STUDI KASUS PENGEMBANGAN EMOSIONAL DAN KOMUNIKASI PADA PENYANDANG TUNARUNGU WICARA DI SENTRA BUDI PERKASA PALEMBANG

Authors

  • Mutia Mawardah Universitas Bina Darma
  • Yella Gustriani Universitas Bina Darma

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v6i3.47477

Keywords:

Sentra Budi Perkasa Palembang, Pengembangan Emosional, Tunarungu

Abstract

Sentra Budi Perkasa Palembang adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Kementerian Sosial Republik Indonesia yang berfokus pada rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik dan pengembangan kemandirian bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Metode yang digunakan yaitu observasi untuk melihat pengembangan emosional dan komunikasi pada penyandang tunarungu. Hasil pengabdian Masyarakat bahwa kegiatan pengembangan emosional dan komunikasi pada penyandang tunarungu wicara, khususnya subjek MZS, masih menghadapi banyak tantangan yang signifikan, terutama karena keterbatasan dalam penggunaan bahasa isyarat secara formal dan kurangnya pelatihan komunikasi sejak dini, keterbatasan dalam komunikasi menyebabkan munculnya hambatan emosional seperti frustrasi, penarikan diri, dan keengganan untuk berinteraksi sosial, terutama ketika individu merasa tidak dipahami oleh lingkungan sekitar

References

Cone, J. D. (1999). Observational assessment: Measure development and research issues. Dalam P. C. Kendall, J. N. Butcher, & G. N. Holmbeck (Eds.), Handbook of research methods in clinical psychology (hlm. 183-223). New York: Wiley.

Afifah, N., Fadilah, R. N., & Putri, N. A. (2024). Faktor-faktor penyebab tunarungu dan tunawicara pada anak usia dini. Jurnal Ilmiah Psikologi, 7(2), 101–110.

Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2023). Profil Sentra Budi Perkasa Palembang. Diakses dari https://kemensos.go.id/profil-satker/Sentra-BudiPerkasa-Palembang

Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2025). Sentra Budi Perkasa di Palembang. Diakses dari https://kementeriansosial.com/upt/sentra/budiperkasa/

Kasoem Hearing Center. (2022). “Ciri Anak Tuna Wicara dan Apa Penyebab Anak Mengalaminya.” Diakses dari https://kasoemhearingcenter.com/ciri-anaktuna-wicara/

Kareninsa, D., Amalia, F., & Wijayanti, R. (2024). Implementasi teori Vygotsky dalam pendidikan inklusif bagi anak tunarungu. Jurnal Psikologi Pendidikan, 12(1), 55–68.

Keuangan, M., Pendidikan, K., & Kebudayaan, K. (2024). Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Mawardah, M., & Kusumawardany, A. (2023). Terapi wicara dan auditori verbal terhadap perkembangan bahasa pada anak tunarungu. Jurnal Ilmiah Psyche, 17(1), 17-28. https://doi.org/10.33557/jpsyche.v17i1.2508

Indrawansyah, E. J., & Widodo, P.B (2023). Analisis Metode Stimulasi Perkembangan Emosi. Jurnal Darma Agung, 31(1), 612-619. https://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/jurnaluda/article/view/3091/2789

Pasek Suyadnya, I. B., Irawan, G., & Rahayu, S. (2018). INSERT: Integrated Speech Disorder Helper Tools berbasis gerak tangan untuk penyandang tunawicara. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi, 3(1), 44–51.

Rahmah, R. (2018). Pendidikan anak berkebutuhan khusus. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Saptadi, W., Nurlaili, D., & Gunawan, A. (2024). Penguatan implementasi kebijakan MBKM di perguruan tinggi Indonesia. Jurnal Inovasi Pendidikan, 10(1), 22–30.

West, R., & Turner, L. H. (2019). Introducing communication theory: Analysis and application (6th ed.). McGraw-Hill Education.

Downloads

Published

2025-06-18

How to Cite

Mawardah, M., & Gustriani, Y. (2025). STUDI KASUS PENGEMBANGAN EMOSIONAL DAN KOMUNIKASI PADA PENYANDANG TUNARUNGU WICARA DI SENTRA BUDI PERKASA PALEMBANG. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 6(3), 4541–4545. https://doi.org/10.31004/cdj.v6i3.47477

Similar Articles

<< < 3 4 5 6 7 8 9 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.