PELATIHAN ECOPRINT MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI DARI DAUN MANGGA DAN KETAPANG BAGI IBU-IBU DI DESA PANTAI CERMIN KANAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v5i3.27640Keywords:
Ecoprint; Pewarna Alami; Daun Mangga; Daun KetapangAbstract
Ecoprint adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip pembuatannya melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu. Kegiatan pelatihan ecoprint merupakan bagian dari upaya untuk mempromosikan seni ecoprint yang ramah lingkungan dengan menggunakan pewarna alami yang ada di lingkungan sekitar. Peserta dari kegiatan ini adalah ibu-ibu di desa Pantai Cermin Kanan Kabupaten Serdang Bedagai. Tahapan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini yaitu sosialisasi, demonstrasi, dan praktek langsung. Ibu-ibu di desa Pantai Cermin Kanan Kabupaten Serdang Bedagai dilibatkan dalam pembuatan kain ecoprint dengan menggunakan larutan tanin daun mangga dan daun ketapang, dan juga memanfaatkan bunga serta daun-daun yang akan dicetak di kain. Pada kegiatan ini, ibu-ibu di Desa Pantai Cermin Kanan Kabupaten Serdang Bedagai menghasilkan kain ecoprint yang berbeda-beda warna dengan menggunakan pewarna alami tanin yang berbeda. Pelatihan ecoprint menjadi suatu strategi yang dapat memberikan manfaat positif dalam bidang seni, ekonomi maupun lingkungan. Kegiatan ini juga dapat bertujuan untuk mencapai tujuan pemberdayaan masyarakat lokal.References
Anzani, S. D. (2016). Natural Dye of Soursop Leaf (Annona muricata L.) for Mori Primissima Fabric (Study: Types and Fixation Concentrations). Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 5(3), 132-139.
Herlina, S. d. (2013). “glosarium” dalam Pewarnaan Teksti. Jakarta.
Irianingsih, N. (2018). Yuk Membuat Eco Print Motif Kain Dari Daun dan Bunga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Khotimah, H. (2020). Penerapan Daun Sangketan Sebagai Motif Dengan Teknik Eco Printing Pada Blus Katun Prima dan Katun Linen. e-journal unesa, 9(3), 104-109.
Nugraha, S. C., Prasetya, T., & Mursiti. (2017). Isolasi, Identifikasi, Uji Aktivitas Senyawa Flavonoid sebagai Antibakteri dari Daun Mangga. Indones. J. Chem. Sci, 6(2).
Paryanto, d. (2012). Pembuatan Zat Warna Alami dalam Bentuk Serbuk untuk Mendukung Industri Batik Indonesia. Jurnal Rekayasa Proses, 6(1), 26-29. Diambil kembali dari https://journal.ugm.ac.id/jrekpros/article/view/2454
Pujilestari, T. (2014). Pengaruh Ekstraksi Zat Warna Alam dan Fiksasi terhadap Ketahanan Luntur Warna pada Kain Batik Katun. Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 31(1), 31-40.
Sofyan., d. (2015). Pengaruh Perlakuan Limbah dan Jenis Mordan Kapur, Tawas, dan Tunjung Terhadap Mutu Pewarnaan Kain Sutera dan Katun Menggunakan Limbah Cair Gambir (Uncaria Gambir Roxb). Jurnal Litbang Industri, Baristand Industri Padang, 5(2), 79-89.
Wahyuningsih, I. A. (2021). ANALISA HASIL PENELITIAN TENTANG TEKNIK ECOPRINT MENGGUNAKAN MORDAN TAWAS, KAPUR, DAN TUNJUNG PADA SERAT ALAM. e-journal Unesa, 10(3), 9-14.
Wirawan, B. &. (2019). Teknik Pewarnaan Alam Ecoprint Daun Ubi Dengan Penggunaan Fiksator Kapur, Tawas, dan Tunjung. Jurnal Litbang Kota Pekalongan, 17, 1-5.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Rani Rahim, Muya Syaroh Iwanda Lubis, Maria Ulfa Batoebara, Nurhayati Nurhayati, Asrindah Nasution

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.










