ANALISA REKONSTRUKSI JALUR PEDESTRIAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU PADA LANDSCAPE JALAN MASUK BANDAR UDARA DJALALUDDIN GORONTALO
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i1.39794Keywords:
Rekonstruksi, Ruang Terbuka Hijau, Bandar Udara, Infrastruktur, Keberlanjutan Lingkungan.Abstract
Rekonstruksi jalur pedestrian dan ruang terbuka hijau di Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur dan lingkungan. Studi ini mengevaluasi perencanaan dan implementasi melalui metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi lapangan. Fokus rekonstruksi meliputi aksesibilitas, keamanan, dan kenyamanan pejalan kaki, sesuai standar teknis, termasuk penyediaan fasilitas disabilitas. Ruang terbuka hijau dirancang untuk manfaat ekologi dan estetika, seperti meningkatkan kualitas udara dan kenyamanan lingkungan. Tantangan utamanya adalah keterbatasan lahan dan pemilihan material yang sesuai. Kesimpulannya, pengembangan ini tidak hanya memperbaiki estetika tetapi juga mendukung pengalaman pengguna bandara dan keberlanjutan lingkungan. Rekomendasi mencakup perencanaan partisipatif dan integrasi elemen hijau pada infrastruktur lainnya.References
Alfonzo, M. (2005). To Walk or Not to Walk? The Hierarchy of Walking Needs. Environment and Behavior, 37(6), 808-836.
Anand, S., & Garg, R. (2021). Sustainable Urban Mobility: Concepts and Practices. Sustainable Cities and Society, 65, 102548.
Ewing, R., & Cervero, R. (2010). Travel and the Built Environment. Journal of the American Planning Association, 76(3), 265-294.
Forsyth, A., & Krizek, K. J. (2010). Promoting Walking and Bicycling: Assessing the Evidence to Assist Planners. Built Environment, 36(4), 429- 446.
Gehl, J. (2011). Life Between Buildings: Using Public Space. Island Press.
Litman, T. (2003). The Economic Value of Walkability. Transportation Research Record, 1828(1), 3-11.
Mehta, V. (2008). Walkable Streets: Pedestrian Behavior, Perceptions and Attitudes. Journal of Urbanism, 1(3), 217-245.
Papadimitriou, E., Yannis, G., & Golias, J. (2009). A Critical Assessment of Pedestrian Behaviour Models. Transportation Research Part F: Traffic Psychology and Behaviour, 12(3), 242-255.
Reid, C. (2011). The Built Environment and Physical Activity: Moving from Conceptual Frameworks to Practical Design. Journal of Physical Activity and Health, 8 (Suppl 1), S123-S129.
Sarkar, S., & Jain, S. (2020). Pedestrian Safety: A Road Safety Manual for Decision Makers and Practitioners. Journal of Safety Research, 72, 219-227.
Zegeer, C. V., & Bushell, M. A. (2012). Pedestrian Crash Trends and Potential Countermeasures from Around the World. Accident Analysis & Prevention, 44(1), 3-11.
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. (2014). Peraturan No KP 239 tentang Penetapan Jam Operasi (Operating Hours).
Meffe, G. T., & Carroll, C. R. (1997). The Ecology of Place: Contributions of Place-Based Research to Ecological Understanding. Springer-Verlag.
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta: Sekretariat Negara.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 03/PRT/M/2014 tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan. (2014). Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). (2008). Jakarta: Sekretariat Negara.
Khairulyadi, K., Bukhari, B., & Maulida, C. R. (2020). Kajian Sosiologis terhadap Perencanaan Tata Ruang Terbuka Hijau di Kota Banda Aceh. Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi), 14(2), 203–220. https://doi.org/10.24815/jsu.v14i2.20701
Muslimin, A. (2016). Usulan Penerapan Konsep Green Road Untuk Jalan Menuju Bandar Udara Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi. https://repository.its.ac.id/1052/
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ika Endrawijaya, Ferri Amsar Tauna , Wahyu Dwi Agustini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.