DISHARMONY IN THE IMPLEMENTATION OF RELIGIOUS EDUCATION POLICIES FOR INDIGENOUS BELIEF STUDENTS IN INDONESIA

Authors

  • Muchamad Arif Kurniawan Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor
  • Yves Victor Ngono Assane Seck University of Ziguinchor
  • Rohman Rohman Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Nurul Auda Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i2.43654

Keywords:

Penghayat Kepercayaan, Pendidikan Agama, Kebijakan Pendidikan.

Abstract

The implementation of religious education policies for students of indigenous beliefs in Indonesia faces challenges in regulation, practice, and social acceptance. This study analyzes the disharmony in policy implementation, focusing on three aspects: (1) barriers in implementing religious education policies, (2) the impact on students of indigenous beliefs, and (3) best practices from schools that accommodate their religious education. Using the PRISMA approach, data was gathered through a systematic review of educational regulations, previous research, and online sources like Google Scholar, Scopus, and PubMed. The study identifies three main barriers: juridical, philosophical, and social. These barriers negatively impact students psychologically, causing difficulties in acceptance, trauma, fear, and the need for social advocacy. However, some schools have successfully implemented inclusive education by allowing indigenous belief students to receive religious and moral education according to their faith. These schools foster a tolerant environment, support religious freedom, and promote diversity awareness among students and educators. Their approach can serve as a model for other schools struggling to accommodate indigenous belief students.

References

Adhari, Lutfi Maulana, 2024. Nasib Malang Pendidikan Penghayat Kepercayaan: Penyuluh Dilarang Mendidik, Murid Dipersekusi, Hingga Problematika RUU Sisdiknas. Diakses melalui https://www.konde.co/2024/07/nasib-malang-pendidikan-penghayat-kepercayaan-penyuluh-dilarang-mendidik-murid-dipersekusi-hingga-problematika-ruu-sisdiknas/

Ashari, N. A. (2022). Upaya Mencegah Radikalisme Beragama Melalui Pendidikan Inklusif Di Smp Tumbuh Bantul Yogyakarta (Doctoral dissertation, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).

Bitan, Yohanes Victor Baro, Botu, Firgianus & Permiro, Bonifacius Gendis. (2024). Problem Diskriminasi Peserta Didik Penganut Kepercayaan di Kota Malang. Equilibrium: Jurnal Pendidikan, Vol. XII. Issu 2. Mei-Agustus 2024.

Fakhrudin, A., Sagita, D. D., Aprinawati, I., Kurniawan, M. A., Ramadhani, E., Pratama, A., ... & Hastini, S. (2025). Addressing felt stigma in stroke survivors: Implications for quality of life and future research. Journal of Clinical Neuroscience, 111123.

Ginting, E. (2024). Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/Puu-Xiv/2016 Bagi Eksistensi Penghayat Kepercayaan Dalam Lensa Politik Kewarganegaraan . Journal of Religious Policy, 3(1), 42–65.

Halimatus Sakdiyah EM, N. I. M. (2022). Strategi Advokasi Yayasan LKis Dalam Pemenuhan Hak Pendidikan Kepercayaan Di Gunungkidul (Doctoral dissertation, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA).

Itasari, E. R. (2020). Hak Pendidikan di Wilayah Perbatasan Dalam Kerangka Konstitusi Republik Indonesia. Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 2(1), 79-100.

Khafid, Sirojul. (2024). Jalan Panjang Murid Penghayat Kepercayaan Mendapat Hak Pendidikannya. https://ajiyogyakarta.com/jalan-panjang-murid-penghayat-kepercayaan-mendapat-hak-pendidikannya-23249/

LPM Suaka. (2024). Diskriminasi Terhadap Penghayat Kepercayaan, Masih Dilanggengkan?, Diakses melalui https://suakaonline.com/diskriminasi-terhadap-penghayat-kepercayaan-masih-dilanggengkan/

Maulana, B. (2019). Pemenuhan hak warga negara oleh negara (studi akses pendidikan kepercayaan bagi peserta didik Sekolah Menengah Atas Penghayat Kerokhanian Sapta Darma Cabang Surabaya). Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 7(1).

