanto Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Rina Asmaul [email protected]

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v6i1.17554

Keywords:

Pengembangan, Model Pembelajaran Teaching Factory, Lulusan SMK

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengembangan model pembelajaran TeFa untuk meningkatkan kualitas lulusan Program Keahlian Tata Boga di SMK. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Peneliti sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi. Analisis data bersifat induktif, dan lebih menekankan makna daripada generalisasi. Hasil penelitian: (1) pembelajaran Tefa yang dikembangkan terintegrasi dengan unit produksi untuk praktik peserta didik, (2) menyesuaikan antara kurikulum yang sudah ada dengan kurikulum kebutuhan industri, (3) pembelajaran TeFa mampu meningkatkan kompetensi peserta didik, (4) pembelajaran TeFa dapat berjalan dengan baik, jika SMK dan dunia industri dapat bekerjasama, (5) evaluasi pembelajaran TeFa: observasi langsung terhadap proses hasil kerja dengan menggunakan lembar observasi dan evaluasi berdasarkan pedoman uji kompetensi keahlian (UKK) dalam bentuk ujian praktik, (6) kendala pembelajaran TeFa: (a) kurangnya SDM, (b) promosi yang masih terbatas, dan (c) produk masih tergantung pesanan. Disarankan: SMK meningkatkan kerjasama dengan dunia industri, Dinas Pendidikan dan pengusaha.

References

Aida, Z. & Hidajat, S.T. (2019). Implementasi Pembelajaran Teaching Factory untuk Meningkatkan Kompetensi Keahlian Siswa Tata Boga di SMKN 3 Kota Bengkulu TRIADIK, Volume 18, No. 2, Oktober 2019.

Azizah, dkk. (2015). Strategi Kerjasama Sekolah dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) dalam Meningkatkan Kompetensi Lulusan Pada SMK Negeri 3 Banda Aceh. Jurnal Administrasi Pendidikan. Volume 3, No. 2, Mei 2015

Badan Pusat Statistik. (2022). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Cahyanti, S. D., Indriayu, M., & S. (2018). Implementasi Program Link and Match dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri pada Lulusan Pemasaran SMK Negeri 1 Surakarta. BISE: Jurnal Pendidikan Bisnis Dan Ekonomo, 26(July 2018), 23–26. https://Doi.Org/10.1093/Qjmed/Hcy132/5040729.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2008). Roadmap pengembangan SMK 2010-2014. Jakarta: Depdiknas.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2015). Pengembangan Teaching Factory di SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Depdiknas.

Fattah, N. (2021). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Gozali1, Dardiri, A. & Soekopitojo. (2018). Penerapan Teaching Factory Jasa Boga untuk Meningkatkan Kompetensi Entrepreneur Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan, Vol. 2 No. 1 (2018).

Hadlock, H., Wells, S., Hall, J., et al. (2008). From practice to entrepreneurship: rethingking the learning factory approach. Proceeding of the 2008 IAJC IJME International Conference, ISBN 978-1-60643-379-9.

Hasbullah. (2017). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Intruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

Ixtiarto, B. & Sutrisno, B. (2016). Kemitraan Sekolah Menengah Kejuruan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Kajian Aspek Penngelolaan pada SMK Muhammadiyah 2 Wuryantoro Kabupaten Wonogiri). Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.1, Juni 2016.

Joyce L.F.K. (2007). Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik, Edisi 6. Jakarta, EGC.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Model Pembelajaran Untuk SMK Program Keahlian Tata Boga. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2022). Model Pembelajaran Teaching Factory di SMK Meningkat Sebesar Tujuh Persen. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kuswana, Sunaryo & Wowo. (2013). Dasar-Dasar Pendidikan Vokasi & Kejuruan. Bandung: Alfabeta.

Lamancusa, John S., Zayas, Jose L., Soyster, Allen L., et al. (2008). The Learning Factory: industry-Partnered Active Learning. Journal of engineering Education.

Mulyasa, H. E. (2022). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Nazir, M. (2013). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nurtanto, M., Ramdani, S.D. & Nurhaji, S. (2017). Pengembangan Model Teaching Factory Di Sekolah Kejuruan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Untirta.

Perdana, N.S. (2019). Analisis Permintaan Dan Penawaran Lulusan Smk Dalam Pemenuhan Pasar Tenaga Kerja. Kudus: Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 9 Nomor 2 Juni 2019.

Siswanto. (2011). Pelaksanaan Teaching Factory untuk Meningkatkan Kompetensi dan Jiwa Kewirausahaan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Seminar Nasional 2011 “Wonderful Indonesia” Jurusan PTBB FT UNY, 3 Desember 2011.

Sudiyono. (2019). Teaching Factory Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Lulusan Di SMK. Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan, Volume 12, Nomor 2, Desember 2019.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suroto. (2017). Model Perencanaan Sekolah Menengah Kejuruan. Vocational School Planning Model Organizer of. 5(2), 204–211.

Susilo, T. D. (2019). Strategi Pengembangan Business Center Sebagai Labotratorium Kewirausahaan di SMK Negeri 4 Jember (Doctoral dissertation).

Triatmoko, SJ. (2009). The ATMI story, rainbow of excellence. Surakarta: Atmipress.

Widyaningtyas, R. S. (2019). Kajian Yuridis Memorandum of Understanding dalam Penyelenggaraan Perjanjian Kerjasama Daerah Berdasarkan PP No. 28 Tahun 2018 Tentang Kerjasama Daerah. Mimbar Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 31(3), 438-448

Yoto. (2014). Model “Diklastri” Sebagai Alternatif Meningkatkan Mutu Lulusan SMK. Jurnal Pendidikan Sains Vol.2, No.3, September 2014, Hal 125-131.