SIMULASI BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DI SMK KESEHATAN SENTRA MEDIKA MEDAN JOHOR
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v1i3.918Keywords:
Simulasi, Bantuan Hidup Dasar (BHD)Abstract
Kondisi gawat darurat dapat terjadi akibat dari trauma atau non trauma yang mengakibatkan henti nafas, henti jantung, kerusakan organ serta perdarahan. Kegawatdaruratan bisa terjadi pada siapa saja dan dimana saja, biasanya berlangsung secara cepat dan tiba-tiba sehingga tak seorangpun yang dapat memprediksikan. Dengan pemahaman yang utuh tentang konsep dasar gawat darurat, maka angka kematian dan kecacatan dapat ditekan serendah mungkin. Salah satu bentuk pertolongan medik yang perlu dimiliki adalah Bantuan Hidup Dasar. SMK Kesehatan Sentra Medika Johor berdasarkan peta geografis bahwa sekolah tersebut berada didaerah jalan protokol yang memungkinkan banyak terjadinya kasus kecelaakaan. Kegiatan pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa SMK Kesehatan Sentra Medika Medan Johor untuk melakukan simulasi pelaksanaan bantuan hidup dasar. Kegiatan ini dilaksanakan di SMK Kesehatan Sentra Medika Medan Johor. Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 45 orang dan mereka sangat antusias mengikuti kegiatan simulasi pelaksanaan bantuan hidup dasar ini. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa pengetahuan siswa/siswi sebelum dilakukan simulasi BHD mayoritas pengetahuan nya adalah kurang, yaitu sebesar 55,5%, pengetahuan siswa/siswi sesudah dilakukan simulasi BHD mayoritas pengetahuan nya adalah Baik, yaitu sebesar 77,8%, keterampilan siswa/siswi sebelum dilakukan simulasi BHD mayoritas keterampilan nya adalah kurang, yaitu sebesar 71,1%. Diharapkan pihak pengelola SMK Kesehatan Sentra Medika Johor melakukan perencanaan pelatihan BHD secara rutin, menyediakan alat dan bahan seperti pantom RJP Bayi, Anak dan Dewasa untuk digunakan siswa praktik tindakan BHD agar dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam memberikan BHD pada pasien/korban kondisi darurat.References
Putri, dkk. (2019). Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Dengan Media Phantom ResusitasiJantung Paru (Prejaru) Meningkatkan Pengetahuan Dan Keterampilan Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Awam. Purwokerto : Jurnal Gawat Darurat.
AHA-American Heart Association. (2010). Part 4 : CPR Overview : 2010 American Heart Association Guidelines For Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovasculer Care, AHA Journals, 122 (4) : 676-684. http://circ.ahajournals.org/content/122/18_suppl_3.
Rudski, L. G., Lai, W. W., Afilalo, J., Hua, L., Handschumacher, M. D., Chandrasekaran, K., & Schiller, N. B. (2010). Guidelines for the echocardiographic assessment of the right heart in adults: a report from the American Society of Echocardiography: endorsed by the European Association of Echocardiography, a registered branch of the European Society of Cardiology, and the Canadian Society of Echocardiography. Journal of the American Society of Echocardiography, 23(7), 685-713.
Team INTC. (2014). Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) In Disaster. Jakarta : Sagung Seto.
Buamona, S., Kumaat, L. T., & Malara, R. T. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Bantuan Hidup Dasar (Bhd) Pada Kecelakaan Lalu Lintas Pada Siswa SMA Negeri 1 Sanana Kabupaten Kepulauan Sula Maluku Utara. JURNAL KEPERAWATAN, 5(1).
Yatma, D. P. A., & Ruhyana, R. (2015). Efektivitas Metode Penyuluhan Audiovisual dan Praktik terhadap Tingkat Pengetahuan Bantuan Hidup Dasar pada Nelayan di Pantai Depok Yogyakarta. (Doctoral dissertation, STIKES'Aisyiyah Yogyakarta).
Sudjana, N. (2010). Penilaian proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.