Kepemimpinan Wanita dalam Pesantren
DOI:
https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.8275Abstract
Wanita sudah terlibat dalam kepesantrenan sejak beberapa abad lalu, baik sebagai santri maupun sebagai guru. Beberapa studi menunjukkan, bahwa sejarah keterlibatan wanita di pesantren sudah dimulai sejak awal abad ke-19. Namun pada keterlibatan tersebut wanita belum mendapat kesempatan yang sama dalam posisi manajemen, karena kebanyakan pesantren dipimpin oleh kyai. Artikel ini merupakan studi Pustaka mengenai keterlibatan wanita dalam pendidikan pesantren. Hasil riset menunjukkan, bahwa nyai (istri dari kyai) memimpin pesantren putri, sementara kyai sebagai pimpinan puncak dari pesantren putra dan pesantren putri. Pada level manajemen, nyai berada di posisi kedua setelah kyai. Dia mempunyai wewenang memimpin dan menjalankan pesantren putri serta mengajar santri putri.Downloads
Published
2022-11-03
How to Cite
Supriani, Y., Basri, H. ., & Suhartini, A. . (2022). Kepemimpinan Wanita dalam Pesantren . Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 905–912. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.8275
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2022 Yuli Supriani, Hasan Basri, Andewi Suhartini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).