GENERASI MUDA DAN GERAKAN EKUMENIS: OPTIMALISASI KEARIFAN LOKAL DALAM PENDIDIKAN
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i1.42341Keywords:
Generasi Muda, Gerakan Ekumenis, Kearifan Lokal, PendidikanAbstract
Interaksi antarbudaya dan antariman di era globalisasi memunculkan tantangan baru, termasuk polarisasi sosial dan konflik berbasis identitas. Penelitian ini mengeksplorasi peran generasi muda dan integrasi kearifan lokal dalam memperkuat gerakan ekumenis di Indonesia. Dengan pendekatan kualitatif studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 30 mahasiswa aktif dalam gerakan ekumenis, observasi partisipatif, analisis dokumen, dan Focus Group Discussion (FGD) bersama pemuka agama dan tokoh adat. Hasil menunjukkan bahwa generasi muda memainkan peran strategis dalam gerakan ekumenis sebagai fasilitator dialog digital, inovator program, dan jembatan antargenerasi. Mereka memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pesan toleransi dan mengembangkan platform dialog antariman. Selain itu, seni dan budaya, seperti festival lintas iman, menjadi medium efektif untuk menjembatani perbedaan. Namun, tantangan utama meliputi skeptisisme terhadap institusi keagamaan tradisional dan kurangnya pemahaman nilai lokal. Integrasi kearifan lokal, seperti gotong royong, musyawarah, dan toleransi, ke dalam pendidikan agama Kristen ditemukan mampu mendukung harmoni sosial. Pendekatan ini membutuhkan metode pembelajaran yang inovatif agar relevan dengan generasi digital. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan kurikulum pendidikan ekumenis berbasis nilai-nilai lokal untuk menginternalisasi toleransi dan dialog lintas agama. Kesimpulannya, pendidikan ekumenis berbasis kearifan lokal menawarkan solusi kontekstual untuk memperkuat gerakan ekumenis dan membangun harmoni sosial di Indonesia. Generasi muda, dengan karakter dinamis mereka, menjadi motor penggerak utama dalam menjawab tantangan globalisasi melalui pendidikan yang inklusif dan berorientasi masa depan.References
Anderson, J. (2021). The Evolution of Ecumenical Movements. Oxford University Press.
Chen, L. (2023). "Youth Engagement in Interfaith Dialogue." Journal of Religious Studies, 45(2), 78-92.
Martinez, R. (2022). "Digital Generation and Religious Dialogue." Contemporary Religious Studies, 33(4), 112-128.
Rahman, A. (2022). "Local Wisdom in Modern Education." International Journal of Educational Research, 15(3), 45-60.
Situmeang, D., Zebua, P., Kristyana, K., & Baringbing, P. G. W. (2021). The Long and Winding Road of Christian Education Teachers in Fulfilling the Divine Vocation: Should You Run Away from Reality or Give Up with Circumstances? Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 6(2), 109–121.
Simorangkir, J. (2021). Understanding the Pattern of Sowing-Reaping in Christianity: Efforts to Redesign the Model of Christian Education in School Facing the Aftermath of Covid-19 Pandemic. The International Journal of Education, Theology, and Humanities, 1(1), 1–7.
Sitanggang, R. (2022). Peningkatan Hasil Belajar Mata Kuliah Sejarah Gereja Melalui Media Book Creator Program Studi Pendidikan Agama Kristen Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) …. EXOUSIA: Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 27–38. Retrieved from https://journalpak.org/index.php/exo/article/view/4%0Ahttps://journalpak.org/index.php/exo/article/download/4/3
Thompson, M. (2023). "Interfaith Dialogue in the Digital Age." Religious Studies Quarterly, 28(1), 15-30.
Wijaya, S. (2023). "Integration of Local Wisdom in Character Education." Asian Journal of Education, 12(2), 89-104.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Rawatri Sitanggang

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.