Kesantunan Berbahasa Indonesia Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMK Negeri 1 Tempilang Bangka Barat

Authors

  • Erni Trisnawati Universitas PGRI Palembang
  • Dessy Wardiah Universitas PGRI Palembang
  • Yessi Fitriani Universitas PGRI Palembang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jote.v5i3.25588

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis kesantunan yang ditujukan pada pendidik dan tenaga kependidikan di SMK Negeri 1 Tempilang, mendeskripsikan bentuk-bentuk pelanggaran maksim, dan mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya pelanggaran maksim. Faktor lingkungan muncul karena perbedaan asal daerah penuturnya. Faktor sosial muncul karena perbedaan kelas sosial penuturnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tuturan di lingkungan SMK Negeri 1 Tempilang Bangka Barat ada beberapa tidak mengandung unsur kesantunan berbahasa dan melanggar prinsip kesantunan Leech. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Bentuk-bentuk  pelanggaran kesopanan yang diungkapkan oleh beberapa pendidik dan tenaga kependidikan SMK Negeri 1 Tempilang adalah maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, dan maksim kesimpatian. Pelanggaran terbesar adalah pelanggaran maksim kebijaksanaan. untuk mengurangi terjadinya pelanggaran kesantunan berbahasa, dapat mengadakan workshop dengan tema kesantunan berbahasa Indonesia di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan.

Downloads

Published

2024-03-29