REPRESENTASI BUDAYA DALAM LEGENDA AEK SIPITU DAI DI SAMOSIR: KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i3.52885Keywords:
Antropologi Sastra, Batak Toba, Legenda Aek Sipitu Dai, Representasi Kebudayaan, Tiga Wujud KebudayaanAbstract
Sastra adalah ungkapan manusia secara pribadi tentang pengalaman ataupun pemikiran yang dibuat ke dalam suatu karya yang bisa saja berupa lisan ataupun tulisan. Legenda merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang mencerminkan nilai-nilai budaya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap representasi kebudayaan yang terkandung dalam legenda Aek Sipitu Dai di Samosir, Sumatera Utara, serta bagaimana legenda tersebut mencerminkan sistem nilai dan identitas budaya masyarakat Batak Toba. Penelitian menggunakan pendekatan antropologi sastra dengan teori tiga wujud kebudayaan dari Koentjaraningrat, yaitu kebudayaan sebagai ide, aktivitas, dan artefak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa legenda Aek Sipitu Dai tidak hanya berperan sebagai warisan lisan atau hiburan semata, tetapi juga sebagai media pewarisan nilai-nilai budaya yang bersifat sakral, sosial, dan historis. Representasi kebudayaan sebagai ide tercermin dalam keyakinan masyarakat terhadap kesakralan sumber mata air Aek Sipitu Dai dan hubungannya dengan leluhur serta sistem Dalihan Na Tolu. Representasi sebagai aktivitas tampak dalam pelaksanaan ritual adat seperti marpangir, penyambutan tamu dengan tortor, serta tradisi sehari-hari yang masih dilestarikan. Sementara itu, representasi sebagai artefak tercermin melalui keberadaan Pancuran Tujuh Rasa, Batu Paranggir- anggiran, Gorga Batak, dan lukisan batu Parhutuan yang mengandung nilai filosofis dan simbolik. Keseluruhan temuan ini menegaskan bahwa legenda Aek Sipitu Dai memiliki peran penting dalam membentuk dan mempertahankan konstruksi budaya masyarakat Batak secara turun-temurun, sekaligus menjadi bagian inti dalam pelestarian warisan budaya lokal.References
Anggraini, Tri Riya Anggraini. (2017). Struktur Lahir Kumpulan Puisi Deru Campur Debu Karya Chairil Anwar. LENTERA: Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 1 (2017) 77-88.
Bagus, A. K. D., & Bagus, D. (2019). Struktur narasi, fungsi, dan nilai budaya dalam kumpulan legenda di Kalimantan Tengah. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 9(2), 105–115. https://doi.org/10.20527/jbsp.v9i2.7475
Barker, Chris. 2014. Kamus Kajian Budaya. Diterjemahkan oleh B. Hendar Putranto. Yogyakarta: Kanisius
Benedict, R. (2005). Patterns of Culture. Boston: Houghton Mifflin Harcourt. Creswell, John W, 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Danandjaja, James. 1984. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain- Lain. Jakarta:
Dhavamony, Mariasusai. 1973. Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Dundes, Alan. 1984. Sacred Narrative. California: University of California Press.
Embram, E. R. (2021). Representasi sosial budaya suku Ambai dalam cerita rakyat [The social representation of the Ambai tribe in Ambai’s folklores]. Kibas Cenderawasih, Balai Bahasa Provinsi Papua.
Emzir. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta Endraswara, Suwardi. (2008). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Firmando, Harisan. 2020. Orientasi Nilai Budaya Batak Toba, Angkola dan Mandailing dalam Membina Interaksi dan Solidaritas Sosial Antar Umat Bergama di Tapanuli Utara (Analisis Sosiologis). Studia Sosia Religia, 3 (2), 47-69
Hall, S. (2005). Culture, Media, Language. Birmingham: CCCS
Harahap, Desniati. 2016. “Implikasi Sistem Kekerabatan Dalihan Na Tolu (Studi Pada Keluarga Urban Muslim Batak Angkola di Yogyakarta)”.
Jurnal Religi: Jurnal Studi Agama-agama, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 12(1): 121-134.
Hesti, Suci. 2018. “Kemampuan Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Banda Aceh Menceritakan . Kembali Legenda Tuan Tapa dan Putri Naga”. Skripsi. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.
Jogiyanto. (2019). Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Square) Untuk Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada).
KBBI. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. jakarta: KBBI Jakarta Pusat
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Manalu, H. B. (2024). “Martutu Aek”, ritual budaya Batak menanamkan nilai cinta tanah air. INNOVATIVE: Journal of Social Science Research, 4(1), 7960–7973.
https://j-innovative.org/index.php/Innovative
Muhlis, S. N. (2022). Representasi budaya lokal dalam Islam pada film Tarung Sarung (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Parepare).
Nurgiyantoro, B. (1994). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: UGM Press.
Nuryani, P. (2021). Resepsi masyarakat terhadap cerita Datu Sanggul [The legend of Datu Sanggul as received by the community]. Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya, 11(1), 67–86.
Pudentia MPSS (ed). 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi Lisan.
Purba, A. M., dkk. (2024). Implementasi budaya Batak Toba dalam masyarakat multikultural [The implementation of Batak Toba culture in a multicultural society]. IIC: Jurnal Intelek Insan Cendikia, 1(8). https://jicnusantara.com/index.php/jiic
Randi. 2018. Teori Penelitian Terdahulu. Jakarta: Erlangga
Ratna, N. K. (2011). Antropologi Sastra Peranan Unsur-unsur Kebudayaan dalam Proses Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ratnasari, Y. A. (2022). Representasi budaya Jawa dalam film Nyengkuyung karya Ravacana Film (Skripsi, Universitas Semarang).
Reusen, Van. 1992. Perkembangan Tradisi dan Kebudayaan Masyarakat.
Bandung : Tarsito.
Saputri, R., Doras, T., Chandra, M. N. M., Oktaviani, H., Az-Zahra, N. A. F., & Anwar, H. A. (2021). Sistem kekerabatan suku Batak dan pengaruhnya terhadap kesetaraan gender. Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama (JISA), 4(1). https://doi.org/10.30829/jisa.v4i1.9195
Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia: Konstatasi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
Sudjiman, Panuti. 1998. Memahami Cerita Rekayasa. Jakarta:Pustaka Jaya Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sulaeman, S., Malawat, M., & Darma, D. (2019a). Konstruksi Makna Bakupukul Manyapu bagi Masyarakat Mamala Maluku. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya.
Wellek, R. & Warren, A. 1989. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia. Wicaksono, Andri. 2014. Pengkajian Prosa Fiksi. Yogyakarta: Garudhawaca
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Dewi Feronika Hutapea, Nurhayati Harahap, Bambang Riyanto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.




