PENDAMPINGAN IKM DALAM PENYUSUNAN MODUL AJAR BERORIENTASI LITERASI BUDAYA DI SDM PENDIL PROBOLINGGO
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v5i1.25723Keywords:
Implementasi Kurikulum Merdeka; Modul Ajar; Sekolah Dasar; LiterasiAbstract
Bangsa yang besar ditandai dengan masyarakatnya yang literat dan memiliki peradaban tinggi. Bangsa dengan budaya literasi tinggi menunjukkan kemampuan bangsa tersebut berkolaborasi dan berpikir kritis. Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih. Untuk mendukung visi pendidikan Indonesia, dan sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Berdasarkan observasi SD Muhammadiyah 2 Pendil. Dengan melihat rombongan belajar tersebut, pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas merupakan harapan dari wali murid yang telah menitipkan putra/putrinya untuk bersekolah di SD Muhammadiyah 2 Pendil. Saat ini SD Muhammadiyah sedang berupaya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), tetapi terdapat berbagai permasalahan yang muncul. Secara spesifik berdasarkan kesepakatan antara mitra dan tim pengabdian permasalahan mitra yang perlu diselesaikan yaitu sebagai berikut a) Kurangnya kompetensi pemahaman terkait guru tentang Implementasi Kurikulum Merdeka, b) Kurangnya pemahaman penyusunan modul ajar guru. Metode yang digunakan yaitu metode ceramah, diskusi, simulasi dan pendampingan. Solusi untuk membantu permasalahan yang dialami oleh mitra yaitu SD Mumhammadiyah 2 Pendil Kabupaten Probolinggo, maka diperlukan beberapa hal solusi yang ditawarkan, yaitu: 1) Focus Group Discussion (FGD) kompetensi pemahaman guru tentang Implementasi Kurikulum Merdeka berorientasi literasi budaya, 2. Workshop dan pelatihan implementasi kurikulum merdeka berorientasi literasi budaya.References
Abdullah, A., Nurjanah, and Reyhan, M. (2017), ‘Karakterisasi dan identifikasi senyawa aktif ekstrak pigmen telur keong mas’, Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. vol. 20, no. 2, pp. 286-295.
Agung, S., Muniroh, L., Marlina, A., & Ramdani, D. (2022). Peranan motivasi dan etos kerja terhadap kualitas kerja karyawan. Inovator: Jurnal Manajemen. 11(1).
Daga, (2022). “Kebijakan pengembangan kurikulum di sekolah dasar (sebuah tinjauan kurikulum 2006 hingga kebijakan merdeka belajar),” J. Edukasi Sumba, vol. 4, no. 2, pp. 103–110.
Daga. (2021). Makna Merdeka Belajar dan Penguatan Peran Guru di Sekolah Dasar. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 7(3), 1075–1090. https://doi.org/10.31949/educatio.v7i3.1279
Heryahya, E. Sri, E. Sri Budi Herawati, A. Susandi, and F. Zulaiha, (2023).“ANALISIS KESIAPAN GURU SEKOLAH DASAR DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA,” J. Educ. Instr., vol. 5, pp. 548–562, doi: 10.31539/joeai.v5i2.4826.
Purba, Ramen, Dkk. (2021). Media Dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Yayasan Kita Menulis.
Rahmawati. (2022). “Analisis Kesiapan Guru dalam Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di TK ABA V Gondangmanis Kudus,” in ICIE: International Conference on Islamic Education, vol. 2, pp. 1–10.
Yuyu, Yuliati. (2017). “Literasi Sains dalam Pembelajaran IPA”. Cakrawala Pendas. Vol 3, No 2.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Belinda Dewi Regina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.