KEARIFAN LOKAL DALAM PEMUKIMAN MEGALITIKUM DAN BUDAYA KUBUR BATU DI KAMPUNG NUABARI, DESA LENANDARETA, KECAMATAN PAGA, KABUPATEN SIKKA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i1.42097Keywords:
Megalitik, Kubur Batu, Nuabari, Suku Lio, Pemukiman Tradisional.Abstract
Perkembangan teknologi berdampak luas dalam segala unsur kehidupan manusia, tak terkecuali pola pikir dan pandangan masyarakat. Dampak dari perkembangan teknologi juga menjangkau seluruh wilayah pemukiman masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Untuk wilayah perkotaan, modernisasi sudah menjadi pola hidup dan bagian dari masyarakat kota, sedangkan untuk wilayah pedesaan, modernisasi hanya merambah kepada aspek-aspek tertentu dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Tidak terkecuali pada wilayah pedesaan yang ada di Kawasan Nusa Tenggara Timur, khususnya di daratan Flores, Kabupaten Sikka. Kampung Nuabari merupakan salah satu wilayah pedesaan di kabupaten Sikka, yang juga dikenal sebagai kampung megalitik dengan budaya kubur batu. Budaya kubur batu juga merupakan salah satu budaya megalitik yang masih dipertahankan oleh masyarakat suku Lio, suku asli yang mendiami Kampung Nuabari. Pola pemukiman Kampung Nuabari juga masih mencerminkan pola tata ruang pemukiman megalitik dengan beberapa tipikal rumah tradisional dan peletakan area pelataran upacara. Namun, pengaruh modernisasi ini juga tidak terlepas dari kehidupan masyarakat di Kampung Megalitik Nuabari. Dampak ini terlihat pada penggunaan material dan bentuk modifikasi pada sebagian bangunan rumah tinggal masyarakat Nuabari. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran akan tejadinya proses pengikisan nilai-nilai filosofis sosial budaya yang seharusnya menjadi daya tarik dan warisan budaya megalitik pada pemukiman Kampung Nuabari.References
Budiharjo, Eko Urip. 2009. Penataan Ruang dan Pembangunan Perkotaan. PT. Alumni Bandung.
Budiharjo, Eko Urip. 2009. Perumahan dan Permukiman di Indonesia. PT. Alumni Bandung.
C. Snyder, James; J. Catanese, Anthony. 1984. Pengantar Arsitektur. Erlangga.
Christina Tepa, Yohana. 2010. Laporan Hasil Pengumpulan Data berkaitan dengan Penataan Obyek Wisata Kubur Batu di Nuabari, Maumere.
Dewi, PFR, Antariksa & Surjono. 2008. Pelestarian Pola Perumahan Taneyan Lanjhang pada Permukiman di Desa Lombang, Kabupaten Sumenep. Arsitektur e-journal.1 (2):94-109.
DPU – Dirjen Cpta Karya. 1993. Rumah Sehat dalam Lingkungan Sehat.
Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka. 2007. Pesona Sikka, Deskripsi 10 Obyek Wisata Budaya Maumere.
Frick, Heinz. 2003. Membangun dan Menghuni Rumah di Lerengan. Seri Pengetahuan Lingkungan Manusia – Bangunan 2. Kanisius.
Jayadinata, J.T. 1992. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah. Penerbit ITB.
Krisna, R., Antariksa & Dwi Ari, I.R. 2005. Studi Pelestarian Kawasan Wisata Budaya di Dusun Sade, Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Plannit 3(2): 124-133.
Nawawi, H. Hadari & H. Mimi Martini. 1996. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sasongko, I. 2005. Pembentukan Struktur Ruang Permukiman Berbasis Budaya (Studi Kasus: Desa Puyung – Lombok Tengah). Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur 33 (1): 1-8.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Yohanes Pieter Pedor Parera, Alexius Boer

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.