MODERASI BERAGAMA SEBAGAI LANDASAN DALAM MEMBANGUN MASYARAKAT HARMONIS: ANALISIS KASUS PADA DESA SIMPANG EMPAT

Authors

  • Aninda Muliani Universitas Islam Negri Sumateri Utara
  • Armita Dwi Lestari Universitas Islam Negri Sumateri Utara
  • Tri Muliyani Universitas Islam Negri Sumateri Utara
  • Egi Hermawan Sitorus Universitas Islam Negri Sumateri Utara
  • Farhan Zuherman Universitas Islam Negri Sumateri Utara

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v4i4.19515

Keywords:

Moderasi Beragama dan Masyarakat Harmonis

Abstract

Keanekaragaman yang ada di  Desa Simpang Empat baik itu agama, etnis, budaya yang tersebar di setiap desanya. Di tengah kehidupan bangsa yang cukup religius munculah nilai nilai multikulturalisme yang memiliki pemahaman keagamaan moderasi beragama. Moderasi beragama di sini merupakan sebuah cara pandang, sikap dan juga keadilan sebagai jalan tengah nya, ini semua bersifat seimbang dan tidak ekstrem dalam praktek beragamanya, moderasi beragama sendiri menolak ekstremisme dan juga liberalisme, ini merupakan sebuah kunci agar semuanya bisa seimbang. Demi menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis maka masyarakat sekitar diminta untuk saling menghormati satu sama lain, menerima setiap pendapat meskipun mereka berbeda suku dan agama, agar kedamaian dan keharmonisan di desa tersebut dapat berjalan dengan baik. Untuk itu demi menciptakan kedamaian dan juga keharmonisan dalam kehidupan yang multikultural maka dilakukanlah beberapa langkah penting oleh kepala desa setempat yaitu berkomitmen, toleransi, dan juga kekerasan. Hal itu di terapkan oleh kepala desa setempat pada masyarakat di Desa Simpang Empat ini. Adapun penelitian yang dilakukan kali ini yaitu menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriftif, dan memperoleh informasi dari beberapa informan. Jadi hasil dari penelitian kali ini, demi mewujudkan masyarakat yang harmonis dengan melakukan moderasi beragama yang mana langkah-langkah yang dilakukan oleh kepala desa setempat sudah cukup baik dengan borkomitmen, bertoleransi dan juga menolak segala jenis kekerasan jika berbeda pendapat, dan masyarakat sekitar juga sering melakukan sosialisasi agar solidaritas masyarakat tersebut tetap terjaga.

References

Afkari, Sulistiyawati Gandariyah. 2020. Model Nilai Toleransi Beragama Dalam Proses Pembelajaran Di Sman 8 Kota Batam. Pekanbaru: Yayasan Salman Pekanbaru.

Darlis. 2017. “Mengusung Moderasi Islam Di Tengah Masyarakat Multikultural.” Jurnal Rausan Fikr.

Jamaluddin. 2021. Mteri Penguatan Moderasi Beragama Dan Wawasan Kebangsaan Bagi Penyuluh Agama Islam Tahun 2021. Bandung: Bidang Penis Zawa Kemenag Jahar.

———. 2022. “Implementasi Moderasi Beragama Di Tengah Multikulturalitas Indonesia (Analisis Kebijakan Implementatif Pada Kementrian Agama).” As-Salam: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman 7.

Jamrah. 1986. Toleransi Beragama Dalam Islam. Yogyakarta: Pd Hidayat.

Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. 2000.

Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Nugraha. 2008. Wawasan Multikultural. Bandung: Bdk Bandung.

Ri, Balitbang Dan Diklat Kemenag. 2019. Moderasi Beragama. Jakarta: Balitbang Dan Diklat Kementrian Agama Ri.

Saifuddin, Lukman Hakin. 2019. Moderasi Beragama. Jakarta Pusat: Kementrian Agama Ri.

Shihab, A. 1999. Islam Inklusif. Bandung: Mizan.

Sihab, Alwi. 1997. Islam Inklusif. Bandung: Mizan.

Wekke, Ismail Suwardi. 2016. “Harmoni Sosial Dalam Keberaganab Dan Keberagamaan Masyarakat Minoritas Muslim Papua Barat.” Kalam 10.

Winarno, Hermanto. 2011. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Downloads

Published

2023-09-29

How to Cite

Muliani, A. ., Lestari, A. D. ., Muliyani, T. ., Sitorus, E. H. ., & Zuherman, F. . (2023). MODERASI BERAGAMA SEBAGAI LANDASAN DALAM MEMBANGUN MASYARAKAT HARMONIS: ANALISIS KASUS PADA DESA SIMPANG EMPAT. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(4), 8311–8319. https://doi.org/10.31004/cdj.v4i4.19515

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.