KEGIATAN MEWARNAI GAMBAR UNTUK MELATIH MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA DINI DI SEKOLAH AMEERTA BINTARA BEKASI KOTA
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v4i3.17987Keywords:
Motorik Halus, Perkebangan, OrigamiAbstract
Golden age adalah usia anak-anak yang harus dilewati oleh setiap individu. Usia ini sangat menentukan tahapan kehidupan selanjutnya. Salah satu aspek perkembangan yang perlu distimulasi adalah kemampuan motorik halus. Perkembangan motorik halus anak merupakan hal yang penting untuk difokuskan lebih karena memiliki keterkaitan dengan tugas perkembangan lain seperti kemandirian, perkembangan kemampuan kognitif, dan lain sebagainya (Widiyawati, 2020).Pada kenyataannya, tidak semua orang tua mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aspek perkembangan anak dan cara mengembangkannya. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dan pendidikan orangtua dengan stimulasi terhadap tumbuh kembang anak (Warseno & Solihah, 2019; Zukhra & Amin, 2017). Pendidikan orang tua terutama pendidikan ibu sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Pendidikan ibu yang rendah membuat ibu kurang mampu dalam menyerap informasi tentang cara mengasuh anak yang baik dan tahapan-tahapan perkembangan apa saja yang dilewati anak sesuai usianya (Soetjiningsih, 2013).Perkembangan motorik anak, khususnya di sekolah Ameerta Bintara Bekasi kota, motorik halus masih belum berkembang secara optimal. Terlihat anak-anak usia 4 bahkan hingga 8 tahun masih belum mampu melakukan kemampuan tersebut, hal ini diidentifikasikan dengan hasil mewarnai anak yang tidak memenuhi bidang gambar dan cenderung keluar dari batas.References
Adi D. Tilong. (2016). 49 Aktivitas Pendongkrak Kinerja Otak Kanan Dan Kiri Anak. Laksana.
Hajar Pamadhi & Evan Sukardi S. (2010). Seni Keterampilan Anak. Universitas Terbuka.
Mulyasa. (2012). Manajemen Paud. Pt Remaja Rosdakarya.
Sudibyo Bambang. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009. Kementrian Pendidikan Nasional, 2(1), 1–8.
Sumantri. (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Warnida, W. (2019). Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mewarnai Di Kelompok B1 Tk Berkah Kota Jambi Tahun 2016/2017. Jurnal Ilmiah Dikdaya, 9(1), 132. Https://Doi.Org/10.33087/Dikdaya.V9i1.133
Wina Sanjaya. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Kencana Prenada Media Group. 2009.
Jannah, M. (2015, September). Tugas-Tugas Perkembangan Pada Usia Kanak-Kanak. Gender Equality: International Journal Of Child And Gender Studies, 1(2), 87-98.
Nurhayati (2020).Pengaruh Kegiatan Mewarnai Gambar Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Tk Kelompok B. Journal Of Islamic Early Chilhood Education, 3(2), 65-73.
Santrock, J. W. (2007). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Soetjiningsih. (2013). Tumbuh Kembang Anak Edisi Kedua. Jakarta: Egc.
Suyadi. (2010). Psikologi Belajar Paud. Yogyakarta: Pedagogia.
Syafril, S., Susanti, R., Elfiah, R., Pahrudin, A., Erlina, N., & Mohd. Ishak, N. (2018) .Four Ways Of Fine Motor Skills Development In Early Childhood.
Warnida. (2019). Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mewarnai Di Kelompok B1 Tk Berkah Kota Jambi Tahun 2016-2017. Jurnal Ilmiah Dikdaya. Vol.9 (1). 132-140.
Warseno, A., & Solihah, H. (2019). Tingkat Pendidikan Ibu Memiliki Hubungan Dengan Status Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Keperawatan Malang, 4(1).
Widiyawati, J. (2020). Kegiatan Bermain Origami Dalam Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini Di Raudhatul Athfal Al-Akhyar Bungo. Jambi: Uin Sultan Thaha Saifuddin.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Sandra Adetya , Fathana Gina, Nurwahyuni Nasir
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.