MENGENAL GEJALA DAN TANDA SERTA PEMERIKSAAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI PONDOK PESANTREN KHA. WAHID HASYIM
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v5i6.38788Keywords:
Tuberkulosis Paru (TB Paru); Tanda; Gejala; Pesantren; Uji N-Gain ScoreAbstract
Tuberkulosis (TB) merupakan ancaman serius bagi kesehatan global dan Indonesia. Masih kurangnya pengetahuan mengenai tanda, gejala serta jenis pemeriksaan TB Paru pada masyarakat Pondok Pesantren KHA. Wahid Hasyim Bangil, Pasuruan, ditambah dengan padatnya populasi akan semakin memperparah angka kejadian TB Paru jika tidak mengetahui penanganan yang tepat. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat di Pesantren KHA. Wahid Hasyim adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang TB Paru, mendukung deteksi dini, pencegahan, dan pengendalian penyebaran melalui edukasi dan langkah pencegahan efektif. Metode penyuluhan dilakukan melalui ceramah interaktif. Sebelum dan setelah penyuluhan, peserta diberikan pre-test dan post-test. Hasil dari kedua tes tersebut dianalisis menggunakan uji N-Gain Score, diikuti dengan pengolahan data serta evaluasi. Hasil uji N-Gain Score menunjukkan dengan metode penyuluhan ceramah dan tanya jawab pada 40 santri mendapatkan hasil efektif pada 27 santri, pada 2 santri cukup efektif, kurang efektif pada 5 santri dan tidak efektif pada 6 orang santri. Dari hasil tersebut secara garis besar penyuluhan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab yang digunakan efektif dalam meningkatkan pengetahuan santri KHA. Wahid Hasyim. Terdapat variasi individu dalam peningkatan pengetahuan yang dipengaruhi oleh faktor seperti latar belakang pendidikan, motivasi, pemahaman awal, serta waktu pre-test dan post-test. Mayoritas santri menunjukkan peningkatan pengetahuan, yang menandakan metode penyuluhan efektif dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang TB Paru.References
Ayu Rahmadani, R., Asliana Sainal, A., & Suprapto, S. (2023). Community Empowerment to Increase Knowledge About Tuberculosis. Abdimas Polsaka, 2(2), 117-123. https://doi.org.10.35816/abdimaspolsaka.v2i2.50
Bastiana, B., & Arimbi, M. R. (2022). Sputum Smear Conversion as Prognostic Determinant of Timely Complete Therapy on Pulmonary Tuberculosis. Indonesian Journal Of Clinical Pathology And Medical Laboratory, 28(3), 219–224. https://doi.org/10.24293/ijcpml.v28i3.1974
Fransiska, M., & Hartati, E. (2019). Faktor resiko kejadian tuberculosis. Jurnal Kesehatan, 10(3). http://dx.doi.org/10.35739/jk.v10i3.459
Hake, R, R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores.AREA-D American Education Research Association’s Devision.D, Measurement and Reasearch Methodology. 1 (4), 48-56
Kusuma, A. H., & Anggraeni, A. D. (2021). Pemberdayaan Kader Kesehatan Masyarakat Dalam Pengendalian Tuberkulosis. Jurnal EMPATI (Edukasi Masyarakat, Pengabdian Dan Bakti), 2(1), 65–70.
Norma Lalla, N., & Arda, D. (2022). Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Penyakit Tuberculosis Paru. Abdimas Polsaka, 1(1), 12–15. https://doi.org/10.35816/abdimaspolsaka.v1i1.6
Panduan Terbaik. (2024, February 02). Pesantren Wahid Hasyim Bangil Khusus Putri. https://panduanterbaik.id/pesantren-wahid-hasyim-bangil/
Putriady, E. (2022). Implementasi Kebijakan Pemerintah Permenkes No 67 Tahun 2016 Dalam Penanggulangan Tuberkulosis Di Kota Medan. Journal Scientific Of Mandalika (JSM) E-ISSN 2745-5955|P-ISSN2809-0543,3(6),576-581. https://doi.org/10.36312/10.36312/vol3iss6pp576-581
Umam, M. K., & Irnawati, I. (2021). Literature Review?: Gambaran Pengetahuan dan Sikap Pada Pasien Tuberkulosis. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, 1, 1023–1034. https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.784
WHO. (2024, February 02). Tuberkulosis. https://www.who.int/indonesia/news/campaign/tb-day-2022/fact-sheets 03/02/2024
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Bastiana Bermawi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.










