PENGARUH PERSEPSI TUNTUTAN PEKERJAAN TERHADAP EMOTIONAL EXHAUSTION YANG DIMEDIASI OLEH SELF-UNDERMINING DI PT. XYZ

Abstract

Setiap perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi terdorong oleh persaingan sengit di sektor konstruksi untuk memantau kinerja karyawan guna mencegah emotional exhaustion. Saat ini, PT. XYZ sedang mengalami masalah dengan emotional exhaustion. Studi ini menggunakan self undermining sebagai variabel mediasi untuk menguji hubungan antara emotional exhaustion dan persepsi terhadap tuntutan pekerjaan. Dengan menggunakan prosedur Slovin untuk menghitung ukuran sampel, 87 dari 111 karyawan dalam populasi termasuk dalam studi ini. Kuesioner dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Uji Sobel dan pengujian hipotesis dengan analisis jalur kemudian digunakan untuk memeriksa tanggapan kuesioner. Temuan analisis menunjukkan bahwa: 1) persepsi terhadap tuntutan pekerjaan memiliki dampak positif dan signifikan pada emotional exhaustion; 2) persepsi terhadap tuntutan pekerjaan memiliki dampak positif dan signifikan pada pengurangan diri; 3) persepsi terhadap tuntutan pekerjaan memiliki dampak positif dan signifikan pada pengurangan diri; dan 4) hubungan antara persepsi terhadap tuntutan pekerjaan dan emotional exhaustion dimediasi secara positif dan signifikan oleh self undermining. Dalam hal emotional exhaustion, pengurangan diri, dan persepsi terhadap tuntutan pekerjaan, secara teoritis, penelitian ini menambah pemahaman terhadap hipotesis tuntutan-sumber daya pekerjaan. Studi ini memiliki implikasi praktis bagi metode pengembangan sumber daya manusia, terutama bagi manajemen PT. XYZ. Rekomendasi yang diberikan adalah bahwa manajemen PT. XYZ harus meningkatkan kecerdasan emosional karyawan agar mereka dapat mempertimbangkan tindakan dan mengontrol emosi dalam berbagai situasi, dan diharapkan pemimpin untuk mengevaluasi beban kerja karyawan untuk memastikan bahwa tidak terlalu tinggi.