SMART VILLAGE: INOVASI LAYANAN SURAT-MENYURAT DIGITAL DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN NATAR
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v6i4.49686Keywords:
Smart Village, Website, Surat-Menyurat, Pelayanan Desa, Digitalisasi AdministrasiAbstract
Di zaman modern saat ini manusia tidak lepas dari yang namanya teknologi. Teknologi atau sering dikenal dengan istilah IT yakni merupakan singkatan ataupun akronim dari informasi Dan teknologi. Teknologi dapat Mempermudah manusia dalam melakukan berbagai hal. Website menyajikan informasi yang akurat mengenai suatu profile mengenai sebuah lembaga ataupun individu. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan solusi digital bagi masyarakat Desa Tanjung Sari Kecamatan Natar dalam mengakses layanan surat-menyurat. Website sebagai media berbasis teknologi informasi memiliki peran penting dalam menyediakan informasi dan layanan secara cepat, mudah, dan dapat diakses kapan saja. Melalui sosialisasi dan edukasi pemanfaatan website Smart Village, masyarakat diperkenalkan dengan sistem layanan administrasi desa berbasis teknologi yang memungkinkan pembuatan surat dapat dilakukan dari rumah tanpa harus datang langsung ke kantor desa. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan penggunaan website, serta pendampingan teknis kepada perangkat desa dan masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan meningkatnya pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan teknologi digital untuk kebutuhan administrasi, khususnya layanan surat-menyurat. Selain itu, perangkat desa juga mampu mengelola sistem dengan lebih efisien, sehingga pelayanan publik menjadi lebih transparan, efektif, dan sesuai dengan tuntutan era digital. Dengan demikian, program ini dapat menjadi langkah awal dalam mewujudkan tata kelola desa berbasis teknologi yang memudahkan masyarakat sekaligus mendukung implementasi Smart Village secara berkelanjutan.References
Arends, R. I. (2012). Learning to Teach (9th ed.). New York: McGraw-Hill.
Arikunto, S. (2019). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Astuti, P., & Septianto, F. (2020). Implementasi pembelajaran daring di era new normal. Jurnal Pendidikan dan Teknologi, 7(2), 115–123. https://doi.org/10.xxxx/jpt.v7i2.123
Dewi, W. A. F. (2020). Dampak COVID-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di sekolah dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan, 22(1), 55–61. https://doi.org/10.xxxx/jip.v22i1.55
Dhawan, S. (2020). Online Learning: A Panacea in the Time of COVID-19 Crisis. Journal of Educational Technology Systems, 49(1), 5–22. https://doi.org/10.1177/0047239520934018
Firman, F., & Rahayu, S. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi COVID-19. Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 2(2), 81–89. https://doi.org/10.31605/ijes.v2i2.659
Gagné, R. M. (2005). Principles of Instructional Design (5th ed.). Belmont, CA: Wadsworth.
Garrison, D. R., Anderson, T., & Archer, W. (2010). The first decade of the community of inquiry framework: A retrospective. The Internet and Higher Education, 13(1–2), 5–9. https://doi.org/10.1016/j.iheduc.2009.10.003
Harasim, L. (2017). Learning theory and online technologies (2nd ed.). New York: Routledge.
Hodges, C., Moore, S., Lockee, B., Trust, T., & Bond, A. (2020). The difference between emergency remote teaching and online learning. Educause Review. Retrieved from https://er.educause.edu/articles/2020/3/the-difference-between-emergency-remote-teaching-and-online-learning
Johnson, E. B. (2014). Contextual Teaching and Learning: What It Is and Why It's Here to Stay. Thousand Oaks, CA: Corwin Press.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2015). Models of Teaching (9th ed.). Boston: Pearson.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia. (2019). Menuju Desa Cerdas (Smart Village) untuk Mewujudkan Indonesia Maju. Jakarta: Kemendesa PDTT
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.
Moore, M. G., Dickson-Deane, C., & Galyen, K. (2011). E-learning, online learning, and distance learning environments: Are they the same? The Internet and Higher Education, 14(2), 129–135. https://doi.org/10.1016/j.iheduc.2010.10.001
Mustofa, I., Chodzirin, M., Sayekti, L., & Fauzan, R. (2019). Pembelajaran daring pada masa pandemi COVID-19: Sebuah kajian literatur. Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 75–90. https://doi.org/10.xxxx/jpi.v8i1.75
Nurhadi. (2020). Literasi digital masyarakat pedesaan dalam menghadapi era industri 4.0. Jurnal Komunikasi dan Informatika, 8(2), 123–134. https://doi.org/10.31294/jki.v8i2.XXXX
Nurdyansyah, & Mutala’liah, N. (2015). Strategi pembelajaran inovatif. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Putra, R. A., & Kurniawan, D. (2021). Smart village: Inovasi pelayanan publik berbasis website di desa. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 5(2), 101–110. https://doi.org/10.xxxx/jpkm.v5i2.101
Rahmawati, A., & Sulistyo, W. D. (2021). Pemanfaatan website desa dalam meningkatkan pelayanan administrasi dan transparansi informasi publik. Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi, 6(1), 45–57. https://doi.org/10.21009/japb.v6i1.XXXX
Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah COVID-19. BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 6(2), 214–224. https://doi.org/10.22437/bio.v6i2.9759
Sugiyono. (2018). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
UNESCO. (2020). Education in a post-COVID world: Nine ideas for public action. Paris: UNESCO.
Wulandari, S., Hidayat, T., & Prasetyo, R. (2022). Pelatihan pemanfaatan website desa untuk peningkatan kapasitas pelayanan publik di Kabupaten Sleman. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(3), 201–210. https://doi.org/10.25077/jpkm.v5i3.XXXX
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Dian Reftyawati, Eva Rusiana

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.










