PENINGKATAN KAPASITAS KADER POSYANDU DALAM PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA

Abstract

Kejadian stunting di Sulawesi Barat masih cukup tinggi sebesar 40,38% dan menjadi provinsi tertinggi di Indonesia yang memiliki balita stunting. cakupan e-PPGBM yang rendah yaitu di bawah 50%, juga kualitas data Berat Badan (BB) dan Tinggi/Panjang Badan (PB/TB) yang dilaporkan dianggap juga sangat rendah. Rendahnya kualitas data hasil pengukuran terjadi karena balita yang diukur sebagian besar dilakukan oleh kader posyandu yang tidak kompeten dalam melakukan pengukuran dan ini berdampak pada validitas dan akurasi penentuan status gizi balita di wilayah tersebut. Oleh karena itu kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam melakukan pengukuran antropometri pada balita di posyandu. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah penyampaian materi dalam bentuk ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Peserta pelatihan dan penyegaran kader adalah kader posyandu di wilayah kerja PKM Tampa Padang, Kecamatan Kalukku sebanyak 16 orang. Pelatihan peningkatan kapasitas kader posyandu berhasil meningkatkan pengetahuan kader posyandu dari 47,63% menjadi 87,60%. Kader telah mampu melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan di posyandu menggunakan Buku SIP. Namun, Beberapa hal yang masih belum dilakukan dengan benar antara lain pemasangan microtoice yang tidak tepat, posisi balita yang tidak tepat saat diukur. Disarankan agar pengambil kebijakan dapat memberikan pelatihan dan pendampingan kepada kader posyandu secara berkala sehingga hasil pengukuran status gizi pada balita dapat lebih akurat.