PENILAIAN EKONOMI KONVERSI LAHAN PERTANIAN MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Abstract

Sejak tahun 2012 kurang lebih 13.000 Ha lahan pertanian di Kecamatan Penrang Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan akan dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai ekonomi total (finansial, lingkungan dan sosek-budaya) kegiatan perkebunan kelapa sawit selama 25 tahun dan menghitung nilai ekonomi total jika tidak dilakukan konversi perkebunan kelapa sawit (tetap lahan pertanian) selama 25 tahun di Kecamatan Penrang Kabupaten Wajo. Responden adalah 82 petani yang melakukan konversi dari lahan pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit yang dipilih simple random sampling. Data dikumpulkan dengan pengamatan langsung dilapangan, wawancara, studi literatur. Metode Yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ekonomi total (Total Economic Value/TEV) perkebunan kelapa sawit sedangkan untuk analisis biaya dan manfaat ekonomi kegiatan konversi menggunakan perhitungan Net Present Value (NPV) dan Benefit Cost Rasio (B/C Rasio).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis finansial investasi perkebunan kelapa sawit skala (13.000 ha) layak dilaksanakan karena manfaat yang diterima oleh investor lebih besar dibandingkan dengan total biaya yang dikeluarkan dengan NPV sebesar satu triliun rupiah per 25 tahun. Berdasarkan analisis valuasi ekonomi, dengan memperhitungkan total biaya lingkungan dan biaya sosial-budaya maka kegiatan perkebunan kelapa sawit menjadi tidak layak (NPV negatif) bila total biaya lingkungan dan sosial-budaya masing-masing sebesar minus dua ratus triliun rupiah per 25 tahun. Sementara bila dibandingkan jika lahan tetap dipertahankan menjadi lahan pertanian maka nilai valuasi ekonomi dengan memperhitungkan biaya lingkungan dan biaya sosial diperoleh nilai NPV yang positif sebesar empat triliun rupiah per 25 tahun.