Mu’ti, Abdul. (2022). Pendidikan Kepercayaan dalam RUU Pendidikan, diakses melalui https://mediaindonesia.com/opini/476632/pendidikan-kepercayaan-dalam-ruu-pendidikan, Pada tanggal 14 Januari 2024, Pukul 22.34 WIB.

Napitupulu, Ester Lence. (2021). Mendampingi Pendidikan Anak-anak Penghayat Kepercayaan. https://www.kompas.id/baca/dikbud/2021/06/03/mendampingi-pendidikan-anak-anak-penghayat-kepercayaan?

Njatrijani, H. W. R. (2019). Implementasi Putusan MK No 97/PUU-XIV/2016 Terhadap Pelaksanaan Perkawinan Pada Masyarakat Adat Samin (Sedulur Sikep) Di Jawa Tengah. Diponegoro Private Law Review, 4(2).

Noviana, T. (2023). Pemenuhan Layanan Pendidikan bagi Peserta Didik Penghayat Kepercayaan (Indigenous Religion) di DIY (Studi Kasus Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2022). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Digital (Ekobil), 2(1), 29-42.

Novianti, W., Setiansah, M., Sutikna, N., & Ayu, K. R. (2023). Indigenous Religious Believers’ Experience to Manage Stigma in Indonesia. ETTISAL: Journal of Communication, 8(1), 147-159. https://doi.org/10.21111/ejoc.v8i1.9741

Nugroho, F. R., & Madalina, M. Analisa Putusan Mahkamah Konstitusi No. 97/Puu-Xiv/2016 Terkait Pencantuman Aliran Kepercayaan Pada Kolom Agama Kartu Tanda Penduduk Dan Kartu Keluarga. Res Publica: Jurnal Hukum Kebijakan Publik, 3(2), 173-186.

Parums, D. V. (2021). Review articles, systematic reviews, meta-analysis, and the updated preferred reporting items for systematic reviews and meta-analyses (PRISMA) 2020 guidelines. Medical science monitor: international medical journal of experimental and clinical research, 27, e934475-1.

Perdhana, A. N. (2023). Penerapan Kebijakan Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Dalam Pendidikan Formal Di SDN 3 Kalimanggis Temanggung. NALAR: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2(1), 36-42. https://doi.org/10.56444/nalar.v2i1.776.

Polii, J. L. S. S. (2024). Keadilan dalam inklusi menyuarakan hak-hak minoritas di tengah dinamika global. Gema Edukasi Mandiri.

Prasetyo, A. F., Arif, M. M., & Hidayati, K. (2024). Dilema Antara Pemenuhan Hak Siswa Dengan Penegakan Undang-Undang: Kondisi Pendidikan Agama Bagi Siswa Penghayat Kepercayaan Di Sman 3 Tuban. Tadris: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam, 18(2), 1-14.

Putri, U., & Pringgowijoyo, Y. (2020). Pemenuhan Layanan Pembelajaran Bagi Siswa Penghayat Kepercayaan Di Wilayah Dinas Pendidikan Kabupaten BantuL. Jurnal Kewarganegaraan, 4(1), 45-53.

Ramadhan, Y. (2019). Pemenuhan Hak-Hak Anak Penghayat Kepercayaan Atas Pendidikan Melalui Kurikulum Sekolah (Studi Kasus Di Smk Negeri 7 Semarang) (Doctoral dissertation, UNIKA Soegijapranata Semarang).

Rohman, R., Kurniawan, M. A., & Asrin, A. (2024). Building the Religious Character of the Young Generation through Dalian Na Tolu Culture in Panyabungan Mandailing Natal. Jurnal Tarbiyatuna, 15(2), 126-138.

Saruji, H. (2020). Sekolah sebagai instrumen konstruksi sosial di Masyarakat. Istiqra: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 7(2), 1-9.

