PENDAMPINGAN PEMBUATAN VERTIKULTUR UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DI RW 07 KELURAHAN KETABANG KECAMATAN GENTENG SURABAYA
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v5i1.24254Keywords:
Budidaya; Pangan; Tanaman; VertikulturAbstract
Bertambahnya jumlah penduduk memiliki konsekuensi terhadap peningkatan kebutuhan pangan. Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam meningkatkan ketahanan pangan adalah melalui pemanfaatan lahan pekarangan. Di wilayah RW 07 Kelurahan Ketabang Kecamatan Genteng Surabaya letak pemukiman warga berdekatan sehingga tidak banyak lahan kosong yang bisa dijadikan untuk tempat bercocok tanam, untuk menyiasati lahan sempit tersebut digunakanlah teknik vertikultur. Sarana untuk melakukan distribusi pangan menjadi sangat terbatas sehingga terjadi kurangnya produktivitas pangan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu memberdayakan masyarakat melalui pendampingan pembuatan tanaman vertikultur sebagai bentuk ketahanan pangan berbasis masyarakat di masa pandemi di RW 07 Kelurahan Ketabang Kecamatan Genteng Surabaya. Metode pelaksanaan yaitu tahap perencanaan melakukan survey lokasi, sosialisasi kegiatan dengan metode penyuluhan, metode praktek yaitu pelatihan pembuatan pot dan tanaman vertikultur serta menayangkan media video vertikultur yang dapat dicontoh untuk dibuat secara mandiri, metode evaluasi penilaian pretest dan posttest untuk mengukur tingkat pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan edukasi. Sasaran kegiatan adalah masyarakat RW 07 Kelurahan Ketabang Kecamatan Genteng Surabaya. Hasilnya adalah terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan setelah dilakukan penyuluhan pengenalan teknik budidaya vertikultur yang dilihat dari nilai p-value dengan nilai 0,000 (<0,05). Penyuluhan yang diberikan memberikan respon yang positif, hal ini diketahui dari nilai rata-rata posttest yang lebih tinggi dari pada pretest. Hasil persentase pretest dan posttest tentang penyuluhan pengenalan teknik budidaya vertikultur menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yaitu sebanyak 18% dari hasil pretest (75%) menjadi hasil posttest (93%). Terlihat para warga yang terlibat sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini dengan aktif bertanya dan berdiskusi. Sebagian besar warga (85%) menyukai metode praktik langsung, karena lebih mudah untuk langsung dipahami dan mereka juga sangat berkeinginan mencoba secara mandiri dipekarangan rumah. Kesimpulan yaitu pendampingan pembuatan vertikultur untuk meningkatkan ketahanan pangan secara mandiri ini menunjukkan antusias warga sangat baik. Penyuluhan pengenalan teknik budidaya vertikultur menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan setelah dilakukan evaluasi. Saran dengan adanya program vertikultur diharapkan berkelanjutan sehingga dakan menjadi alternatif sumber bahan pangan untuk mengatasi masalah ketahanan pangan masyarakat khususnya di masa pandemi.References
Andrianyta, H., & Mardiharini, M. (2015). Sosial ekonomi pekarangan berbasis kawasan di perdesaan dan perkotaan tiga provinsi di Indonesia. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 18(3), 225–235.
Ariati, P. E. P. (2017). Produksi beberapa tanaman sayuran dengan sistem vertikultur di lahan pekarangan. Jurnal Agrimeta, 7(13), 76-86.
Diwanti, D. P. (2018). Pemanfaatan pertanian rumah tangga (pekarangan rumah) dengan teknik budidaya tanaman sayuran secara vertikultur. Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(3), 101–107.
Dwiratna, S., Widyasanti, A., & Rahmah, D. M. (2016). Pemanfaatan lahan pekarangan dengan menerapkan konsep kawasan rumah pangan lestari. Dharmakarya, 5(1), 101-107.
Harimurti, S. (2020). Pemanfaatan Pekarangan Rumah dengan Teknik Budidaya Tanaman Sayuran secara Vertikultur. Journal of Community Service, 2(1), 44–46.
Herdiani, N., & Wikurendra, E. A. (2020). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kelopak Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) Dengan Metode DPPH. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dengan tema "Kesehatan Modern dan Tradisional", Yogyakarta: 18 November 2020. Hal. 214-219.
Kusmiati, A., & Solikhah, U. (2015). Peningkatan pendapatan keluarga melalui pemanfaatan pekarangan rumah dengan menggunakan teknik vertikultur. Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 4(2), 94–101.
Kusumo, R. A. B., Sukayat, Y., Heryanto, M. A., & Wiyono, S. N. (2020). Budidaya sayuran dengan teknik vertikultur untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga di perkotaan. Dharmakarya, 9(2), 89–92.
Mardalis, A., & Rosyadi, I. (2015). Model revitalisasi fungsi dan peran lumbung pangan desa untuk meningkatkan ketahanan pangan. University Research Colloquium 2015, ISSN 2407-9189.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nurmala, I., & KM, S. (2020). Promosi Kesehatan. Airlangga University Press.
Peng, L., Hua, Y., Cai, J., Zhao, J., Zhou, W., & Zhu, D. (2014). Effects of plants and temperature on nitrogen removal and microbiology in a pilot-scale integrated vertical-flow wetland treating primary domestic wastewater. Ecological Engineering, 64, 285–290.
Prabowo, R. (2010). Kebijakan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Mediagro, 6(2), 63-73.
Sastrahidayat, I. R. (2016). Penyakit pada tumbuhan obat-obatan, rempah-bumbu dan stimulan. Universitas Brawijaya Press.
Sastro, Y. (2010). Budidaya Tanaman Organik Secara Vertikultur. BP-TP Jakarta. Jakarta.
Suharyanto, H. (2011). Ketahanan Pangan. Jurnal Sosial Humaniora (JSH), 4(2), 186–194.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Novera Herdiani, Satriya Wijaya, Edza Aria Wikurendra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.