PEMAHAMAN SALAH SATU GURU DI MAN 2 TANGERANG MENGENAI SISTEM PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI PADA KURIKULUM MERDEKA

Authors

  • Usman Usman Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Iing Dwi Lestari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Adzraalifah Alfianisya Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Ayu Octavia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Imroati Lathifa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Lailatun Nisfiyah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Nabilla Aulia Permata Aries Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Ratih Oktatira Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v5i1.4432

Keywords:

Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Terdiferensiasi, Guru Penggerak

Abstract

Di Indonesia, kurikulum merdeka ini telah diluncurkan pada awal tahun 2022. Dalam peluncurannya, terdapat kurang lebih 2.500 sekolah formal di Indonesia yang dijadikan sebagai sekolah penggerak. Secara sederhana, sekolah penggerak sendiri berarti sekolah-sekolah yang telah memenuhi kriteria tertentu sehingga dapat dijadikan sebagai melaksanakan uji coba penerapan sistem pembelajaran terdiferensiasi. Oleh karena itu, penelitian ini dibuat untuk mengetahui pemahaman salah satu tenaga pendidik di MAN 2 Tangerang mengenai sistem pembelajaran terdiferensiasi yang telah ditawarkan oleh kurikulum merdeka. Pemahaman makna sistem pembelajaran terdiferensiasi sendiri dilakukan sebagai langkah awal yang harus dipenuhi oleh setiap masing-masing pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan untuk menerapkan sistem pembelajaran terdiferensiasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian kualitatif ini cenderung menggunakan analisis. Fokus penelitian ini adalah pemahaman salah satu guru di MAN 2 Tangerang mengenai sistem pembelajaran terdeferensiasi pada kurikulum merdeka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu guru di MAN 2 Tangerang tersebut belum mengetahui betul makna dari pembelajaran berdiferensiasi. Bahkan, guru tersebut mengatakan baru pertama kali mendengar mengenai pembelajaran berdiferensiasi. Menurutnya, pembelajaran berdiferensiasi sangat baik untuk dilakukan karena bukan lagi guru yang menjelaskan materi namun siswa sebagai subjek belajar. Padahal, makna pembelajaran terdiferensiasi yang sebenarnya lebih mendalam daripada itu.

References

Aisyah. (2019). Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Program Guru Penggerak pada Modul 2.1. Jurnal Basicedu, 3(2), 524–532.

Gunarhadi. (2019). Kurikulum Dan Pembelajaran Humanistik Di Kelas Heterogin.Prosiding Seminar Nasional Sultan Agung I Semarang, 02 Juli 2019 ISBN: xxx-xxx-xxxx-xx-x.

Kamal, S. (2021). Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 8 Barabai. Julak: Jurnal Pembelajaran Dan Pendidik, 1(2807–5536), 89–100.

Sabriadi, H. R., & Wakia, N. (2021). Problematika Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Perguruan Tinggi. Adaara: Jurnal Manajemen …, 11(2), 175–184. https://www.jurnal.iainbone.ac.id/index.php/adara/article/view/2149%0Ahttps://www.jurnal.iain-bone.ac.id/index.php/adara/article/download/2149/1043

Downloads

Published

2022-06-12 — Updated on 2022-06-23

Versions

How to Cite

Usman, U., Lestari , I. D. ., Alfianisya, A., Octavia, A. ., Lathifa , I. ., Nisfiyah , L. ., Permata Aries , N. A. ., & Oktatira , R. . (2022). PEMAHAMAN SALAH SATU GURU DI MAN 2 TANGERANG MENGENAI SISTEM PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI PADA KURIKULUM MERDEKA. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 5(1). https://doi.org/10.31004/jrpp.v5i1.4432 (Original work published June 12, 2022)