SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG KERANG HIJAU SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI PARSIAL PADA BETON MEMADAT MANDIRI UNTUK PEMBANGUNAN HIJAU DI KELURAHAN KALI BARU, JAKARTA UTARA
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v6i2.43032Keywords:
Green mussel shell waste, Self-compacting Concrete (SCC), Green developmentAbstract
Permasalahan limbah cangkang kerang hijau di Kelurahan Kalibaru, Jakarta Utara, telah menjadi fokus pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh seorang dosen. Limbah cangkang kerang hijau merupakan hasil samping dari industri pangan dan restoran di daerah tersebut. Penumpukan limbah ini menimbulkan berbagai dampak negatif, termasuk masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat. Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, sosialisasi telah dilakukan di kelurahan tersebut. Sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah cangkang kerang hijau. Melalui pendekatan edukatif, masyarakat diberikan informasi tentang dampak buruk penumpukan limbah ini, termasuk pencemaran lingkungan dan potensi bahaya kesehatan. Salah satu solusi inovatif yang diusulkan adalah pemanfaatan limbah cangkang kerang hijau sebagai bahan tambahan dalam beton Self-Compacting Concrete (SCC) yang ramah lingkungan. Beton SCC memiliki kemampuan untuk mengalir sendiri dan mengisi bentuk cetakan tanpa memerlukan getaran tambahan. Dengan menggantikan sebagian bahan agregat atau aditif dengan serbuk cangkang kerang hijau, limbah tersebut dapat termanfaatkan secara ekonomis dan berkelanjutan. Pemanfaatan limbah cangkang kerang hijau dalam beton SCC memiliki beberapa manfaat. Pertama, mengurangi penggunaan bahan alam seperti pasir dan kerikil, yang dapat membantu melestarikan sumber daya alam. Kedua, memberikan nilai tambah pada limbah cangkang kerang hijau dengan mengubahnya menjadi produk yang berguna. Ketiga, mengurangi jejak karbon beton melalui penggunaan bahan daur ulang. Dalam kesimpulannya, permasalahan limbah cangkang kerang hijau di Kelurahan Kalibaru, Jakarta Utara, telah diidentifikasi sebagai isu lingkungan yang memerlukan solusi berkelanjutan. Pemanfaatan limbah ini dalam beton SCC menjadi alternatif yang menjanjikan, mengintegrasikan upaya pengelolaan limbah dengan pembangunan ramah lingkungan. Dengan pendekatan ini, diharapkan dampak negatif limbah cangkang kerang hijau dapat diminimalkan sambil mempromosikan penggunaan sumber daya secara bijak dan inovatif.References
Alwie, rahayu deny danar dan alvi furwanti et al. (2020) ‘Tugas Akhir Tugas Akhir’, Jurnal Ekonomi Volume 18, Nomor 1 Maret201, 2(1), pp. 41–49.
Badan Standardisasi Nasional, 2004,Standar Nasional Indonesia Semen Portland Komposit (SNI 15-7064-2004).
Diphohusodo, I, 1994, Struktur Beton Bertulang, penerbit PT Gramedia Pustaka utama,Jakarta.
Eddy samsurizal, dan A.S. (2017) ‘PENGARUH TAMBAHAN CANGKANG KERANG TERHADAP KUAT BETON Vitalis , 1) Eddy Samsurizal, 2) dan Asep Supriyadi 2) Abstrak’, pp. 1–9.
Fandhi, H. (2009) Perencanaan Campuran Beton Mutu Tinggi Dengan Penambahan Superplasticizer Dan Pengaruh Penggantian Sebagian Semen Dengan Fly Ash.
Fawaid, M.Y.N., Qomariah, Q. and Riyanto, S. (2021) ‘Analisa Pemanfaatan Cangkang Kerang Dan Pasir Besi Sebagai Subtitusi Pasir Terhadap Kuat Tekan Beton Normal’, Jurnal JOS-MRK, 2(4), pp. 189–194. doi:10.55404/jos-mrk.2021.02.04.189-194.
Irwanto, T.J. and Irmawan, A. (2021) ‘Pengaruh Pemanfaatan Limbah Kulit Kerang Bambu Sebagai Pengganti Sebagian Semen Terhadap Kuat Tekan Beton dengan Penggunaan Agregat Kasar Madura’, Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil, 4(1), pp. 21–26. doi:10.25139/jprs.v4i1.3360.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Muhammad Rizqi Pratama, Adji Putra Abriantoro, Adang Irawan, Denny Magni Sundara

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.