Variasi Penggunaan Bahasa Pada Tuturan Masyarakat Di Daerah Batujaya Dan Rengasdengklok

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu variasi penggunaan bahasa di dua daerah yang masih satu kabupaten. Kabupaten Karawang terkenal dengan salah satu kota industri terbesar di Asia Tenggara, mengakibatkan meningkatnya lonjakan kependudukan yang kian hari kian bertambah. Mata pencaharian masyarakat berpusat pada kota-kota industri tersebut, sehingga jumlah kependudukan di kabupaten Karawang meningkat pesat, hal itulah yang menjadi target perumusan masalah dalam penelitian ini. Selain itu, penelitian ini lebih memerinci transkripsi tiap individu bagaimana penggunaan tindak tutur yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Data bahasa yang ditemukan dilingkungan masyarakat Batujaya dan Rengasdengklok yaitu ada tiga variasi bahasa diantaranya yaitu, variasi bahasa betawi, variasi bahasa sunda, dan variasi bahasa Indonesia. Dan ragam bahasa yang ditemukan ada enam ragam bahasa yaitu, akrolek, basilek, kolokial, argot, slang, dan jargon. Dan ragam bahasa yang ditemukan di masyarakat Batujaya dan Rengasdengklok yang terdiri dari seorang guru, siswa, pedagang, dan pegawai pemerintah. Masyarakat tersebut menggunakan variasi bahasa betawi, variasi bahasa sunda, dan variasi bahasa Indonesia. Dan Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang merupakan metode untuk memecahkan masalah aktual dengan cara mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis, serta menginterpretasikannya. Teknik pengambilan data yang dipakai yaitu wawancara dan observasi langsung. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa adanya campur kode Bahasa antara Bahasa Betawi dan Bahasa Sunda. Faktor yang mendukung adanya campur kode Bahasa ini adalah Geografi Dialek.