SCREENING AND EDUCATION ON ANEMIA PREVENTION TO IMPROVE THE QUALITY OF LIFE OF ADOLESCENTS AT PATHUMTHANI UNIVERSITY
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v6i6.53013Keywords:
Skrining ,Edukasi ,Anemia ,Kualitas Hidup RemajaAbstract
Anemia banyak dijumpai pada remaja putri dan wanita usia subur. Penyebab utamanya adalah defisiensi zat besi akibat kehilangan darah saat menstruasi, asupan gizi yang tidak memadai, dan gangguan penyerapan zat besi. Pada remaja, anemia berdampak seperti menurunnya daya tahan tubuh, rasa mudah lelah, gangguan pertumbuhan, serta penurunan kemampuan kognitif, psikologis, dan konsentrasi belajar. Kondisi tersebut dapat memengaruhi prestasi akademik dan perkembangan diri. Jika tidak ditangani sejak dini, anemia dapat berlanjut hingga dewasa dan meningkatkan risiko komplikasi saat kehamilan. Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah pemeriksaan skrining anemia bagi remaja dan edukasi pencegahan anemiaMetode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat adalah dengan melakukan sekrining pemeriksaan anemia menggunakan alat hemoglobin, media edukasi pencegahan anemia dengan poster dan pemberian leflet serta, penyampaian hasil skrining, konseling individu. Pelaksanaan pengabdian masyarakat di Universitas Phatum Thani Thailand, pada tanggal 7 November 2025. Sasaran adalah Remaja diwilayah lingkungan kampus. Teknik pelaksanaan kegiatan yaitu survey permasalahan mitra, penyiapan bahan, proses pelaksanaan kegiatan, evaluasi, tindak lanjut, dan pelaporan kegiatan pengabdaian masyarakat. Hasil pemeriksaan sekrining dari 30 remaja yang mengalami anemia sejumlah 18 (60%) remaja dengan Hemoglobin dibawah 12 g/Dl dilakukan dengan menggunakan alat digital pemeriksaan hemoglobin dan pemberian edukasi dengan menggunakan brosur dan poster pencegahan anemia.Kegiatan pengabdian masyarakat berhasil mengidentifikasi kasus anemia pada remaja melalui skrining hemoglobin serta pemberian edukasi dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang pencegahan anemia. Anemia pada remaja putri menunjukkan bahwa pengetahuan, status gizi (kurang zat besi), pola makan (buruk), pola haid (menstruasi banyak/lama/tidak teratur), dan sosial ekonomi rendah adalah faktor risiko utama, sementara aktivitas fisik juga berperan karena tubuh butuh lebih banyak energi saat aktif. Remaja putri rentan anemia karena kehilangan darah bulanan saat haid dan kebutuhan gizi tinggi untuk pertumbuhan, yang diperburuk oleh faktor-faktor di atasReferences
Anisa Yulianti, Siti Aisyah, dan Sri Handayani. 2024. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Remaja Putri. Lentera Perawat. Volume 5 (1). Hal. 2830-1846
Amarnath M, N Lakshmanrao. (2013). Anemia among Adolescent Girls in Tribal Area
ofVisakhapatnam District in Andhra Pradesh. Indian Journal of Public Health Research
& Development. April-June 2013, 4, 2
Aini and Afrian Nuari. 2024. Edukasi Preventif Anemia Pada Remaja Putri Berbasis Aplikasi CERIA.Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan (JPIKes), vol. 4(1). Hal. 01–07. https://pdfs.semanticscholar.org/10a7/690229c51695237e1af9626fe33e97325e14.
Baker NN, Eyadat AM, Khamaiseh AM. The impact of nutrition education on knowledge, attitude, and practice regarding iron deficiency anemia among female adolescent students in Jordan. Heliyon. 1 Februari 2021;7(2).
Balarajan, Ramakrishnan U, Ozaltin E,Shankar AH, Subramanian SV.Anemia in Low-Income and Middle Income Countries. Lancet.2011;378(12):2123
Chiristina, M., et al (2018). Faktor – 16 ias 16 g yang berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di Wilayah Kerja Puskesmas Kambaniru Kabupaten Sumba Timur. Jurnal Kesehatan Primer, 3.
Eryeni D, et al. 2024. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Sekolah Menengah Atas, vol. 6(1)
Jalambo MO, Hamad A, Abed Y. (2012). Anemia and risk factors among female secondary
studentsin the Gaza Strip. Journal Public Health (2013) 21:271–278
Musniati and Fitria. 2022. Edukasi Pencegahan Anemia pada Remaja Putri. Media Karya Kesehatan. Vol. 5, pp. 224–232. https://jurnal.unpad.ac.id/mkk/article/view/38303.
Orawan Sarakul, Manas Kotepui, Ranee Marasa, Waehafeeyah Thepwarin. 2023. Anemia and Iron Deficiency Anemia in High School Girls in Nakhon Si Thammarat, Thailand. Journal of Health Science and Medical Research (JHSMR). Vol. 36(3):197-204 DOI: http://dx.doi.org/10.31584/jhsmr.2018.36.3.11 www.jhsmr.org
Randrianarisoa MM, Rakotondrainipiana M, Randriamparany R, Andriantsalama PV, Randrianarijaona A, Habib A, et al. 2022. Factors associated with anaemia among preschool- age children in underprivileged neighbourhoods in Antananarivo, Madagascar. BMC Public Health. Vol. 22(1).
Sahashika AP, and Setiyaningrum Z. 2025. Hubungan Kualitas Tidur dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMK Batik 2 Surakarta. Vol. 3(24).
Siauta, J. A., Indrayani, T., & Bombing, K. (2020). Hubungan Anemia Dengan Prestasi Belajar Siswi di SMP Negeri Kelila Kabupaten Mamberamo Tengah Tahun 2018. Journal for Quality in Women’s Health, 3(1), 82–86. https://doi.org/10.30994/jqwh.v3i1.55.
Srivastava S, Kumar P, Paul R, Debnath P. 2022. Effect of change in individual and household level characteristics on anemia prevalence among adolescent boys and girls in India. BMC Public Health. Vol 22(1).
Verma K, Baniya G. Prevalence, knowledge, and related factor of anemia among schoolgoing adolescent girls in a remote area of western Rajasthan. J Fam Med Prim Care. 2022;11(4):1474.
WHO (World Health Statistics). 2018. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. World Bank, 2018
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Nina Herlina, Erik Ekowati, Rini Damayanti, Sri Nawangsari, Estu Lovita Pembayun, Rochmawati Rochmawati, Winnie Tunggal Mustikha, Dwi Puji Astiti, Kasyafia Jayanti, Veronika Fary, Pujiati Pujiati, Dinda Pramestya Utami, Amabel Kyla Charity

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.