Setyawan, Haris. (2020). Belum Ada Layanan Pendidikan Memadai bagi Penghayat Kepercayaan, diakses melalui https://www.balairungpress.com/2020/10/belum-ada-layanan-pendidikan-memadai-bagi-penghayat-kepercayaan/

Sihotang, A. P., Yulistyowati, E., & Natalis, A. (2021). Fulfilment of the right to equitable education for members of believers of mystical groups in Indonesia. J. Legal Ethical & Regul. Isses, 24, 1.

Sinabutar, M. J., Ramadhani, T., & Pasaribu, W. (2022). Akses Layanan Pendidikan: Ekspresi Keberagaman Anak-anak Penghayat Kepercayaan Komunitas Orang Lom. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 22(3), 1651-1655.

Sormin, B. B. (2021). Kebijakan Publik dan Pemenuhan Hak Masyarakat Penghayat (Studi Kasus tentang pelayanan pengajaran pendidikan kepercayaan kepada pelajar tingkat menengah atas/kejuruan di Yogyakarta) (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Sulaiman, S. (2018). Problem Pelayanan terhadap Kelompok Penghayat Kepercayaan di Pati, Jawa Tengah. Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi), 4(2), 207-220. https://doi.org/10.18784/smart.v4i2.649.

Sunartono. (2023). LKIS Dorong Pemenuhan Hak Layanan Pendidikan Bagi Siswa Penghayat Kepercayaan di DIY, https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2023/05/24/510/1136263/lkis-dorong-pemenuhan-hak-layanan-pendidikan-bagi-siswa-penghayat-kepercayaan-di-diy

Surur, N., Nasikhah, A. D., & Setyawan, E. (2024). Analisis Permendkbudristek No. 46 Tahun 2023 Terhadap Kekerasan Struktural Yang Terjadi Pada Aliran Kepercayaan Sapto Darmo Di Kabupaten Kendal. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 7(4), 79-90.

Susanto, N. H., & Kholis, N. (2022). Quo Vadis Pendidikan dan Gerakan Sosial Agama Lokal di Indonesia. Penerbit NEM.

Thoriquttyas, T., & Ahsin, N. (2024). Pemenuhan Hak Pendidikan Agama Bagi Penganut Aliran Kepercayaan Di Perguruan Tinggi: Tinjauan Teori Cultural-Social Belonging Dan Religious Identity. Jurnal Hak Asasi Manusia, 17(1), 21-38.

Trinugraha, Y. H., Saputro, R., & Yuhastina, Y. (2023). Proses stigmatisasi pada pengikut penghayat kepercayaan pelajar Kawruh Jiwo di Kota Surakarta: Kajian teori Stigma Erving Goffmap. SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Humaniora, 9(1), 93-111.

UNESCO. (2020). Inclusion and education: All means all. Global monitoring report. Paris: UNESCO. https://en.unesco.org/gem-report/report/2020/inclusion.

Wahyu, D. N. (2019). Pendidikan Anak Penghayat Kepercayaan di SMA 9 dan SMP 59 Surabaya. Skripsi,(Surabaya: Jurusan Studi Agama-agama, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2019).

Widiana, A., Fitaulifia, E., & Kartikasari, K. (2021). Pengalaman Pelajar Penghayat Kepercayaan Sunda Wiwitan Komunitas Gradasi Cirendeu Cimahi Jawa Barat. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 1(4), 437-446.

YLBHI. (2019). Miskonsepsi Pengakuan Agama di Indonesia. https://ylbhi.or.id/publikasi/artikel/miskonsepsi-pengakuan-agama-di-indonesia

Zakiyah, Z. (2018). Pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa: Pemenuhan hak siswa penghayat di sekolah. Penamas, 31(2), 397-418.

Downloads

Published

2025-06-08

How to Cite

Kurniawan, M. A., Ngono, Y. V., Rohman, R., & Auda, N. (2025). DISHARMONY IN THE IMPLEMENTATION OF RELIGIOUS EDUCATION POLICIES FOR INDIGENOUS BELIEF STUDENTS IN INDONESIA. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran, 8(2), 5584–5596. https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i2.43654