MENGGALI NILAI-NILAI ISLAM DALAM MOTIF BATIK CIREBON: PENDEKATAN SENI DALAM PENDIDIKAN AGAMA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v6i4.21624Keywords:
Batik, Nilai, Cirebon.Abstract
Cirebon mempunyai dua kategori batik yaitu batik pesisiran dan batik keratonan. Bagaimanakah nilai nilai Islam dalam motif batik Cirebon. Menggunakan metode pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh di lapangan dijelaskan dengan tujuan mendeskripsikan hal hal yang ingin di teliti. Di dalam motif Teratai terdapat beberapa unsur yaitu wadasan diatas wadasan ada pandan, susunan Wadas membentuk gajah sedang duduk, telinga gajah daun teratai, ada burung, ada kepala naga. Burung dari bahasa sansekerta adalah Paksi. Gajah bahasa Cirebon kunonya yaitu lima. Dari ketiga unsur ini tergabung Paksi naga lima. Burung merupakan simbol dunia atas. Lima (gajah) merupakan simbol dunia tengah Naga merupakan simbol dunia bawah. Maksudnya untuk menyapai dunia atas (dunia ilahiah), maka diperlukan dunia tengah (dunia perantara) berupa tawasul. Gajah yang menjadi simbol dunia tengah karena gajah mempunyai potensi yang luar biasa. Dan untuk bisa mencapai dunia ilahiah dan dunia tengah kita harus bisa mengalahkan dunia bawah yaitu berupa nafsu dan setan. Bunga teratai dijadikan simbol karena teratai dalam tradisi Hindu Budha menjadi tempat bersemayamnya dewa. Kehadiran Tuhan di masa lalu pra-Islam itu diposisikan dengan bunga teratai. Teratai memiliki banyak kelopak. Makna nya jika kita mempelajari toriqoh, teratai digambarkan sebagai simbol hati. Hati manusia itu berlapis-lapis dan lapisan hati yang paling dalam itu namanya sirun. Disirun inilah kita bertemu Allah, kita dzikir, ma''arifatul Billah (menyentuh Allah) itu di lapisan yang paling dalam (sirun). Jadi kehadiran teratai dalam Islam Cirebon tidak lagi dihubungkan dengan dewa, tidak lagi dihubungkan dengan Budha, tetapi dihubungkan dengan kehadiran Allah dalam hati kita yaitu sirun.Nilai Islam dalam motif batik Taman Teratai yaitu, bunga teratai yang dijadikan simbol sebagai hati. Di dalam hati manusia yang paling dalam (sirun) terdapat Allah SWT. Dengan beribadah, dzikir, dan ma''arifatul Billah kita akan merasakan kehadiran Allah di dalam hati kita.References
AG, D. M. (2001). Islam Dalam Bingkai Budaya Lokal Potret Dari Cirebon. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu.
Casta. (2023, September 12). Nilai-Nilai Islam Yang Ada Pada Motif Batik Cirebon .
Muftisany, H. (2023). Inspirasi Bisnis : Batik Trusmi, Pesona Batik dari Cirebon. Yogyakarta : Elementa Media.
Naftari Zahra Dwi, d. (2022). Eksplor Museum Mpu Tantular. Sidoarjo: Embrio Publisher.
Rachman, A. (2017). Batik Sebagai Media Dakwah : Studi Tentang Penggunaan Batik Dalam Penyebaran Islam Dicirebon. Jurnal Dakwah dan Komunikasi .
Trixie, A. A. (2020). Filosofi Motif Batik Sebagai Identitas Bangsa Indonesia. Folio, 1-9.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Basiran
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.