Faktor Penyebab Quarter Life Crisis Pada Dewasa Awal
DOI:
https://doi.org/10.31004/jpdk.v5i2.13500Abstract
Dewasa awal merupakan masa peralihan sehingga individu akan menghadapi banyak tekanan dan tuntutan dari lingkungan maupun dari dalam dirinya sendiri. Individu yang tidak mampu menghadapi persoalan dari adanya tuntutan tersebut akan diprediksi mengalami quarter life crisis. Quarter life crisis merupakan masa krisis yang dialami oleh individu antara usia 20 hingga 30 tahun. Salah satu faktor yang mempengaruhi quarter life crisis adalah emosi. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui faktor penyebab quarter life crisis. Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu pendekatan deduktif dengan Analisis Isi Kualitatif. Subjek penelitian diambil menggunakan teknik accidental sampling 20-30 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor internal yang berupa pengalaman masa kecil yang mengesankan mengakibatkan dampak positif bagi seseorang. Faktor eksternal ditemukan bahwa dari segi faktor lingkungan bahwa informan memiliki dukungan oleh keluarga dan lingkungan sekitar.Aspek emosional ditemukan bahwa informan memiliki sikap berupa sikap bimbang mengambil keputusan, mudah putus asa, rasa negatif diri, rasa tidak menemukan solusi dari masalahDownloads
Published
2023-03-30
How to Cite
Fazira, S. H. ., Handayani, A. ., & Lestari, F. W. . (2023). Faktor Penyebab Quarter Life Crisis Pada Dewasa Awal. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 5(2), 2227–2234. https://doi.org/10.31004/jpdk.v5i2.13500
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2023 Siti Hasmah Fazira, Arri Handayani, Farikha Wahyu Lestari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).