Perbandingan Tepung Tapioka dan Vasselin Pure Jelly sebagai Bahan Dasar Make Up Karakter 3 Dimensi Pengganti Gelatin
DOI:
https://doi.org/10.31004/jote.v3i3.4430Abstract
Make up karakter adalah teknik merias wajah dengan cara merubah karakter orang lain menjadi karakter seseorang. Karakter adalah watak atau sifat. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah perbandingan tepung tapioca dan vasellin pure jelly 2 gr, 5gr,7gr dan 10gr sebagai bahan dasar make up karakter pengganti gelatin ditinjau dari daya lekat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan tepung tapioca dan vasellin pure jelly sebagai bahan dasar pengganti gelatin ditinjau dari daya lekat. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan dari ekperimen dengan berbedaan hasil yang bisa digunakan sebagai bahan dasar pengganti adalah tepung tapioka 10gr dan vasellin pure jelly 10gr sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengganti gelatin pada make up karakter 3 dimensi luka ditangan.Downloads
Published
2022-06-11
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2022 fitria hansyah fatmasari, Ria Andriani Mukti, Iut Nuraini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms: 1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal. 2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. 3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).