PENINGKATAN KESEHATAN MENTAL SISWA DI SEKOLAH MELALUI PROGRAM MENTORING GURU
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v4i6.19675Keywords:
Kesehatan Mental, Kesehatan Mental Siswa, Mentoring, Mentoring GuruAbstract
Kesehatan mental siswa telah menjadi fokus perhatian di Indonesia dikarenakan menurunnya kesehatan mental yang dialami oleh siswa di sekolah yang diakibatkan oleh perubahan teknologi 5.0 dan adanya pandemi covid-19. Kesehatan mental pada siswa memiliki peran penting agar siswa dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta membentuk hubungan positif dengan orang lain. Sekolah berbasis pada Layanan kesehatan mental sangat menjanjikan untuk menjangkau siswa yang membutuhkan melalui keterlibatan guru. Untuk mencapai hal tersebut, guru perlu terus mengembangkan diri dan mendapatkan dukungan dari sekolah untuk menjadi penyaring sekaligus penyeimbang dan pembentuk mental peserta didik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui program guru mentor. Kecakapan guru sebagai mentor dapat berguna dalam meningkatkan kesehatan mental pada siswa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi terkait peran mentor guru guna meningkatkan kesehatan mental pada peserta didik di sekolah serta melakukan sosialisasi kepada siswa tentang pentingnya kesehatan mental. Kegiatan sosialisasi dilaksanan secara paralel di SMP Gameel Akhlak dengan guru dan siswa sebagai peserta kegiatan. Metode yang digunakan dengan FGD dan diskusi yang diterapkan pada guru dan siswa. Hasil temuan di lapangan menemukan bahwa siswa memiliki kesehatan mental yang cukup baik, meskipun diantaranya masih ada siswa yang memiliki kesehatan mental yang kurang baik. Selain itu, program mentoring dapat menjadi langkah yang efektif untuk memberikan wawasan pada guru terkait peningkatan kesehatan mental pada siswa di sekolah.References
American College Health Association. (2019). Mental Health. American College Health Association.
Anderson, E. M., & Shannon, A. L. (1988). Toward a conceptualization of mentoring. Journal of Teacher Education, 39(1), 38–42.
Behrend, D. (2022). National Alliance on Mental Illness.
Bruffaerts, R., Mortier, P., Kiekens, G., Auerbach, R. P., Cuijpers, P., Demyttenaere, K., Green, J. G., Nock, M. K., & Kessler, R. C. (2018). Mental health problems in college freshmen: Prevalence and academic functioning. Journal of Affective Disorders, 225, 97–103.
Hawkins, P. (2008). The coaching profession: Some of the key challenges. Coaching: An International Journal of Theory, Research and Practice, 1(1), 28–38.
Irwanto, S. A., & MB, N. (2006). Penyimpangan tumbuh kembang anak. Kapita Selekta Ilmu Kesehatan Anak VI. Surabaya: Divisi Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja Bagian Hmu Kesehatan Anak FK Unair RSU Dr. Soetomo, 1–12.
Juniarti, R. T., Lestari, W., & Jati, S. N. (2022). Hubungan Kesehatan Mental Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa SMPN 17 Pontianak. Eksistensi, 4(1).
KBBI Daring. (2016). Definisi Mentor. Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa.
Kementerian Kesehatan, D. P. D. P. M. (2019, November 4). Pengertian kesehatan mental.
Novitasari, I. D. (2014). Upaya Guru Dalam Meningkatkan Keberanian Siswa Untuk Bertanya Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Organization, W. H. (2020). World health statistics 2020.
Riskesdas, R. I. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI.
Setiawati, R. (2020). Kesehatan Mental Perspektif M. Bahri Ghazali. UIN Raden Intan Lampung.
Subejo, S., Untari, D. W., Wati, R. I., & Mewasdinta, G. (2019). Modernization of agriculture and use of information and communication technologies by farmers in coastal Yogyakarta. Indonesian Journal of Geography, 51(3), 332–345.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Netty Merdiaty, Ditta Febrieta
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.