Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pendidikan Akhlak di Sekolah
DOI:
https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.10470Abstract
Negara-negara maju memperhatikan pendidikan moral dan moral rakyatnya. Pendidikan akhlak adalah pekerjaan pendidik (guru) menjadi problematika tersendiri dalam lingkup pendidikan. Guru (pendidik) menjadi pelaksana kurikulum wajib sanggup menerapkan kurikulum pada proses pembelajaran. Pertanyaan yang diamati dalam penelitian ini adalah apa yang harus dilakukan guru (pendidik) agar pendidikan moral tidak hanya dipahami oleh siswa, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan. Guru memainkan peran yang sangat dominan dalam pendidikan moral di sekolah, tetapi guru dapat memainkan peran berikut: 1) Peran sebelumnya dalam proses pembelajaran adalah: peran guru sebagai wali. 2) Peran dalam proses pembelajaran adalah organisator, fasilitator, motivator, inovator dan mentor. 3) Peran setelah pembelajaran adalah sebagai penilai.Downloads
Published
2022-12-21
How to Cite
Susanto, R. ., Giyoto, G., & Supriyanto, S. (2022). Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pendidikan Akhlak di Sekolah. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 12363–12371. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.10470
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2022 Rigen Susanto, Giyoto, Supriyanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).