PENCEGAHAN PENYEBARAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN (BEEB) BATUK EFEKTIF DAN ETIKA BATUK DI RW. VI SAMBIKEREP SURABAYA

Authors

  • Siti Nur Hasina S1 Keperawatan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v1i3.1019

Keywords:

Tuberkulosis Paru (TBC), Batuk Efektif, Etika Batuk

Abstract

Kasus tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan mycobacterium tuberculosis dan menjadi permasalahan yang serius di Indonesia. Penderita tuberkulosis paru menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Infeksi terjadi apabila seseorang menghirup udara yang mengandung percikan dahak infeksius tersebut. RW.VI Sambikerep merupakan suatu tempat yang padat penduduk dan terdapat perumahan warga yang berdempetan dan kurangnya ventilasi sehingga resiko penyebaran bakteri tuberkulosis yang tinggi. Sehingga pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan penyebaran tuberkulosis paru dengan BEEB dan merubah perilaku hidup sehat dan bersih agar terhindar dari penyakit Tuberkulosis. Metode dalam pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan dan demostrasi dengan media leaflet dan video yang disebarkan melalui media sosial warga. Pengabdian masyarakat ini dilakukan selama 1 bulan (Maret-April 2020). Kegiatan pengabdian dan masyarakat ini didapatkan peningkatan pengetahuan warga sebelum dilakukan kegiatan hasil pre test responden berpengetahuan baik sebesar 3(3,7%) dan setelah diberikan penyuluhan dan demonstrasi responden berpengetahuan baik menjadi 74(90,2%). Dengan adanya program pengabdian masyarakat ini, masyarakat dapat menerapkan batuk efektif dan etika batuk dalam mencegah penyebaran Tuberkulosis paru secara mandiri dan mempertahankannya untuk hidup lebih bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit menular lainnya.

Author Biography

Siti Nur Hasina, S1 Keperawatan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

S1 Keperawatan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

References

Achmadi (2005) Hubungan antara Kualitas Fisik Rumah dan Kejadian Tuberkulosis Paru dengan Basil Tahan Asam positif di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Semarang Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2005

Danusantoso, H. (2016). Tuberkulosis Paru. Dalam: Buku Saku Ilmu Penyakit Paru, Edisi 2.Jakarta: EGC

Dinkes Jatim, 2016. Sebanyak 207.667 Pasien TB di Jatim Berhasil Disembuhkan. ,pp.1–2, Diakses tanggal 10 Oktober 2020, http://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/sebanyak-207-667-pasien-tb-

Fatimah, S. (2008). Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tb Paru Di Kabupaten Cilacap (Kecamatan : Sidareja, Cipari, Kedungreja, Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari) Tahun 2008, Tesis. Semarang.: Universitas Diponegoro

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Pusat data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI : Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Pusat data dan Informasi ISNN 2442-7659

Marissa, Nelly., Nur, Abidah. (2014). Gambaran Infeksi Mycobacterium Tuberculosis Pada Anggota Rumah Tangga Pasien Tb Paru (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar). Media Litbangkes, Vol. 24 No. 2, 89 – 94.

Mastobing, “Penerapan Etika Batuk Dalam Mencegah Penyebaran Bakteri Tuberkulosis Pada Pasien Tb Paru Diruang Rawat Inap Anggrek (Isolasi) RS Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas . (2018)

,†Repository Poltekkes Kemenkes Palembang, accessed June 4, 2020, https://repository.poltekkespalembang.ac.id/items/show/612.

Mumpuni Y, Lestari W. 2016. Cekal (Cegah&Tangkal) SampaiTuntas TBC. Yogyakarta :Andi

Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

Nizar, M. 2010. Pemberantasan dan Penanggulangan Tuberkulosis. Yogyakarta: Gosyen Publishing

Nugroho, Agung Yosef. (2011). Batuk Efektif dalam Pengeluaran Dahak Pada Pasien Dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Baptis Kediri. http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/stikes/article/view/18621

Nurdiana, dkk. (2018). Pengaruh Kondisi Fisik Rumah Terhadap Penularan TB paru pada Anggota Keluarga (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Perak Timur Surabaya Tahun 2018). Surabaya: http://journal.poltekkesdepkessby.ac.id/index.php/KESLING/article/download/824/626

Sondak, Maykel., Porotu’o, John., Homenta, Heriyannis. (2016). Hasil Diagnostik Mycobacterium Tuberculosis Dari Sputum Penderita Batuk ≥ 2 Minggun Dengan Pewarnaan Ziehl Neelsen Di Puskesmas Paniki Bawah, Tikala Baru Dan Wonasa Manado. Jurnal eBiomedik (eBm), Vol 4, No 1.

Tamaweol, D., Ali, R.H., Simanjuntak, M.L. 2016. Gambaran Foto Toraks Pada Penderita Batuk Kronis di Bagian/SMF Radiologi FK Unsrat/RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Clinic (eCl).Vol. 4, No.1

Widiastuti, L. & Siagian, Y. (2019). Pengaruh Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Kampung Bugis Tanjung Pinang. Jurnal Keperawatan, 9. Jurnal stikeshangtuah-tpi.ac.id

World Health Organization. (2015). Tuberculosis: WHO Global Tuberculosis Report. Fathsheet: World Health Organization.

WHO. (2017). Global Tuberculosis Report 2017. Jenewa

Wibowo. Ahmad Eko. (2017). Hubungan karakteristik Perawat Dengan Perilaku Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi TB (PPI TB) Di RS Paru Jember, Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga

Downloads

Published

2020-10-16

How to Cite

Hasina, S. N. (2020). PENCEGAHAN PENYEBARAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN (BEEB) BATUK EFEKTIF DAN ETIKA BATUK DI RW. VI SAMBIKEREP SURABAYA. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 322–328. https://doi.org/10.31004/cdj.v1i3.1019