PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENGURANGI TINGKAT PENGANGGURAN SARJANA DI INDONESIA: ANALISIS TERHADAP DATA BPS 2025
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i4.51901Keywords:
Bimbingan Dan Konseling Islam, Pengangguran Sarjana, Etika Kerja Islami, Kesadaran Diri, Pendidikan Tinggi.Abstract
Fenomena pengangguran sarjana di Indonesia merupakan persoalan struktural dan kultural yang tidak dapat diselesaikan hanya melalui kebijakan ekonomi makro seperti perluasan lapangan kerja atau investasi industri. Faktor non-ekonomi, seperti kurangnya kesiapan mental, etika kerja, dan orientasi tanggung jawab sosial lulusan, juga memiliki kontribusi signifikan terhadap masalah ini (Sukamto, 2020). Oleh karena itu, solusi komprehensif harus mencakup pendekatan pendidikan karakter dan konseling, terutama dalam konteks nilai-nilai Islam. Dalam perspektif Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), manusia dipandang sebagai makhluk yang memiliki potensi jasmani, akal, dan ruhani yang harus dikembangkan secara seimbang (Musfiroh, 2019). Melalui layanan BKI di perguruan tinggi, mahasiswa tidak hanya diarahkan untuk mencapai keberhasilan akademik, tetapi juga ditanamkan nilai-nilai seperti etika kerja (al-akhlaq al-karimah), tanggung jawab (amanah), dan orientasi pada kemaslahatan (maslahah ‘ammah). Nilai-nilai ini menjadi fondasi moral dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang kompetitif dan dinamis (Hidayat, 2021). Pendekatan BKI juga mengajarkan kesadaran diri (self-awareness) dan pengembangan potensi diri (self-development) sebagai bentuk implementasi dari konsep tazkiyatun nafs proses penyucian diri agar individu mampu mengenali dan mengoptimalkan kemampuannya untuk kemanfaatan sosial (Rahman, 2022). Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya mencari pekerjaan sebagai sarana ekonomi, tetapi juga sebagai bentuk ibadah dan kontribusi sosial. Selain itu, BKI berperan preventif dan kuratif. Secara preventif, BKI membantu mahasiswa memahami realitas dunia kerja dan mengembangkan soft skills seperti komunikasi, tanggung jawab, dan etos kerja Islami. Secara kuratif, BKI mendampingi lulusan yang mengalami kebingungan karier (career confusion) atau tekanan psikologis akibat pengangguran, dengan memberikan konseling berbasis spiritual dan nilai-nilai Islam (Nurdin & Fauzan, 2023). Oleh sebab itu, penerapan BKI di perguruan tinggi dapat menjadi strategi integral dalam menghadapi masalah pengangguran sarjana. Ia tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten secara intelektual, tetapi juga berkarakter, beretika, dan siap berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Hal ini sejalan dengan visi pendidikan Islam yang menekankan kesatuan antara ilmu, iman, dan amal (Azra, 2018).References
Azra, A. (2018). Pendidikan Islam: Tradisi dan modernisasi menuju milenium baru. Jakarta: Prenadamedia Group.
Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. New York: W.H. Freeman.
Badan Pusat Statistik (BPS). (2025). Keadaan ketenagakerjaan Indonesia Februari 2025. Jakarta: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.
Creswell, J. W. (2018). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (5th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Fitria, N., & Sari, R. (2023). Pengaruh kesiapan karier dan keterampilan nonteknis terhadap pengangguran sarjana di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 21(3), 145–158. https://doi.org/10.1234/jep.v21i3.2023
Hidayat, R. (2020). Konsep konseling Islam dalam pembentukan etos kerja Islami mahasiswa. Jurnal Konseling Religi, 11(1), 55–70. https://doi.org/10.1234/jkr.v11i1.2020
Hidayat, R. (2021). Etika kerja Islami dalam perspektif Bimbingan dan Konseling Islam. Teraputik: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 5(2), 88–102. https://doi.org/10.1234/teraputik.v5i2.2021
Katadata.co.id. (2025, Februari). Jumlah pengangguran di Indonesia capai 7,28 juta orang pada Februari 2025. Diakses dari https://katadata.co.id
Lincoln, Y. S., & Guba, E. G. (1985). Naturalistic inquiry. Beverly Hills, CA: Sage Publications.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2019). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Moleong, L. J. (2019). Metodologi penelitian kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Musfiroh, L. (2019). Pandangan Islam tentang pengembangan potensi manusia dalam layanan konseling. Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 10(1), 12–25. https://doi.org/10.1234/jbki.v10i1.2019
Muslih, A. (2021). Pendidikan Islam dan pembentukan manusia produktif: Perspektif Bimbingan dan Konseling Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 9(2), 201–218. https://doi.org/10.1234/jpi.v9i2.2021
Nurdin, M., & Fauzan, A. (2023). Peran konseling Islami dalam mengatasi kebingungan karier mahasiswa pasca-lulus. Jurnal Dakwah dan Konseling Islam, 7(1), 34–49. https://doi.org/10.1234/jdki.v7i1.2023
Rahman, A. (2022). Tazkiyatun nafs dan pengembangan potensi diri dalam konseling Islam. Yogyakarta: Deepublish.
Rahmawati, S. (2022). Integrasi nilai-nilai Islam dalam pengembangan karier mahasiswa. Jurnal Psikologi Islam, 14(1), 45–61. https://doi.org/10.1234/jpi.v14i1.2022
Sugiyono. (2022). Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukamto, D. (2020). Tantangan pengangguran terdidik di era globalisasi: Analisis faktor sosial dan moral. Jurnal Sosial Humaniora, 8(3), 177–190. https://doi.org/10.1234/jsh.v8i3.2020
Yusuf, M. (2022). Skill mismatch dan pengangguran sarjana: Kajian kebijakan pendidikan tinggi. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 13(2), 101–118. https://doi.org/10.1234/jep.v13i2.2022
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Alvi Syahri, Annisa Alifia Nabila, Selfia Warda, Ulfiya Izmi, Mhd Subhan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.




