PENYUSUNAN PAPAN INFORMASI DAN SIGNAGE INFORMATIF DI OBJEK WISATA ALAM KEBUN BOTANI "DENASSA
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v6i5.52385Keywords:
Papan Informasi, Signage, Kebahasaan, Wisata Alam, Konservasi, Kearifan LokalAbstract
Pengembangan papan informasi dan signage di objek wisata alam merupakan kebutuhan mendasar untuk meningkatkan kualitas pengalaman pengunjung sekaligus memperkuat fungsi edukasi dan konservasi. Kebun Botani “Denassa” sebagai destinasi wisata berbasis lingkungan masih menghadapi kendala berupa keterbatasan informasi visual, ketidaktepatan istilah flora dan fauna, serta penggunaan bahasa yang kurang efektif dan persuasif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan menyusun papan informasi dan signage yang komunikatif, informatif, dan sesuai kaidah bahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif melalui survei lokasi, pengumpulan data flora dan fauna, penyusunan teks, diskusi revisi, serta pendampingan produksi papan. Hasil kegiatan menunjukkan teridentifikasinya empat zona utama yang membutuhkan papan informasi, penyusunan teks dengan struktur kalimat efektif dan ketepatan istilah ilmiah, serta penerapan bahasa persuasif untuk mendorong perilaku konservatif. Selain itu, integrasi kearifan lokal dalam konten papan memberikan nilai tambah edukatif dan memperkuat identitas budaya. Evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman pengunjung, berkurangnya kebingungan arah, dan perubahan perilaku positif terkait kebersihan serta pelestarian lingkungan. Kegiatan ini membuktikan bahwa penerapan prinsip kebahasaan dan desain visual berperan penting dalam optimalisasi fungsi informasi di kawasan wisata alam.References
Bruyèl-Olmedo, A., & Juan-Garau, M. (2015). Minority languages in the linguistic landscape of tourism: The case of Catalan in Mallorca. Journal of Multilingual and Multicultural Development, 36(6), 598–619. https://doi.org/10.1080/01434632.2014.979832
Chen, H., Wang, Y., & Zhang, L. (2025). Safety signage design in tourist destinations: The role of shape and persuasive appeals. Tourism Management, 98, 104–118.
Chen, Y.-C., Shang, R.-A., & Kao, C.-Y. (2024). Optimizing location planning of tourism signage systems based on space syntax theory: A case of Lukang Old Street in Taiwan. Journal of Asian Architecture and Building Engineering, 23(6), 2315–2332. https://doi.org/10.1080/13467581.2024.2423791
Gibson, D. (2009). The wayfinding handbook: Information design for public places. Princeton Architectural Press.
Hamsiah, A., Muhammadiah, M., & Asdar. (2019). Pengembangan bahan ajar berbasis nilai budaya sebagai strategi pelestarian budaya. Ecosystem, 19(1), 10–18.
Jupri, A., Syirojulmunir, D., Firmansyah, A., Prasedya, E. S., & Rozi, T. (2022). Rancang bangun papan informasi destinasi wisata sebagai penunjuk lokasi wisatawan di Desa Tetebatu Selatan Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5(1), 78–85.
Kongres III Bahasa-bahasa Daerah Sulawesi Selatan. (Tahun tidak tersedia). Hal. 145–158.
Landry, R., & Bourhis, R. Y. (1997). Linguistic landscape and ethnolinguistic vitality: An empirical study. Journal of Language and Social Psychology, 16(1), 23–49.
Maymun, A. Z. (2018). Identitas visual dan penerapannya pada signage untuk kawasan wisata edukasi. Jurnal Desain Komunikasi Visual, 6(2), 112–125.
Mollerup, P. (2013). Wayshowing > Wayfinding: Basic and interactive. BIS Publishers.
Muhammadiah, M. (2017). Bahasa iklan yang menarik: Analisa semiotika iklan dalam surat kabar. Pustaka AQ Publishing House.
Muhammadiah, M. (2018). Bahasa daerah ranah politik dalam perspektif jurnalistik. Prosiding, tanpa volume.
Muhammadiah, M., Chahyono, Jasmin, R., & Musawwir. (2019). Pemberdayaan masyarakat melalui usaha kerajinan adat di Desa Lengkese. Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat UNM, 517–521.
Muhammadiah, M., Leuwol, F. S., Ramli, A., & Liswandi. (2023). Pelatihan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pengelolaan lembaga. SABAJAYA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(3), 194–199.
Nardiati, S. (2018). Bahasa pada papan petunjuk objek wisata di Yogyakarta berdasarkan ranah tempat. Prosiding Seminar Hasil Kebahasaan dan Kesastraan, 89–102.
Raper, J., & Gartner, G. (2006). Applications of location-based services: A selected review. Journal of Location Based Services, 1(2), 89–111.
Rousek, J. B., & Hallbeck, M. S. (2011). Improving and analyzing signage within a healthcare setting. Applied Ergonomics, 42(6), 771–784. https://doi.org/10.1016/j.apergo.2010.12.004
Ruan, Y. L., Xiao, Z. X., & Liu, T. (2016). The significance of signage system in old street tourism. Tourism Tribune, 31(5), 22–28.
Sitopu, J. W., Pitra, D. H., Muhammadiah, M., Nurmiati, A. S., Purba, I. R., & Sari, M. N. (2023). Peningkatan kualitas guru: Pelatihan dan pengembangan profesional dalam pendidikan. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(6), 13441–13447.
Tim Pengabdian PPKO UKMI Univet Bantara Sukoharjo. (2021). Peningkatan prasarana objek wisata Gunung Pegat di Desa Karangasem Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo melalui pengadaan papan informasi. SENRIABDI, 1(1), 234–241.
Wan, T., Li, M., & Wang, J. (2019). Study on the sustainable design of wayfinding signage system in tourist attraction—Taking Lushan Mountain in Jiangxi Province as an example. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 573(1), Article 012089. https://doi.org/10.1088/1757-899X/573/1/012089
Wang, J., & Yan, X. (2019). Linguistic landscape in rural tourism destinations: A case study of China. Tourism Geographies, 21(5), 755–776.
Wirasasmita, D. N., & Swasty, W. (2020). Redesain sign system pada kawasan obyek wisata yang informatif sebagai usaha untuk membangun citra tempat. Jurnal Bahasa Rupa, 4(1), 17–27.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Mas’ud Muhammadiah, Andi Hamsiah, Muliati Muliati, A. Vivit Angreani, Nursamsilis Lutfin, Ulfah Syam, Asti Dwiyanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
