PERSPEKTIF SEMBOYAN PENDIDIKAN ING NGARSA SUNG TULADHA, ING MADYA MANGUN KARSA, TUT WURI HANDAYANI DALAM KURIKULUM MERDEKA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v6i4.23009Keywords:
Semboyan Pendidikan, Kurikulum Merdeka, Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri HandayaniAbstract
Perspektif semboyan pendidikan "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani" dalam Kurikulum Merdeka mencerminkan suatu filosofi pendidikan yang holistik dan berorientasi pada nilai. "Ing Ngarsa Sung Tuladha" menegaskan pentingnya teladan luhur dalam membentuk karakter siswa dan mempromosikan nilai-nilai moral dalam kurikulum. "Ing Madya Mangun Karsa" menyoroti kebutuhan untuk mengembangkan potensi siswa secara holistik, mengakomodasi keberagaman bakat dan minat mereka. "Tut Wuri Handayani" menekankan peran guru sebagai pembimbing yang memberikan petunjuk dan dukungan dalam proses pembelajaran. Dalam upaya implementasi Kurikulum Merdeka, pendekatan berpusat pada siswa diterapkan, di mana setiap siswa dihargai sebagai individu dengan potensi uniknya. Kurikulum dirancang untuk tidak hanya mencakup aspek akademis, tetapi juga pengembangan karakter dan moral. Guru diharapkan menjadi fasilitator yang tidak hanya menyampaikan informasi tetapi juga membimbing siswa menuju pemahaman yang mendalam dan aplikasi pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, integrasi nilai-nilai budaya lokal menjadi elemen kunci dalam Kurikulum Merdeka untuk membangun identitas nasional siswa. Keseluruhan, perspektif semboyan pendidikan ini menggambarkan semangat Kurikulum Merdeka dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, berfokus pada pengembangan potensi siswa, dan mengakui peran kunci guru dalam membimbing siswa menuju kesuksesan akademis dan karakter yang kokoh.References
Angga, A., Suryana, C., Nurwahidah, I., Hernawan, A. H., & Prihantini, P. (2022). Komparasi Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Kabupaten Garut. Jurnal Basicedu, 6(4), 5877–5889.
Dewantara, K. H. (1977). Bagian pertama pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 1, 215.
Hamdi, S., Triatna, C., & Nurdin, N. (2022). Kurikulum merdeka dalam perspektif pedagogik. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 7(1), 10–17.
Hermawan, A. (2018). Representasi Semboyan Edukasi Ki Hajar Dewantoro dalam Kajian Semantik (Pendekatan Behavioral). JPE: Jurnal Pendidikan Edutama, 5(2), 49–54.
Hermawan, A., & Tan, E. B. (2021). Philosophy education:“tut wuri handayani” as the spirit of process governance in Indonesia educational organization.
Muhardi, M. (2004). Kontribusi pendidikan dalam meningkatkan kualitas bangsa Indonesia. Mimbar: Jurnal Sosial Dan Pembangunan, 20(4), 478–492.
Muthoifin, M. (2015). Pemikiran pendidikan multikultural Ki Hadjar Dewantara. Intizar, 21(2), 299–320.
Niyarci, N. (2022). Perkembangan Pendidikan Abad 21 Berdasarkan Teori Ki Hajar Dewantara. Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan, 2(1), 46–55.
Rambitan, S. R. (2021). Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani: Methods of Javanese Local Wisdom Used in Christian Religious Education. 2nd Annual Conference on Blended Learning, Educational Technology and Innovation (ACBLETI 2020), 44–48.
Sholeh, A. (2012). Relevansi gagasan sistem among dan Tri Pusat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara terhadap pengembangan pendidikan Islam. Yogyakarata: Program Pascasarjan IAIN, 2(2).
Zakso, A. (n.d.). IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DI INDONESIA. Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora, 13(2), 916–922.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Burju Ruth
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.